Total Tayangan Halaman
Rabu, 26 Agustus 2020
Amalan Tiang Ketiga Yaitu Maqam Imam Ali Zainal Abidin as
Kemudian pergilah menuju tempat duduk Imam Ali Zainal Abidin as yang berada di dekat tiang ketiga yang bersambung dengan pintu al-Kindah.
Dari arah Kiblat maqam ini berhadapan dengan tempat duduk pintu Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as dan sebelah barat berhadapan dengan pintu al-Kindah. Pintu ini sekarang tertutup. Disebutkan bahwa hendaknya orang yang melakukan shalat agak menjauh lima hasta dari tiang tersebut, karena tempat duduk beliau terletak di tempat itu. Hendaknya melakukan shalat di tempat itu dua rakaat, setiap rakaat membaca al-Fâtihah dan surah yang dikehendaki. Seusai shalat, bacalah kalimat tasbih dan ucapkanlah,
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، اَللَّهُمَّ إِنَّ ذُنُوْبِي قَدْ كَثُرَتْ وَ لَمْ يَبْقَ لَهَا إِلاَّ رَجَاءُ عَفْوِكَ وَ قَدْ قَدَّمْتُ آلَةَ الْحِرْمَانِ إِلَيْكَ، فَأَنَا أَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ مَا لاَ أَسْتَوْجِبُهُ وَ أَطْلُبُ مِنْكَ مَا لاَ أَسْتَحِقُّهُ، اَللَّهُمَّ إِنْ تُعَذِّبْنِي فَبِذُنُوْبِي وَ لَمْ تَظْلِمْنِي شَيْئًا، وَ إِنْ تَغْفِرْ لِي فَخَيْرُ رَاحِمٍ أَنْتَ يَا سَيِّدِي اَللَّهُمَّ أَنْتَ أَنْتَ وَ أَنَا أَنَا، أَنْتَ الْعَوَّادُ بِالْمَغْفِرَةِ وَ أَنَا الْعَوَّادُ بِالذُّنُوْبِ، وَ أَنْتَ الْمُتَفَضِّلُ بِالْحِلْمِ وَ أَنَا الْعَوَّادُ بِالْجَهْلِ، اَللَّهُمَّ فَإِنِّي أَسْأَلُكَ يَا كَنْزَ الضُّعَفَاءِ، يَا عَظِيْمَ الرَّجَاءِ، يَا مُنْقِذَ الْغَرْقَى، يَا مُنْجِيَ الْهَلْكَى، يَا مُمِيْتَ اْلأَحْيَاءِ، يَا مُحْيِيَ الْمَوْتَى، أَنْتَ اللَّهُ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلا أَنْتَ، أَنْتَ الَّذِي سَجَدَ لَكَ شُعَاعُ الشَّمْسِ وَ نُوْرُ الْقَمَرِ وَ ظُلْمَةُ اللَّيْلِ وَ ضَوْءُ النَّهَارِ وَ خَفَقَانُ الطَّيْرِ، فَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ يَا عَظِيْمُ بِحَقِّكَ يَا كَرِيْمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الصَّادِقِيْنَ وَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الصَّادِقِيْنَ عَلَيْكَ وَ بِحَقِّكَ عَلَى عَلِيٍّ وَ بِحَقِّ عَلِيٍّ عَلَيْكَ وَ بِحَقِّكَ عَلَى فَاطِمَةَ وَ بِحَقِّ فَاطِمَةَ عَلَيْكَ وَ بِحَقِّكَ عَلَى الْحَسَنِ وَ بِحَقِّ الْحَسَنِ عَلَيْكَ وَ بِحَقِّكَ عَلَى الْحُسَيْنِ وَ بِحَقِّ الْحُسَيْنِ عَلَيْكَ، فَإِنَّ حُقُوْقَهُمْ مِنْ أَفْضَلِ إِنْعَامِكَ عَلَيْهِمْ وَ بِالشَّأْنِ الَّذِي لَكَ عِنْدَهُمْ وَ بِالشَّأْنِ الَّذِي لَهُمْ عِنْدَكَ صَلِّ يَا رَبِّ عَلَيْهِمْ صَلاَةً دَائِمَةً مُنْتَهَى رِضَاكَ، وَ اغْفِرْ لِي بِهِمُ الذُّنُوْبَ الَّتِي بَيْنِي وَ بَيْنَكَ وَ أَتْمِمْ نِعْمَتَكَ عَلَيَّ كَمَا أَتْمَمْتَهَا عَلَى آبَائِي مِنْ قَبْلُ، يَا كهيعص اَللَّهُمَّ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ فَاسْتَجِبْ لِي دُعَائِي فِيْمَا سَأَلْتُكَ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang! Ya