Jenis Jenis Tenaga Dalam
Dari pengalaman saya selama ini, tenaga
dalam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, ditinjau dari cara pembangkitan
atau cara pengaktifannya.
Pertama, tenaga dalam yang dibangkitkan murni dari teknik pernafasan
saja. Teknik pernafasan yang digunakan pun dipecah lagi, ada yang memakai full
pernafasan perut, full pernafasan dada, atau kombinasi keduanya yang
disesuaikan tingkatan masing-masing perguruan yang meyakini metodenya.
Nafas perut disebut juga nafas
abdomen bawah. Udara yang dihirup melalui hidung langsung “dikirim” ke perut.
Perut pun jadi mengembung atau mengeras sedikit. Nafas dikeluarkan lagi melalui
hidung. Selesai. Untuk menggambarkan proses ini, dibuatlah skema pernafasan
segitiga. Nafas tarik, nafas tahan, dan nafas lepas.
Nafas dada adalah kebalikan dari
nafas perut. Udara yang dihirup melalui hidung ditahan di rongga dada selama
hitungan tertentu, lalu dikeluarkan lewat hidung atau mulut. Kalau dikeluarkan
lewat mulut, kadang ada yang mengiringinya sampai berbunyi seperti ngeses.
Kedua, tenaga dalam yang dibangkitkan dengan metode membaca
kalimat-kalimat tertentu, seperti mantra, doa, bacaan kitab suci agama
tertentu, keyakinan tertentu, zikir atau wirid tertentu. Tenaga dalam jenis ini
tak mengutamakan pernafasan. Yang penting, konsisten membaca kalimat-kalimat
yang diyakini pengikutnya, mampu memberikan kekuatan tertentu. Diyakini,
semakin sering mengucapkan kalimat yang dimaksud, tenaga dalamnya aktif dan
semakin kuat.
Ketiga, tenaga dalam yang dibangkitkan dengan cara menggabungkan
teknik pernafasan dengan teknik pembacaan kalimat-kalimat tertentu. Saya
sengaja tidak menyebutnya dengan “membaca kalimat zikir”, karena yang saya
jabarkan disini adalah tenaga dalm yang bersifat universal. Kalau saya sebutkan
zikir, maka yang terkesan adalah eksklusifitas agama Islam saja. Dan, menurut
yang saya tahu, tujuan zikir sebenarnya untuk mengingat Allah, tidak untuk
membangkitkan tenaga dalam
Masing-masing teknik mempunyai
fungsi sendiri yang dipercaya para pengikutnya adalah cara yang paling baik.
Teknik pernafasan perut misalnya. Cara ini diyakini baik untuk membangkitkan tenaga
dalam yang cenderung mengarah pada penyembuhan. Baik untuk penyembuhan diri
sendiri maupun orang lain. Sedangkan teknik pernafasan dada, umumnya digunakan
untuk metode tenaga dalam ofensif, beladiri, fight, dan sejenisnya. Salah satu
jenis beladiri tenaga dalam yang familiar dengan nafas dada adalah Kung Fu.
Pernafasan dada kalau digunakan
untuk ofensif memang luar biasa kekuatannya. Seseorang yang terkenan pukulan
dengan nafas dada biasanya kelenger dalam waktu sekejap. Tetapi, tak selamanya
teknik ini dipakai untuk beladiri. Ada juga yang menggunakannya untuk
penyembuhan.
Itulah contoh pemanfaatan tenaga
dalam yang digunakan untuk sesuatu yang positif. Lantas, bagaimana dengan
kesembuhannya ? Tentu saja, jawabannya sangat relatif. Ada yang mengaku
langsung sembuh, sembuh bertahap, atau juga tidak sembuh.
Harus
Ada Pembimbing
Meski anda sudah mengetahui jenis
tenaga dalam ditinjau cara pembangkitannya, tetapi saya sangat tidak
menyarankan anda belajar sendiri membangkitkan tenaga dalam tanpa didampingi
pembimbing yang mumpuni. Jangan mempelejarinya dari buku, artikel, atau
internet begitu saja.
Mengapa ?
Sebab walaupun anda sekiranya sudah merasa
berhasil membangkitkan energi (yang anda yakini sebagai tenaga dalam), energi
itu masih tak bisa dikendalikan. Agar energi bisa dikendalikan dan tidak
berakibat unbalance pada tubuh serta jiwa anda, ketujuh titikcakra dalam tubuh
anda seharusnya dibuka atau diselaraskan oleh guru pembimbing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar