Total Tayangan Halaman
Kamis, 27 Agustus 2020
Keutamaan Dan Amalan Mesjid Sahlah, Zaid Dan Sha’sha’ah
Amalan Mesjid Sahlah
Setelah Mesjid Agung Kufah, tidak ada satu mesjid pun yang memilik keutamaan seperti Mesjid Sahlah. Mesjid ini semula adalah rumah Nabi Idris as dan Nabi Ibrahim as, serta tempat turun dan kediaman Nabi Khidhir as.
Imam Ja‘far Shadiq as berkata kepada Abu Bashir, “Wahai Abu Muhammad, sepertinya aku melihat Shahibul Amr (Imam Mahdi as) turun di mesjid itu bersama keluarga beliau dan mesjid itu menjadi rumah beliau. Allah tidak mengutus seorang nabi kecuali dia pernah mengerjakan shalat di mesjid itu. Sesiapa diam di mesjid itu, seakan-akan dia telah diam di kemah Rasulullah saw. Tak seorang Mukmin pun, baik laki-laki maupun perempuan kecuali hatinya ingin pergi ke mesjid itu. Di dalam mesjid itu terdapat sebuah batu yang di dalamnya terdapat wajah setiap nabi. Tidak ada seorang pun yang mengerjakan shalat dan berdoa di mesjid itu dengan niat yang tulus melainkan dia akan kembali dengan permohonan yang sudah dikabulkan dan tidak ada seorang pun mencari keamanan di mesjid itu melainkan dia akan mendapatkan keamanan dari setiap yang ditakutinya.”
“Inilah keutamaan mesjid ini?,” tanya Abu Bashir.
“Maukah kutambahkan lagi untukmu?” tanya sang Imam.
“Ya!” jawabnya.
“Mesjid ini adalah di antara sekian bangunan yang Allah sangat suka diseru di sana. Tidak ada malam dan siang melainkan para malaikat datang menziarahi mesjid ini dan menyembah Allah di situ. Seandainya aku dekat dengan kalian, niscaya aku akan mengerjakan semua shalatku di situ. Wahai Abu Muhammad, apa yang belum kukatakan tentang keutamaan mesjid ini lebih banyak dari yang telah kukatakan.” Tambah sang Imam.
Abu Bashir bertanya, “Apakah Imam Mahdi akan selalu berada di situ?”
“Ya!” jawab beliau.
Di antara amalan-amalan Mesjid Sahlah adalah disunnahkan mengerjakan shalat sebanyak dua rakaat sebelum waktu tidur. Diriwayatkan dari Imam Ja‘far Shadiq as bahwa setiap orang yang ditimpa kesedihan kemudian melakukan hal tersebut dan berdoa, Allah Swt akan menghapus kesedihannya.
Dalam sebagian buku-buku ziarah disebutkan bahwa ketika Anda ingin masuk mesjid ini, berdirilah di dekat pintu masuk dan bacalah,
بِسْمِ اللَّهِِ وَ بِاللَّهِ وَ مِنَ اللَّهِ وَ إِلَى اللَّهِ وَ مَا شَاءَ اللَّهُ وَ خَيْرُ اْلأَسْمَاءِ لِلَّهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ،
Dengan nama Allah, demi Allah, dari Allah, kepada Allah, dan apa yang dikehendaki Allah, serta seluruh asma adalah milik Allah. Aku bertawakal kepada Allah dan tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah Yang Mahatinggi nan Agung.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ عُمَّارِ مَسَاجِدِكَ وَ بُيُوْتِكَ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِمُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ أُقَدِّمُهُمْ بَيْنَ يَدَيْ حَوَائِجِي، فَاجْعَلْنِيَ اللَّهُمَّ بِهِمْ عِنْدَكَ وَجِيْهًا فِي الدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ وَ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صَلاَتِي بِهِمْ مَقْبُوْلَةً وَ ذَنْبِي بِهِمْ مَغْفُوْرًا وَ رِزْقِي بِهِمْ مَبْسُوْطًا وَ دُعَائِي بِهِمْ مُسْتَجَابًا وَ حَوَائِجِي بِهِمْ مَقْضِيَّةً وَ انْظُرْ إِلَيَّ بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ نَظْرَةً رَحِيْمَةً أَسْتَوْجِبُ بِهَا الْكَرَامَةَ عِنْدَكَ، ثُمَّ لاَ تَصْرِفْهُ عَنِّيْ أَبَدًا، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ وَ اْلأَبْصَارِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ وَ دِيْنِ نَبِيِّكَ وَ وَلِيِّكَ وَ لاَ تُزِغْ قَلْبِي بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنِي وَ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ، اَللَّهُمَّ إِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ وَ مَرْضَاتَكَ طَلَبْتُ وَ ثَوَابَكَ ابْتَغَيْتُ وَ بِكَ آمَنْتُ وَ عَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، اَللَّهُمَّ فَاقْبِلْ بِوَجْهِكَ إِلَيَّ وَ اقْبِلْ بِوَجْهِي إِلَيْكَ
Ya Allah! Jadikanlah aku di antara orang-orang yang melesteraikan mesjid dan rumah-rumah-Mu. Ya Allah! Sesungguhnya aku menghadap kepada-Mu dengan (perantara) Muhammad dan keluarga Muhammad dan mengajukan mereka di hadapan seluruh hajatku. Maka, jadikanlah aku, ya Allah dengan (perantara) mereka berharga di sisi-Mu di dunia dan akhirat, dan di antara orang-orang yang dekat (dengan-Mu). Ya Allah! Demi mereka, jadikanlah shalatku diterima, dosaku terampuni, rezekiku terbentangkan, doaku terkabulkan, dan seluruh hajatku terwujudkan, dan pandanglah aku dengan wajah-Mu yang pemurah dengan pandangan yang penuh rahmat sehingga dengannya, aku berhak mendapatkan kemuliaan di sisi-Mu. Kemudian, janganlah Kau palingkan ia dariku untuk selamanya, demi rahmat-Mu, wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih. Wahai Pembolak-bali hati dan pandangan, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu, agama Nabi dan kekasih-Mu, janganlah Kau sesatkan hatiku setelah Engkau memberikan petunjuk kepadaku dan anugrahkanlah kepadaku rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi anugrah. Ya Allah, hanya kepada-Mu-lah aku menghadap, hanya keridhaan-Mu-lah kucari, hanya pahala-Mu-lah kudambakan, hanya kepada-Mu-lah aku beriman, dan hanya kepada-Mu-lah aku bertawakal. Ya Allah, hadapkanlah wajah-Mu kepadaku dan hadapkanlah wajahku kepada-Mu.
Setelah itu, bacalah ayat Kursi, surah al-Falaq, surah an-Nâs, tujuh kali subhânallah, tujuh kali al-hamdu lillâh, tujuh kali lâ ilâha illallah dan tujuh kali Allahu Akbar. Kemudian, bacalah,
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا هَدَيْتَنِي، وَ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا فَضَّلْتَنِي، وَ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا شَرَّفْتَنِي، وَ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى كُلِّ بَلاَءٍ حَسَنٍ ابْتَلَيْتَنِي، اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ صَلاَتِي وَ دُعَائِيْ وَ طَهِّرْ قَلْبِي وَ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَ تُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Ya Allah! Bagi-Mu segala pujian atas petunjuk-Mu kepadaku. Bagi-Mu segala puji atas pengutamaan-Mu terhadap diriku. Bagi-Mu segala puji atas pemuliaan-Mu terhadapku. Dan bagi-Mu segala puji atas setiap malapetaka baik yang telah Kau timpakan atas diriku. Ya Allah! Terimalah shalat dan doaku, sucikanlah hatiku, lapangkanlah dadaku, dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat nan Maha Panyayang.