Allah! Sesungguhnya dosa-dosaku tiada akan terhapus kecuali dengan mengharapkan ampunan-Mu dan aku telah menghaturkan ketidakmampuanku kepada-Mu! Ya Allah! Aku memohon kepada-Mu, sesuatu yang tidak kudapatkan pemenuhannya, aku meminta dari-Mu sesuatu yang aku tidak berhak atasnya! Ya Allah! Jika Engkau menyiksaku maka siksalah aku, tapi janganlah Engkau zalimi diriku sedikit pun. Jika Engkau mengampuni aku, itu karena Engkau-lah Sebaik-baik Pengasih, wahai Tuanku! Ya Allah! Engkau adalah Engkau sedang aku adalah aku, Engkau terbiasa dengan pengampunan sedang aku terbiasa dengan dosa-dosa, Engkau terkenal dengan Kebijaksanaan sedang aku terbiasa dengan kejahilan! Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon-Mu, wahai Harta kaum lemah, wahai Zat Yang Agung untuk diharap, wahai Penolong orang-orang yang tenggelam, wahai Penolong orang yang binasa, wahai Yang Mematikan yang hidup, wahai Penghidup yang mati, Engkau-lah Allah yang tiada tuhan selain Engkau! Kepada-Mu bersujud sinar matahari, aliran air, lambaian pohon, cahaya bulan, kegelapan malam, terang siang dan kepakan sayap burung! Aku memohon-Mu, ya Allah, wahai Zat Yang Agung, demi hak-Mu atas Muhammad dan keluarganya yang benar, demi hak Muhammad dan keluarganya yang benar pada-Mu, demi hak-Mu atas Ali, demi hak Ali pada-Mu, demi hak-Mu atas Fathimah, demi hak Fathimah pada-Mu, demi hak-Mu atas al-Hasan, demi hak al-Hasan pada-Mu, demi hak-Mu atas al-Husain, demi hak al-Husain pada-Mu! Aku memohon-Mu, ya Allah, wahai Zat Yang Agung, demi hak-Mu atas Muhammad dan keluarganya yang benar, demi hak Muhammad dan keluarganya yang benar pada-Mu! Anugerahkanlah shalawat atas mereka, wahai Tuhanku, shalawat yang berkesinambungan yang berakhir pada ridha-Mu. Demi mereka, ampunilah segala dosa-dosaku (yang telah memisahkan) diriku dengan-Mu, ridhailah aku sebagai makhluk-Mu! Sempurnakanlah kepadaku karunia-Mu sebagaimana Engkau menyempurnakannya kepada para leluhurku sebelumnya! Anugerahkanlah kepadaku sebagaimana yang telah Engkau anugerahkanlah kepada leluhurku sebelumnya, wahai Kaf-Ha-Ya-‘Ain-Shad! Ya Allah! Sebagaimana Engkau anugerahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarganya maka kabulkanlah doaku!
Lantas, sujudlah dan letakkanlah pelipis kanan di atas tempat sujud dan ucapkanlah,
يَا سَيِّدِي يَا سَيِّدِي يَا سَيِّدِي صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ اغْفِرْ لِي وَ اغْفِرْ لِي
Wahai Tuanku, wahai Tuanku, wahai Tuanku! Anugerahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarganya, ampunilah aku, ampunilah aku!
Perbanyaklah bacaan tersebut dengan menangis penuh harap, kemudian tempelkanlah pelipis kiri Anda di atas tanah dan ucapkanlah seperti ucapan tadi, lantas berdoalah sesuai kebutuhan Anda.
Imam Ja‘far Shadiq as mengajarkan kepada sahabat-sahabatnya jika memiliki kebutuhan yang harus segera dipenuhi, sementara dirinya melewati Mesjid Jamik Kufah, maka lakukanlah shalat empat rakaat di sana dan ucapkanlah,
إِلَهِي إِنْ كُنْتُ قَدْ عَصَيْتُكَ فَإِنِّي قَدْ أَطَعْتُكَ فِي أَحَبِّ اْلأَشْيَاءِ إِلَيْكَ، لَمْ أَتَّخِذْ لَكَ وَلَدًا وَ لَمْ أَدْعُ لَكَ شَرِيْكًا وَ قَدْ عَصَيْتُكَ فِي أَشْيَاءَ كَثِيْرَةٍ عَلَى غَيْرِ وَجْهِ الْمُكَابَرَةِ لَكَ وَ لاَ اْلإِسْتِكْبَارِ عَنْ عِبَادَتِكَ وَ لاَ الْجُحُوْدِ لِرُبُوْبِيَّتِكَ وَ لاَ الْخُرُوْجِ عَنِ (مِنَ) الْعُبُوْدِيَّةِ لَكَ وَ لَكِنِ اتَّبَعْتُ هَوَايَ وَ أَزَلَّنِيَ الشَّيْطَانُ بَعْدَ الْحُجَّةِ وَ الْبَيَانِ، فَإِنْ تُعَذِّبْنِي فَبِذُنُوْبِي غَيْرَ ظَالِمٍ أَنْتَ لِي، وَ إِنْ تَعْفُ عَنِّي وَ تَرْحَمْنِي فَبِجُوْدِكَ وَ كَرَمِكَ يَا كَرِيْمُ
Sembahanku! Walaupun aku telah bermaksiat kepada-Mu, tapi aku telah menaati-Mu dalam banyak hal yang kucintai! Aku tak menganggap-Mu beranak, aku tak menganggap-Mu bersekutu! Aku telah bermaksiat kepada-Mu di berbagai aktivitasku, namun bukan memamerkan kesombonganku di hadapan-Mu, bukan pula untuk keluar dari penghambaanku kepada-Mu, bukan menentang sifat ketuhanan-Mu, tapi aku terpedaya oleh hawa-nafsuku dan setan telah menggelincirkanku setelah datangnya penjelasan kepadaku! Jika Engkau siksa diriku, maka Engkau menyiksaku bukan karena kezaliman, jika Engkau ampuni dan kasihi aku, itu karena kepemurahan dan kemuliaan-Mu, wahai Zat Yang Paling Pengasih dari para pengasih!
Kemudian, ucapkanlah,
غَدَوْتُ بِحَوْلِ اللَّهِ وَ قُوَّتِهِ، غَدَوْتُ بِغَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَ لاَ قُوَّةٍ وَ لَكِنْ بِحَوْلِ اللَّهِ وَ قُوَّتِهِ يَا رَبِّ، أَسْأَلُكَ بَرَكَةَ هَذَا الْبَيْتِ وَ بَرَكَةَ أَهْلِهِ وَ أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِي رِزْقًا حَلاَلاً طَيِّبًا تَسُوْقُهُ إِلَيَّ بِحَوْلِكَ وَ قُوَّتِكَ وَ أَنَا خَائِضٌ (خَافِضٌ) فِي عَافِيَتِكَ
Aku beranjak dengan daya dan upaya Allah, aku beranjak bukan dengan daya dan upayaku tapi dengan daya dan upaya Allah! Wahai Tuhanku! Aku memohon kepada-Mu berkah dari tempat ini dan berkah penghuni tempat ini, anugrahkanlah kepadaku rezeki halal dan baik yang mengantarkanku menuju daya dan upaya-Mu, sehingga aku merasa tenteram dalam ketenteraman-Mu!
Syekh Syahid dan Muhammad bin Masyhadi telah menyebutkan amalan berkaitan dengan serambi mesjid itu setelah menyebutkan amalan tiang keempat. Beliau berkata, “Dalam mengerjakan shalat, dua rakaat pertama bacalah surah al-Fâtihah dan surah al-Ikhlâsh, dua rakaat selanjutnya membaca al-Fâtihah dan surah al-Qadr. Seusai shalat, membaca Tasbih Zahra as.” Di sebuah riwayat yang akurat disebutkan bahwa Abu Hamzah Tsumali berkata, “Suatu ketika aku duduk di Mesjid Jamik Kufah, tiba-tiba seseorang datang dan masuk lewat pintu al-Kindah, dia berwajah tampan, menebarkan aroma harum mewangi dan berbusana rapi, dia mengenakan sorban, mengenakan jubah di lehernya dan memakai sandal Arab. Kemudian dia melepas kedua sandalnya dan berdiri di tiang ketujuh, lantas mengangkat tangannya sampai ke telinga sambil membaca takbir. Kuperhatikan dia dengan seksama, semua rambut di badannya berdiri selayaknya orang yang merinding ketakutan. Kemudian dia melakukan shalat empat rakaat dengan sempurna dari cara rukuk dan sujudnya. Kemudian, dia membaca doa berikut,
إِلَهِي إِنْ كُنْتُ قَدْ عَصَيْتُ…
Tuhanku! Aku banyak bermaksiat kepada-Mu!
Membaca sampai bacaan يَا كَرِيْمُ kemudian bersujud sambil mengulang-ngulang ucapan يَا كَرِيْمُ sampai habisnya satu tarikan nafas, lalu bersujudlah dan mengucapkan,
يَا مَنْ يَقْدِرُ عَلَى حَوَائِجِ السَّائِلِيْنَ…
Wahai Zat Yang Mampu (memenuhi) segala kebutuhan para pemohon!
Kemudian menyempurnakan bacaan di bawah ini sebanyak tujuh puluh kali,
يَا سَيِّدِي
Wahai Tuanku.
Amalan doa tiang ketujuh telah kita sebutkan dalam pembahasan yang lalu.
Ketika dia mengangkat kepalanya dari sujud, semakin aku perhatikan dirinya, ternyata dia adalah Imam Ali Zainal Abidin as. Aku menghampirinya, kemudian kucium kedua tangannya dan aku bertanya tentang kedatangannya di sini. Beliau menjawab, ‘Aku tidak melihat amalan shalat apa pun di Mesjid Jamik Kufah ini.’” Dalam sebuah riwayat dijelaskan, seusai membaca doa ziarah ketujuh Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as, kemudian Imam Ali Zainal Abidin as bersama Abu Hamzah Tsumali menziarahi Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as.
Amalan Al-Faraj. Amalan ini terkenal dengan sebutan Maqam Nuh as
Jika Anda menyelesaikan amalan tiang ketiga, maka beranjaklah menuju pintu Ali as yang terletak di sebelah pintu Mesjid Jamik Kufah, yaitu rumah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as. Laksanakan shalat empat rakaat dengan membaca al-Fâtihah dan surah yang Anda kehendaki. Seusai shalat, bacalah tasbih dan ucapkanlah,
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ اقْضِ حَاجَتِي يَا اللَّهُ، يَا مَنْ لاَ يَخِيْبُ سَائِلُهُ وَ لاَ يَنْفَدُ نَائِلُهُ، يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ، يَا مُجِيْبَ الدَّعَوَاتِ، يَا رَبَّ اْلأَرَضِيْنَ وَ السَّمَاوَاتِ، يَا كَاشِفَ الْكُرُبَاتِ، يَا وَاسِعَ الْعَطِيَّاتِ، يَا دَافِعَ النَّقِمَاتِ، يَا مُبَدِّلَ السَّيِّئَاتِ حَسَنَاتٍ، عُدْ عَلَيَّ بِطَوْلِكَ وَ فَضْلِكَ وَ إِحْسَانِكَ، وَ اسْتَجِبْ دُعَائِي فِيْمَا سَأَلْتُكَ وَ طَلَبْتُ مِنْكَ بِحَقِّ نَبِيِّكَ وَ وَصِيِّكَ وَ أَوْلِيَائِكَ الصَّالِحِيْنَ
Ya Allah! Anugerahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya! Ya Allah! Penuhilah kebutuhanku! Dia tidak mengabaikan peminta (yang datang) kepada-Nya, tidak mencegah pemberian (kepada hamba-Nya), wahai Pemenuh kebutuhan, wahai Pendengar doa, wahai Tuhan semua langit dan bumi, wahai Penghilang segala kesedihan, wahai Yang luas anugerah-Nya, wahai Yang mencegah segala bencana, wahai Yang mengganti kejelekan dengan kebaikan, kembalikan diriku kepada anugerah, keutamaan dan kebaikan-Mu, kabulkan doaku dan segala permohonanku! Aku memohon-Mu demi kebenaran Nabi-Mu, washi-Mu dan kekasih-kekasih-Mu yang saleh.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar