بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُه
Manusia
selalu berusaha dengan berbagai macam cara untuk melindungi dirinya dari
ganguan dan kejahatan orang lain. Banyak cara yang di tempuh dan jalan yang di
lalui untuk tujuan ini.
Sejak
zaman dahulu dalam dunia
persilatan telah kita dengar berbagai macam nama ilmu kesaktian.
Kalau dulu anda pernah mengikuti sandiwara Saur sepuh tentu anda akan
kenal pada Ajian serat jiwa dan Lampah umpuh ilmu pamungkas raja
Madangkara Brama kumbara
Di
zaman rudal dan senjata muttakhir sekarang ini pun masih banyak orang
yang mengejar ilmu kesaktian semacam ini, dengan berbagai macam tujuan
dan alasan. Untuk menjaga diri, agar tekenal sebagai jawara, atau
mungkin seorang ustadz atau dai’ mempelajarinya agar da’waknya
lancar karena dapat mengalahkan atau paling tidak melindungin diri dari
kejahatan orang yang tidak senang pada kebaikan.
Perlu
juga kita ketahui, ilmu kadikjayaan ini ada dua sumber yang berbeda,
biasa dikenal dengan sebutan ilmu hitam dan ilmu putih. Ilmu putih
adalah kesaktian yang diperoleh dengan amalan tertentu yang tidak bertentangan
dengan syariat islam,
sedangkang ilmu hitam adalah kebalikannya kesaktian itu diperoleh dengan
malakukan suatu amalan yang dilarang Allah. Dalam tulisan ini saya ingin
menujukkan kepada pembaca pada suatu kesaktian luar biasa sangat penting
untuk kita miliki, hususnya yang berkecimpung dalam dunia da’wah.
Ilmu
ini adalah ilmu kebal yang diajarkan dan diwariskan Rasulullah SAW kepada
sahabat-sahabatnya.
Yang
saya maksud dengan ilmu kebal disini bukan kita tidak mempan disabet
pedang, atau tidak bisa ditembus oleh peluru. Ilmu kebal tingkat tinggi
yang diajarkan Rasulullah SAW adalah kekebalan hati.
Orang yang menguasai ilmu ini tidak akan mudah sakit hati, tidak gampang
tersulut kemarahannya, tidak gampang termakan hasutan orang, jauh
dari dengki dan hasud sehingga hidupnya terasa benar-benar tentram.
Rasulullah sangat pemaaf, tidak mudah merasa sakit hati walaupun
diperlakukan dengan perbuatan yang sangat menyakitkan sekalipun. Beliau
dicaci dihina disakiti tetapi dengan mudahnya beliau melupakan itu
semua.
Diriwayatkan
bahwa Rasulullah setiap kali pulang dari masjid Beliau diludahi
oleh seorang kafir, suatu hari Raulullah SAW tidak mendapati orang
tersebut, ketika Rasulullah mengetahui orang itu ternyata sakit
beliau bergegas untuk menjenguknya, dan sebab itulah orang tersebut masuk
islam. Dalam perjalanan da’wah ke Thaif pun tidak kalah pedihnya cobaan
yang Rasulullah SAW hadapi, Rasulullah SAW ditolak oleh pemimpin
Tsaqiif bahkan beliau dilempari batu oleh budak-budak dan orang-orang
bodoh dari mereka sehingga kedua kakinya berlumuran darah. Ketika
malaikat Jibril menawarkan untuk membinasakan mereka Rasulullah SAW
menolak bahkan Rasulullah SAW mendoakan mereka agar mendapat pengampunan Allah.
Bukankah
kita sering kali merasa sakit hati, tersinggung dan kecewa hanya karena
hal sepele? Keadaan seperti ini membuat kita mudah marah,
menyimpan kebencian dan dendam pada orang yang ada disekitar kita.
Padahal perasaan seperti itu kalau dibiarkan akan mengganggu kesehatan
jasmani juga, seperti penyakit darah tinggi, jantung da lain-lain. kalau
begitu kiranya anda sangat perlu untuk mendalami jurus- jurus sakti
ini. Apakah sepuluh jurus itu, dan bagaimana kita mengusainya? Jurus-jurus
itu adalah ayat-ayat al-quran dan hadis-hadis Rasulullah SAW. Cara
mendapatkan kekebalan itu adalah dengan memahami, menghayati dan berusaha
mencontoh rasulullah SAW dalam mengamalkannya. Orang yang dapat mengusai
jurus-jurus ini dengan sempurna bukan saja ia akan sakti di dunia,
namun diakhiratpun dia dianggap sebagai jawara yang telah dapat
mengalahkan hawa nafsunya. Ia akan mendapat pahala yang besar dan
kemulian ari Allah SWT.
Jurus pertama :
Menahan Marah
Jurus
ini mengingatkan kita untuk dapat menahan amarah. Allah berfirman:
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ
وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Artinya : Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan( kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang- orang
yang berbat kebajikan.(Ali Imran: 134)
Jurus kedua : Akhlaq
Paling Utama
Jurus
ini mengingatkan kita untuk dapat meraih ahlaq paing utama. Rasulullah
SAW bersabda :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
يا عقبة ألا أخبرك بأفضل أخلاق أهل الدنيا وأهل الآخرة تصل من قطعك وتعطى من حرمك
وتعفو عمن ظلمك . جامع الأحاديث – (ج 37 / ص 309)
Artinya
: Wahai Uqbah tidakkah
aku memberitahumu akan ahlaq paling utama bagi penghuni dunia dan akhirat
? Engkau menyambung hubungan terhadap orang yang memutus hubungan
denganmu, engkau memberi orang yang tidak mau memberimu, dan engkau
memaafkan orang yang mendzalimimu. (jami’ul hadis juz 37, hal : 309)
Jurus ketiga :
Memaafkan
Jurus
ini mengingatkan kita untuk mudah memafkan.
فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيلَ
[الحجر/85]
Artinya
: Maka maafkanlah dengan cara yang baik.(QS: Al-Hijr: 85)
Jurus keempat :
Ampunan Allah
Jurus
ini mengingatkan kita agar mendapat ampunan Allah.
وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ [النور/22
Artinya : dan hendaklah mereka memafkan dan berlapang dada.
Apakah kamu tidak suka bahwa Allah megampunimu? Dan Allah Maha
pengampun lagi maha Penyayang.(QS: An-Nur: 22)
Jurus kelima: Sabar
Jurus
ini mengingatkan kita agar bersifat sabar. Allah berfirman :
وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ
ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ [الشورى/43
Artinya: Barang siapa yang bersabar dan memaafkan,
sesungguhnya yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia. (QS:
As- Syuraa: 43)
Jurus keenam : Wasiat
Nabi
Jurus
ini mengingatkan kita pada sebuah wasiat Baginda nabi SAW. Rasulullah SAW
bersabda :
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رجلا قال للنبي صلى الله عليه وسلم : أوصني قال : لا تغضب ، فردد مرارا فقال لا تغضب . رواه البخاري
Artinya : Dari Abu Hurairah ra. Bahwa ada seorang berkata
kepada Nabi SAW : “Berilah aku wasiat” Nabi berkata : “Janganlah
egkau marah”. Orang itu mengulagi berkali-kali permintaannya, nabipun
berkata : “janganlah engkau marah”. HR. Imam Buhori.
Jurus ketujuh : Lemah
lembut
Jurus
ini mengingatkan kita akan kehebatan sikap lemah lembut. Rasulullah
SAW bersabda :
عن عائشة رضي الله عنها قالت : قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن الرفق لا يكون في شيء إلا زانه ولا ينزع من شيء
إلا شانه . رواه مسلم
Artinya : dari Sayyidah A’isyah ra. Ia berkata: rasulullah
SAW bersabda: Sesungguhnya lemah lembut tidaklah berada pada suatu
apapun kecuali akan menhiasinya, dan tidaklah dicabut sifat lemah
lembut itu dari sesuatu kecuali akan menjadikannya buruk. HR. Imam Muslim.
Jurus kedelapan :
Kekuatan inti
Jurus
ini mengingatkan kita bahwa kekuatan yang sesungguhnya adalah
menahan amarah. Rasulullah SAW bersabda :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال ، أن
رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ليس الشديد بالصرعة ، إنما الشديد الذي يملك
نفسه عند الغضب . متفق عليه
Artinya : dari Abu Hurairah ra. Bahwa rAsulullah SAW
bersabda: Tidaklah kekuatan itu dengan menag dalam bergulat, akan tetapi
orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan amarahnya ketika ia
marah. HR. Imam Bukhari Muslim.
Jurus kesembilan :
Ihtimalul adza
Jurus
ini mengingatkan kita bahwa ihtimalul adza (bersabar atas keburukan
orang) adalah pembuka pertolongan Allah. Rasulullah SAW bersabda :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : أن
رجلا قال يا رسول الله ، إن لي قرابة أصلهم ويقطعونني ، وأحسن إليهم ويسيئون إلي ،
وأحلمعنهم ويجهلون علي ، فقال : لئن كنت كما قلت كأنما تسفهم المل ، ولا يزال معك
من الله ظهير عليهم ما دمت على ذلك . رواه مسلم
Dari
Abu Hurairah ra. Bahwa seorang berkata kepada rasulullah SAW:
“Sesungguhnya aku mempunyai kerabat, aku selalu menyambung hubungan
baik dengan mereka tetapi mereka selalu memutuskannya, aku berbuat
baik akan tetapi mereka membalasnya dengan keburukan, aku berlaku bijak
akan tetapi mereka berlaku bodoh. Rasulullah SAW kemudian bersabda:
Bila keadaannya seperti yang engkau katakan, mereka itu seperti
meminum abu yang panas, dan senantiasa Allah akan memberikan pertolongan
kepadamu selama kamu dalam keadaan demikian itu. ( HR Imam Muslim)
Jurus kesepuluh : Do’a pamungkas
Mendoakan
orang yang mendholimi dan menyakiti kita dengan doa
yang baik adalah suatu yang luar bisa, seperti yang dilakukan
rasulullah SAW terhadap penduduk Taif. Orang tidak akan dapat
mendoakan orang yang menyakitinya dengan doa’ yang baik kecuali orang
yang berhati mulia, dan itulah salah satu cirri-ciri penghuni surga.
Itulah
KESEPULUH JURUS KEKEBALAN tersebut, jikalau anda tidak setuju
dengan penamaannya dengan judul diatas, silahkan anda memeberinya nama dengan
nama apa saja yang anda sukai tapi saya yakin andapun sependapat
dengan saya inilah akhlaq yang diajarkan rasulullah SAW untuk melatih
kekuatan hati.
Hafalkanlah
kesepuluh jurus ini dengan baik pahami dan hayati ma’nanya dalam-dalam.
Cobalah disaat anda merasa disakiti orang, hadirkan jurus-jurus ini satu
demi satu, ajak hati anda untuk memahami menghayatidan membayangkan
keagungan Ahlaq Rasulullah SAW, katakan pada hati anda bahwa
Rasulullah SAW adalah suri tauladan bagi orang yang menginginkan
kebahagiaan dunia dan akhirat yang dijanjikan Allah. Semoga dengan
demikian kita tidak akan mudah merasa sakit hati.
Selamat
mencoba…!
وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُه
Tidak ada komentar:
Posting Komentar