Sayid Ibnu Thawus ra berkata, “Jika Anda ingin pergi ke Mesjid Sahlah, masuklah ke mesjid tersebut pada hari Rabu di antara waktu Magrib dan Isya. Karena waktu itu adalah waktu yang paling utama. Ketika Anda telah memasuki mesjid, kerjakanlah shalat Magrib beserta shalat sunnahnya. Kemudian, bangun dan kerjakanlah shalat penghormatan terhadap mesjid sebanyak dua rakaat. Setelah selasai, angkatlah tangan Anda ke arah langit seraya membaca doa sebagai berikut,
أَنْتَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ مُبْدِئُ الْخَلْقِ وَ مُعِيْدُهُمْ، وَ أَنْتَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَالِقُ الْخَلْقِ وَ رَازِقُهُمْ، وَ أَنْتَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الْقَابِضُ الْبَاسِطُ، وَ أَنْتَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ مُدَبِّرُ اْلأُمُوْرِ وَ بَاعِثُ مَنْ فِي الْقُبُوْرِ، أَنْتَ وَارِثُ اْلأَرْضِ وَ مَنْ عَلَيْهَا أَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الْمَخْزُوْنِ الْمَكْنُوْنِ الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ، وَ أَنْتَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ عَالِمُ السِّرِّ وَ أَخْفَى،
Engkaulah Allah Yang tiada tuhan selain Engkau, Pencipta Pertama para makhluk dan Pengembali mereka. Engkaulah Allah Yang tiada tuhan selain Engkau, Pencipta para makhluk dan Pemberi rezeki kepada mereka. Engkaulah Allah yang tiada tuhan selain Engkau, Penahan dan Pembentang. Engkaulah Allah Yang tiada tuhan selain Engkau, Pengatur segala urusan dan Pembangkit semua yang berada di dalam kubur, Engkaulah Pewaris bumi dan semua yang berada di atasnya, aku memohon-Mu demi asma-Mu yang tersimpan, Hidup dan Berdiri Sendiri. Engkaulah Allah yang tiada tuhan selain Engkau, Zat Yang mengetahui rahasia dan yang Lebih tersembunyi (dari rahasia itu)!
أَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الَّذِيْ إِذَا دُعِيْتَ بِهِ أَجَبْتَ وَ إِذَا سُئِلْتَ بِهِ أَعْطَيْتَ، وَ أَسْأَلُكَ بِحَقِّكَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ أَهْلِ بَيْتِهِ وَ بِحَقِّهِمُ الَّذِي أَوْجَبْتَهُ عَلَى نَفْسِكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ أَنْ تَقْضِيَ لِي حَاجَتِي السَّاعَةَ السَّاعَةَ يَا سَامِعَ الدُّعَاءِ يَا سَيِّدَاهْ يَا مَوْلاَهْ يَا غِيَاثَاهْ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ أَنْ تُعَجِّلَ فَرَجَنَا السَّاعَةَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ وَ اْلأَبْصَارِ، يَا سَمِيْعَ الدُّعَاءِ
Aku memohon-Mu demi asma-Mu yang jika Engkau diseru dengannya, maka Engkau pasti mengabulkan dan jika Engkau diminta, maka Engkau pasti memberikan, dan aku memohon-Mu demi hak-Mu atas Muhammad dan Ahlulbaitnya dan demi hak mereka yang telah wajib atas diri-Mu agar Engkau anugerahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad dan memenuhi kebutuhanku pada saat ini juga, pada saat ini juga! Wahai Yang Mendengar doa, wahai Tuanku, wahai Maulaku, wahai Penolongku! Aku memohon-Mu demi setiap asma yang telah Kau namakan Diri-Mu dengannya atau yang Kau simpan di dalam ilmu alam gaib di sisi-Mu agar Kau anugerahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad dan mempercepat kemenangan kami pada saat ini juga, pada saat ini juga, wahai Pembolak balik hati dan pandangan, wahai Yang Maha Mendengar doa!
Setelah itu, sujudlah dengan penuh khusyuk dan mintalah kepada Allah segala yang Anda inginkan. Kemudian, kerjakanlah shalat di pojok mesjid yang berada di sebelah Barat Daya sebanyak dua rakaat. Tempat itu adalah rumah kediaman Nabi Ibrahim as dan dari situlah beliau berangkat menuju medan perang melawan kaum Amaliqah. Ketika telah usai mengerjakan shalat itu, bacalah tasbih dan setelah itu, bacalah,
اَللَّهُمَّ بِحَقِّ هَذِهِ الْبُقْعَةِ الشَّرِيْفَةِ وَ بِحَقِّ مَنْ تَعَبَّدَ لَكَ فِيْهَا، قَدْ عَلِمْتَ حَوَائِجِي، فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ اقْضِهَا وَ قَدْ أَحْصَيْتَ ذُنُوْبِي، فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ اغْفِرْهَا، اَللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا (إِذَا) كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَ أَمِتْنِي (تَوَفَّنِيْ) إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي عَلَى مُوَالاَةِ أَوْلِيَائِكَ وَ مُعَادَاةِ أَعْدَائِكَ، وَ افْعَلْ بِي مَا أَنْتَ أَهْلُهُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Ya Allah! Demi bangunan yang mulia ini dan demi hak orang yang menghamba kepada-Mu di dalamnya, Engkau telah mengetahui seluruh kebutuhanku, maka anugerahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad dan wujudkanlah semua hajatku itu dan Engkau telah menghitung dosa-dosaku, maka anugerahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad dan ampunilah semua dosaku! Ya Allah, hidupkanlah aku selama kehidupan itu adalah lebih baik bagiku dan matikanlah aku jika kematian itu adalah lebih baik bagiku, (kematian) karena mencintai para kekasih-Mu dan memusuhi para musuh-Mu, serta perlakukanlah aku sesuai dengan yang layak bagi-Mu, wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih!
Kemudian, kerjakanlah shalat di pojok barat mesjid yang mengarah ke Kiblat sebanyak dua rakaat. Lalu, angkatlah kedua tangan Anda dan bacalah,
اَللَّهُمَّ إِنِّي صَلَّيْتُ هَذِهِ الصَّلاَةَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِكَ وَ طَلَبَ نَائِلِكَ وَ رَجَاءَ رِفْدِكَ وَ جَوَائِزِكَ، فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ تَقَبَّلْهَا مِنِّي بِأَحْسَنِ قَبُوْلٍ وَ بَلِّغْنِي بِرَحْمَتِكَ الْمَأْمُوْلَ وَ افْعَلْ بِي مَا أَنْتَ أَهْلُهُ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Ya Allah! Sesungguhnya aku mengerjakan shalat karena mengharap ridha-Mu, mencari karunia-Mu dan mengharap anugerah dan hadiah-Mu! Maka, anugerahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, kabulkanlah ia dariku dengan pengabulan terbaik, sampaikanlah aku demi rahmat-Mu kepada harapanku dan perlakukanlah aku sesuai dengan yang layak bagi-Mu, wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih!
Lalu, sujudlah dan letakkanlah kedua sisi wajah Anda di atas tanah secara bergantian. Kemudian, pergilah ke pojok mesjid yang berada di sebelah Timur dan kerjakanlah shalat di situ sebanyak dua rakaat. Lalu angkatlah kedua tangan Anda dan bacalah,
اَللَّهُمَّ إِنْ كَانَتِ الذُّنُوْبُ وَ الْخَطَايَا قَدْ أَخْلَقَتْ وَجْهِي عِنْدَكَ فَلَمْ تَرْفَعْ لِي إِلَيْكَ صَوْتًا وَ لَمْ تَسْتَجِبْ لِي دَعْوَةً فَإِنِّي أَسْأَلُكَ بِكَ يَا اَللَّهُ، فَإِنَّهُ لَيْسَ مِثْلَكَ أَحَدٌ وَ أَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِمُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ أَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ أَنْ تُقْبِلَ إِلَيَّ (عَلَيَّ) بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَ تُقْبِلَ بِوَجْهِي إِلَيْكَ وَ لاَ تُخَيِّبَنِي حِيْنَ أَدْعُوْكَ وَ لاَ تَحْرِمَنِي حِيْنَ أَرْجُوْكَ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Ya Allah! Jika dosa dan kesalahan-kesalahan telah mengusamkan wajahku di sisi-Mu, lalu (karenanya) Engkau enggan mendengar suaraku dan tidak mengabulkan doaku, maka aku hanya memohon-Mu, ya Allah dengan (perantara)-Mu, karena tak seorang pun yang seperti-Mu, dan aku bertawasul kepada-Mu melalui Muhammad dan keluarganya, serta aku memohon-Mu agar Kau anugerahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, menghadapkan wajah-Mu kepadaku yang mulia dan menghadapkan wajahku kepada-Mu, tidak menyia-nyiakanku ketika aku menyeru-Mu, dan tidak menelantarkanku ketika aku mengharap-Mu, wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih!
Penulis buku ini berkata, “Telah diriwayatkan dalam kitab-kitab ziarah yang tidak terkenal bahwa setelah itu, pergilah ke pojok mesjid yang terdapat di sebelah Timur dan kerjakanlah shalat sebanyak dua rakaat. Lalu, bacalah doa sebagai berikut,
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ يَا اللَّهُ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ أَنْ تَجْعَلَ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ وَ خَيْرَ أَعْمَالِي خَوَاتِيْمَهَا وَ خَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ فِيْهِ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ دُعَائِي وَ اسْمَعْ نَجْوَايَ، يَا عَلِيُّ يَا عَظِيْمُ يَا قَادِرُ يَا قَاهِرُ يَا حَيًّا لاَ يَمُوْتُ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوْبَ الَّتِي بَيْنِي وَ بَيْنَكَ وَ لاَ تَفْضَحْنِي عَلَى رُؤُوْسِ اْلأَشْهَادِ وَ احْرُسْنِيْ بِعَيْنِكَ الَّتِي لاَ تَنَامُ وَ ارْحَمْنِي بِقُدْرَتِكَ عَلَيَّ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَ صَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Ya Allah! Aku memohon-Mu dengan (perantara) asma-Mu, ya Allah, agar Kau anugerahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad dan menjadikan sebaik-baik umurku adalah akhirnya, sebaik-baik amalku adalah penutupnya, dan sebaik-baik hariku adalah ketika aku berjumpa dengan-Mu! Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu! Ya Allah! Terimalah doaku dan dengarkanlah munajatku! Wahai Yang Mahatinggi, wahai Yang Mahaagung, wahai Yang Mahamampu, wahai Yang Maha Perkasa, wahai Yang Mahahidup tak akan pernah mati, anugerahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, ampunilah dosa-dosaku yang terdapat di antaraku dan Engkau, janganlah Engkau permalukan aku di mata para saksi, jagalah aku dengan (pengawasan) pandangan-Mu yang tak pernah tertidur dan kasihanilah aku dengan kekuasaan-Mu terhadapku, wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih! Semoga shalawat Allah selalu tercurahkan atas junjungan kami, Muhammad dan keluarganya yang suci, wahai Tuhan seru sekalian alam!
Kemudian, kerjakanlah shalat di rumah yang terdapat di tengah-tengah mesjid sebanyak dua rakaat, dan bacalah,
يَا مَنْ هُوَ أَقْرَبُ إِلَيَّ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ، يَا فَعَّالاً لِمَا يُرِيْدُ، يَا مَنْ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَ قَلْبِهِ، صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ حُلْ بَيْنَنَا وَ بَيْنَ مَنْ يُؤْذِيْنَا بِحَوْلِكَ وَ قُوَّتِكَ، يَا كَافِيْ (يَا كَافِيًا) مِنْ كُلِّ شَيْئٍٍ وَ لاَ يَكْفِي مِنْهُ شَيْئٌ، إِكْفِنَا الْمُهِمَّ مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Wahai Zat yang Lebih Dekat kepadaku dari urat nadi. Wahai Zat Yang selalu melakukan segala yang dikehendaki-Nya. Wahai Zat Yang menghalangi antara seseorang dan hatinya, anugerahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya dan halangilah antara kami dan orang yang mengganggu kami dengan daya dan kekuatan-Mu! Wahai Zat Yang tercukupi dari segala sesuatu dan segala sesuatu tidak merasa cukup dari-Nya, cukupkanlah bagi kami urusan dunia dan akhirat yang penting, wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih!
Lalu, letakkanlah kedua sisi wajah Anda (secara bergantian) di atas tanah.
Penulis buku ini berkata, “Tempat ini dikenal sebagai tempat beribadahnya Imam Ali Zainal Abidin as. Penulis kitab al-Mazârul-Qadîm menukil bahwa setelah mengerjakan shalat dua rakaat di tempat itu, bacalah doa Allahumma innî asaluka yâ man lâ tarâhul ‘uyûn... Doa ini telah disebutkan di pembahasan amalan (yang layak dikerjakan di) tempat Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as (dalam menangani sengketa masyarakat yang terletak) di Mesjid Agung Kufah. Silakan Anda merujuk ke pembahasan tersebut. Di dekat tempat itu terdapat sebuah bangunan yang dikenal sebagai tempat beribadahnya Imam Mahdi as. Jangan lupa kita berziarah kepada beliau di tempat itu. Dalam sebagian kitab-kitab ziarah disebutkan bahwa selayaknya kita berziarah kepada beliau di tempat itu dalam kondisi berdiri dengan membaca doa ziarah Salâmullahil kâmilut tâmusy-syâmil... Doa ini adalah sebuah istighâtsah yang telah kami sebutkan pada Bab I Pasal VII dari kitab al-Kalîm ath-Thayyib, dan di sini kami tidak ingin menyebutkannya kembali. Sayid Ibnu Thawus ra berpendapat bahwa doa ini adalah salah satu doa ziarah yang dibaca di sirdâb[1] yang suci setelah mengerjakan dua rakaat shalat.”
[1] Sirdâb adalah sebuah tempat di bawah tanah di mana Imam Mahdi as gaib di situ. (Pen.)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar