Total Tayangan Halaman

Rabu, 26 Agustus 2020

Ziarah Mutlak

Terdapat banyak sekali Ziarah Mutlak akan tetapi kita di sini hanya akan menyebutkan beberapa saja di antaranya, Pertama: Ziarah yang di riwayatkan oleh Syekh Mufid, Syahid, Sayid Ibnu Thawus dan lain-lain, di mana caranya adalah jika seseorang hendak berziarah ke makam Amirul Mukminin as maka hendaklah dia mandi sebelumnya, kemudian kenakan dua pakaian yang bersih serta pakailah mewangian dan jika tidak mendapatkan minyak wangi maka tidak mengapa dia tidak memakai mewangian dan ketika telah keluar dari rumah maka hendaklah dia mengucapkan, اللَّهُمَّ إِنِّي خَرَجْتُ مِنْ مَنْزِلِي أَبْغِي فَضْلَكَ، وَ أَزُوْرُ وَصِيَّ نَبِيِّكَ صَلَواتُكَ عَلَيْهِمَا، اللَّهُمَّ فَيَسِّرْ ذلِكَ لِي، وَ سَبِّبِ الْمَزَارَ لَهُ، وَ اخْلُفْنِي فِي عَاقِبَتِي وَ حُزَانَتِي بِأَحْسَنِ الْخِلاَفَةِ يا أَرْحَمَ الرّاحِمِيْنَ Ya Allah! Aku keluar dari rumahku dengan mengharap keutamaan-Mu dan untuk menziarahi washi Nabi-Mu -semoga shalawat serta salam-Mu atas beliau berdua. Ya Allah! Permudahlah hal tersebut untukku, sediakanlah (segala yang dibutuhkan) dalam menziarahinya, jadikanlah Diri-Mu penggantiku dalam melaksanakan semua pekerjaan dan keluargaku, wahai Zat Yang Paling Pengasih dari para pengasih. Selepas itu, mulailah perjalanan Anda untuk berziarah, sedang Anda membaca zikir sebagai berikut, اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَ سُبْحَانَ اللَّهِ و َلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ Segala puji bagi Allah, Mahasuci Allah dan tiada tuhan selain Allah. Sesampainya Anda di parit kota Kufah maka berhentilah sejenak dan ucapkan, اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ، أَهْلَ الْكِبْرِيَاءِ وَ الَْمَجْدِ وَ الْعَظَمَةِ، اللَّهُ أَكْبَرُ أَهْلَ التَّكْبِيْرِ وَ التَّقْدِيْسِ وَ التَّسْبِيْحِ وَ اْلآلاَءِ، Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Pemilik keagungan, kemuliaan dan kebesaran. Allah Mahabesar, Zat Pemilik keagungan, Mahabersih, Mahasuci dan Mahatinggi اللَّهُ أَكْبَرُ مِمَّا أَخَافُ وَ أَحْذَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ عِمَادِي وَ عَلَيْهِ أَتَوَكَّلُ، اللَّهُ أَكْبَرُ رَجَائِي وَ إِلَيْهِ أُنِيْبُ، Allah Mahabesar dari segala yang aku takuti dan aku hindari. Allah Mahabesar Yang sebagai Tumpuanku dan pada-Nya aku berserah diri. Allah Mahabesar sebagai Tempat aku berharap dan kepada-Nya aku kembali اللَّهُمَّ أَنْتَ وَلِىُّ نِعْمَتِي، وَ الْقَادِرُ عَلَى طَلِبَتِي، تَعْلَمُ حَاجَتِي وَ مَا تُضْمِرُهُ هَوَاجِسُ الصُّدُوْرِ، وَ خَوَاطِرُ النُّفُوْسِ، Ya Allah! Engkau (Sumber) segala nikmatku, Yang Mahamampu atas segala permohonanku, Engkau mengetahui (segala) hajatku, dan segala apa yang tersembunyi dalam lubuk sanubari dan dalam angan-angan jiwa فَأَسْأَلُكَ بِمُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى الَّذِي قَطَعْتَ بِهِ حُجَجَ الْمُحْتَجِّيْنَ، وَ عُذْرَ الْمُعْتَذِرِيْنَ، وَ جَعَلْتَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ، Maka aku memohon demi Muhammad al-Musthafa yang sebagai pemutus argumen dan aral perintang, dan Kau jadikan dia sebagai rahmat bagi alam semesta أَنْ لاَ تَحْرِمْنِي ثَوَابَ زِيَارَةِ وَلِيِّكَ وَ أَخِي نَبِيِّكَ أَمِيْرِ الْمؤْمِنِيْنَ وَ قَصْدَهُ، وَ تَجْعَلَنِي مِنْ وَفْدِهِ الصَّالِحِيْنَ وَ شِيْعَتِهِ الْمُتَّقِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. Janganlah Kau abaikan pahala ziarahku ini kepada kekasih-Mu dan saudara Nabi-Mu Amirul Mukminin, dan jadikanlah diriku termasuk bagian orang yang setia dalam kebaikan dan pengikut dalam ketakwaan, demi rahmat-Mu, wahai Zat Yang Maha Pengasih dari para pengasih. Ketika telah tampak bagi Anda kubah mulia makam suci beliau as, maka ucapkanlah, اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلىَ مَا اخْتَصَّنِي بِهِ مِنْ طِيْبِ الْمَوْلِدِ، وَ اسْتَخْلَصَنِي إِكْرَامًا بِهِ مِنْ مُوَالاَةِ اْلأَبْرَارِ السَّفَرَةِ اْلأَطْهَارِ، وَ الْخَيَرَةِ اْلأَعْلاَمِ، Segala puji bagi Allah Yang telah menganugerahkanku kebaikan saat aku dilahirkan, dan Yang telah menyelamatkanku dengan kemuliaan berwilayah kepada orang-orang yang baik, para pengelana suci dan manusia pilihan sebagai tanda-tanda-(Mu) اللَّهُمَّ فَتَقَبَّلْ سَعْيِي إِلَيْكَ، وَ تَضَرُّعِي بَيْنَ يَدَيْكَ، وَ اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوْبَ الَّتِي لاَ تَخْفَى عَلَيْكَ، إِنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ الْمَلِكُ الْغَفَّارُ. Ya Allah! Terimalah segala usahaku kepada-Mu, dan perendahan diriku di sisi-Mu, dan ampunilah segala dosaku yang tiada samar lagi bagi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Penguasa lagi Pengampun. Aku (penyusun) berkata: Hendaknya terlintas pada benak peziarah ketika pandangannya tertuju kepada kubah yang bercahaya tersebut rasa semangat, gelora dan membara dalam hatinya perasaan cinta dan berusaha untuk menghadapkan diri sepenuhnya kepadanya dengan segenap perasaan di dadanya, dan berusaha untuk memujinya dengan lisan maupun penjelasan. Hal itu terkhusus bagi pemilik ilmu dan kesempurnaan, yang selalu memiliki keinginan dalam menyampaikannya dalam bentuk syair yang menggambarkan situasi tersebut. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, saya ingin menetapkan hal tersebut dengan mengingat sebuah bait syair dari Qashîdah al-Hâiyah al-Azriyyah, dengan penuh harapan bahwa para peziarah dapat menyampaikan salamku kepada pemilik kubah putih dan tidak melupakanku dalam doanya. Bait tersebut adalah, Wahai penunggang yang kencang, berjalanlah pelan-pelan Dengan hati yang berubah dengan kedukaan Bertawaduklah jika Najaf telah tampak, Lepaslah alas kakimu sebelum melintas Jika kilauan kubah alam telah mengenai penglihatanmu, Maka akan sampai ke penglihatan dari atasnya cahaya Tuhan Bertawaduklah ketika berada di tempat suci tersebut, Mengharap gugusan bintang ‘tuk menggapai daratannya Katakan padanya, cucurkanlah air mata dan darah, Dengan hati yang penuh dengan gelora kecintaan kepadanya. Wahai putra paman Nabi, engkau adalah tangan Allah, Yang panggilannya dapat meliputi segala sesuatu Engkau adalah Quran-Nya yang qadim dan diwasiatkan, Engkau adalah ayat-ayat-Nya yang telah diwahyukan kepadanya. Allah telah memberikan berbagai keutamaan kepadamu, Yang jumlahnya tiada terhitung Andaikan mata tertuju kepada selain tamanmu Ku ‘kan tersiksa dan terus merasa tersiksa dengannya Engkau adalah sebaik-baiknya makhluk setelah Nabi, Di langit engkau lebih baik dari bulan (dan matahari). Engkau memiliki diri seperti dirinya karena kalaulah Dia menjadikannya seperti saudaranya Engkau berdua telah menyusu dari puting yang saling memiliki hubungan Yang sumbernya dari inti pengejawantahan Wahai saudara al-Musthafa, dosa-dosa telah membebaniku, Itu merupakan bencana sedang engkau adalah penyembuhnya Engkau pada posisi yang tinggi dan paling tinggi Derajat yang tiada ‘kan mampu dicapai makhluk yang di bawahmu Engkau memiliki jiwa yang tercipta dari sesuatu yang lembut Allah jadikan setiap jiwa menjadi tebusannya. Ketika Anda telah sampai pada pintu gerbang kota Najaf, bacalah, اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَ مَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلاَ أَنْ هَدَانَا اللَّهُ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي سَيَّرَنِي فِي بِلاَدِهِ، وَ حَمَلَنِي عَلَى دَوَابِّهِ، Segala puji bagi Allah Yang telah memberikan petunjuk-Nya kepada kami, dan tiada mungkin kami akan mendapat petunjuk tanpa petunjuk-Nya. Segala puji bagi Allah Yang mengiringiku pada area kekuasaan-Nya dan membawaku pada tunggangan-Nya وَ طَوَى لِيَ الْبَعِيْدَ، وَ صَرَفَ عَنِّيَ الَْمَحْذُوْرَ، وَ دَفَعَ عَنِّي الْمَكْرُوْهَ، حَتَّى أَقْدَمَنِي حَرَمَ أخِي رَسُوْلِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ. Telah melewatkan bagiku jalan yang jauh. Telah menghilangkan dariku segala bahaya. Dan telah menjauhkan dariku segala yang tidak sukai sehingga menyampaikan aku ke makam saudara Rasulullah saw. Sesampainya Anda di kota maka ucapkanlah, اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَدْخَلَنِي هَذِهِ الْبُقْعَةَ الْمُبَارَكَةَ الَّتِي بَارَكَ اللَّهُ فِيْهَا، وَ إِخْتَارَهَا لِوَصِيِّ نَبِيِّهِ، اللَّهُمَّ فَاجْعَلْهَا شَاهِدَةً لِي. Segala puji bagi Allah Yang telah memasukkan diriku ke tempat yang penuh berkah ini, yang Allah telah melimpahkan berkah-Nya padanya dan memilihnya untuk washi Nabi-Nya. Ya Allah! Jadikanlah ia (kota Kufah) sebagai saksi bagiku. Sesampainya Anda pada pintu pertama maka bacalah, اللَّهُمَّ بِبَابِكَ وَقَفْتُ، وَ بِفِنَائِكَ نَزَلْتُ، وَ بِحَبْلِكَ إِعْتَصَمْتُ، وَ لِرَحْمَتِكَ تَعَرَّضْتُ، وَ بِوَلِيِّكَ صَلَواتُكَ عَلَيْهِ تَوَسَّلْتُ، فَاجْعَلْهَا زِيَارَةً مَقْبُوْلَةً، وَ دُعَاءً مُسْتَجَابًا. Ya Allah! Aku berdiri di depan pintu-Mu, pada pelataran-Mu aku berada dan pada tali-Mu aku berpegang, untuk mendapat rahmat-Mu aku menghadap, demi kekasih-Mu yang shalawat-Mu selalu tercurahkan atasnya aku bertawasul, maka jadikanlah ziarah ini terkabulkan dan doa ini terijabahkan. Sesampainya Anda di pintu menuju pelataran makam suci beliau as, berhentilah sejenak dan ucapkanlah, اللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا الْحَرَمَ حَرَمُكَ، وَ الْمَقَامَ مَقَامُكَ وَ أَنَا أَدْخُلُ إِلَيْهِ أُنَاجِيْكَ بِمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي وَ مَنْ سِرِّي وَ نَجْوَايَ، Ya Allah! Bahwasanya astana ini adalah astana-Mu, dan maqam ini adalah maqam-Mu, dan aku telah masuk ke dalamnya untuk bermunajat dengan-Mu dengan sesuatu di mana Engkau lebih mengetahui dariku tentang rahasia-rahasiaku, اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْحَنَّانِ الْمَنَّانِ الْمُتَطَوِّلِ الَّذِي مِنْ تَطَوُّلِهِ سَهَّلَ لِي زِيَارَةَ مَوْلاَيَ بِإِحْسانِهِ، وَ لَمْ يَجْعَلْنِي عَنْ زِيَارَتِهِ مَمْنُوْعًا، Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Pemberi karunia dan kebaikan. Dengan kebaikan-Nya, Dia telah memudahkanku dalam menziarahi junjunganku, dan tidak menjadikanku terhalangi dari menziarahinya وَ لاَ عَنْ وِلاَيَتِهِ مَدْفُوْعًا، بَلْ تَطَوَّلَ وَ مَنَحَ، Dan tidak pula Dia menjadikanku tertolak dari wilayahnya tapi Dia Maha Pengasih lagi Maha Pemberi karunia. اللَّهُمَّ كَمَا مَنَنْتَ عَلَيَّ بِمَعْرِفَتِهِ فَاجْعَلْنِي مِنْ شِيْعَتِهِ، وَ أَدْخِلْنِيِ الْجَنَّةَ بِشَفَاعَتِهِ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. Ya Allah! Sebagaimana Engkau telah memberikan karunia kepadaku dengan mengenalnya maka jadikanlah diriku sebagai pengikut setianya dan masukkanlah diriku ke dalam surga melalui syafaatnya, wahai Zat Yang Paling Pengasih dari para pengasih. Selepas itu, masuklah Anda ke lokasi serambi makam suci beliau as dan ucapkanlah, اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي أَكْرَمَنِي بِمَعْرِفَتِهِ وَ مَعْرِفَةِ رَسُوْلِهِ، وَ مَنْ فَرَضَ عَلَيَّ طَاعَتَهُ رَحْمَةً مِنْهُ لِي، Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku dengan makrifat-Nya, dan makrifat Rasul-Nya, dan Yang mewajibkan ketaatan-Nya atasku, sebagai rahmat dari-Nya untukku وَ تَطَوُّلاً مِنْهُ عَلَيَّ، وَ مَنَّ عَلَيَّ بِاْلإِيْمَانِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَدْخَلَنِي حَرَمَ أَخِي رَسُوْلِهِ، وَ أَرَانِيْهِ فِي عَافِيَةٍ، Dan sebagai kelanjutan dari kebaikan atasku, dan anugerah iman kepadaku. Segala puji bagi Allah Yang telah memasukkan aku ke makam suci saudara Rasul-Nya dan menampakkannya padaku dalam keadaan baik اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَنِي مِنْ زُوَّارِ قَبْرِ وَصِيِّ رَسُوْلِهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، Segala puji bagi Allah Yang telah menjadikanku di antara para peziarah makam washi Rasul-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, Yang Esa tiada sekutu bagi-Nya وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ، جَاءَ بِالْحَقِّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ عَلِيًّا عَبْدُ اللَّهِ وَ أَخُوْ رَسُوْلِ اللَّهِ، Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, yang datang membawa kebenaran dari sisi Allah. Dan aku bersaksi bahwa Ali adalah hamba-Nya dan saudara Rasulullah اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَ اللَّهُ أَكْبَرُ، وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى هِدَايَتِهِ وَ تَوْفِيْقِهِ لِمَا دَعَا إِلَيْهِ مِنْ سَبِيْلِهِ، Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, tiada tuhan selain Allah. Allah Mahabesar, segala puji bagi Allah atas petunjuk dan pertolongan-Nya bagi penyeru kepada-Nya melalui jalan-Nya اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَضَلُ مَقْصُوْدٍ، وَ أَكْرَمُ مَأْتِىٍّ وَ قَدْ أَتَيْتُكَ مُتَقَرِّبًا إِلَيْكِ بِنَبِيِّكَ نَبِىِّ الرَّحْمَةِ، Ya Allah! Sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik Tujuan, semulia mulia Tempat tuk datang. Diriku telah datang untuk mendekatkan diri kepada-Mu demi Nabi-Mu, Nabi yang sebagai rahmat وَ بِأَخِيْهِ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلِىِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ عَلَيْهِمَا السَّلاَمُ، فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، Dan demi saudara Nabi-Mu Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib –salam atas keduanya, maka sampaikan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad وَ لاَ تُخَيِّبْ سَعْيِي، وَ انْظُرْ إِلَيَّ نَظْرَةً رَحِيْمَةً تَنْعَشُنِي بِهَا، وَ اجْعَلْنِي عِنْدَكَ وَجِيْهًا فِي الدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ وَ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ. Dan janganlah Kau hilangkan usahaku, lihatlah diriku dengan penglihatan rahmat yang menyenangkan diriku karenanya, dan jadikanlah diriku di sisi-Mu sebagai orang yang dekat (dengan-Mu) di dunia maupun di akhirat (kelak). Sesampainya Anda di pintu utama makam, berhentilah sejenak dan ucapkanlah, اَلسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ أَمِيْنِ اللَّهِ عَلَى وَحْيِهِ وَ عَزَائِمِ أَمْرِهِ، الْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، وَ الْفَاتِحِ لِمَا اسْتُقْبِلَ، Salam sejahtera atasmu, wahai Rasulullah, yang sebagai kepercayaan Allah atas wahyu-Nya, dan sebagai penjaga segala perkara, sebagai penutup (para nabi) yang telah lalu dan pembuka (ilmu Ilahi dan hakikat) yang akan datang وَ الْمُهَيْمِنِ عَلَى ذَلِكَ كُلِّهِ وَ رَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكاتُهُ، اَلسَّلاَمُ عَلَى صَاحِبِ السَّكِيْنَةِ، اَلسَّلاَمُ عَلَى الْمَدْفُوْنِ بِالْمَدِيْنَةِ، Dan sebagai penjaga atas semua itu, semoga rahmat dan berkah Allah tetap tercurah kepada-nya. Salam sejahtera atas pemilik ketengangan, salam sejahtera atas pribadi yang telah dimakamkan di kota suci Madinah السَّلاَمُ عَلَى الْمَنْصُوْرِ الْمُؤَيَّدِ، اَلسَّلاَمُ عَلَى أَبِي الْقاسِمِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ وَ رَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكاتُهُ. Salam sejahtera atas penolong yang telah mendapat izin (dari Allah)! Salam sejahtera atasmu, wahai Abul Qasim Muhammad bin Abdillah semoga berkah dan rahmat Allah tetap tercurahkan atasnya Setelah itu, masuklah Anda ke dalam wilayah makam. Sewaktu memasukinya, dahulukan kaki kanan. Setelah Anda sampai di depan pintu astana, berhentilah sejenak dan ucapkanlah, أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ، جَاءَ بِالْحَقِّ مِنْ عِنْدِهِ Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, Dia Esa tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya yang datang membawa kebenaran dari sisi-Nya وَ صَدَّقَ الْمُرْسَلِيْنَ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يا رَسُوْلَ اللَّهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا حَبِيْبَ اللَّهِ وَ خِيَرَتَهُ مِنْ خَلْقِهِ، Sebagai pembenar para nabi! Salam sejahtera atasmu, wahai Rasulullah! Salam sejahtera atasmu, wahai kekasih Allah dan pilihan-Nya atas segala ciptaan-Nya اَلسَّلاَمُ عَلَى أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ عَبْدِ اللَّهِ وَ أَخِي رَسُوْلِ اللَّهِ، يَا مَوْلاَيَ يَا أَمِيْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ، عَبْدُكَ وَ ابْنُ عَبْدِكَ وَ ابْنُ أَمَتِكَ، جَاءَكَ مُسْتَجِيْرًا بِذِمَّتِكَ، قَاصِدًا إِلَى حَرَمِكَ، مُتَوَجِّهًا إِلَى مَقَامِكَ، مُتَوَسِّلاً إِلَي اللَّهِ تَعَالَى بِكَ، Salam sejahtera atasmu, wahai Amirul Mukminin, hamba Allah dan saudara Rasulullah. Wahai junjunganku. Wahai Amirul Mukminin, budakmu, putra dari budakmu dan putra sahayamu telah datang mengharap jamimanmu, yang bermaksud mengunjungi astanamu, menghadap kepada (kemuliaan) kedudukanmu, bertawasul kepada Allah Yang Mahatinggi melalui dirimu أَاَدْخُلُ يَا مَوْلاَيَ، أَاَدْخُلُ يَا أَمِيْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ، أَاَدْخُلُ يَا حُجَّةَ اللَّهِ، أَاَدْخُلُ يَا أَمِيْنَ اللَّهِ Perkenankan aku masuk, wahai junjunganku. Perkenankan aku masuk, wahai Amirul Mukminin. Perkenankan aku masuk, wahai hujah Allah. Perkenankan aku masuk, wahai manusia kepercayaan Allah أَأَدْخُلُ يَا مَلآئِكَةَ اللَّهِ الْمُقِيْمِيْنَ فِي هَذَا الْمَشْهَدِ، يَا مَوْلاَيَ أَتَأْذَنُ لِي بِالدُّخُوْلِ أَفْضَلَ مَا أَذِنْتَ لِأَحَدٍ مِنْ أَوْلِياَئِكَ، فَإِنْ لَمْ أَكُنْ لَهُ أَهْلاً فَأَنْتَ أَهْلٌ لِذَلِكَ. Perkenankan aku masuk, wahai para malaikat Allah yang bersemayam (yang dekat kedudukannya) di makam mulia ini. Wahai junjunganku, adakah engkau mengizinkanku untuk masuk sebagaimana baiknya perizinan yang telah engkau berikan kepada para kekasihmu. Jika aku tidak memiliki kelayakan untuk itu maka engkau lebih layak untuk itu Setelah mencium pintu masuk, masuklah dengan mendahulukan kaki kanan sambil mengucap, بِسْمِ اللَّهِ وَ بِاللَّهِ وَ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ وَ عَلى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى للَّهُِ عَلَيْهِ وَ آلِهِ، Dengan menyebut nama Allah, aku bersumpah demi Allah, di jalan Allah dan di atas ajaran Rasulullah saw اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَ ارْحَمْنِي وَ تُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. Ya Allah! Ampunilah diriku, rahmatilah diriku, dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Kemudian, melangkahlah sampai pintu terakhir mendekati makam, menghadaplah ke makam dan sesampai di situ, berhentilah sejenak lantas ucapkanlah, السَّلاَمُ مِنَ اللَّهِ عَلَى مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللَّهِ أَمِيْنِ اللَّهِ عَلَى وَحْيِهِ وَ رِسَالاَتِهِ، Salam sejahtera dari Allah tercurahkan atas Muhammad Rasulullah sebagai kepercayaan Allah pembawa wahyu dan risalah-Nya وَ عَزائِمِ أَمْرِهِ، وَ مَعْدِنِ الْوَحْيِ وَ التَّنْزِيْلِ، الْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، وَ الْفاتِحِ لِمَا اسْتُقْبِلَ، وَ الْمُهَيْمِنِ عَلَى ذلِكَ كُلِّهِ، Dan penjaga perkara-Nya, sebagai sumber wahyu dan tanzil, sebagai penutup (para nabi) yang telah berlalu, sebagai pembuka (ilmu Ilahi) yang akan datang, dan sebagai penjaga atas semua itu الشّاهِدِ عَلَى الْخَلْقِ، السِّراجِ الْمُنِيْرِ، وَ السَّلامُ عَلَيْهِ وَ رَحْمَةُ اللَّهُ وَ بَرَكاتُهُ، Sebagai saksi atas semua makhluk dan sebagai lampu penerang. Dan semoga salam sejahtera, rahmat serta berkah Allah tetap tercurah padanya اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ أَهْلِ بَيْتِهِ الْمَظْلُوْمِيْنَ أَفْضَلَ وَ أَكْمَلَ وَ أَرْفَعَ وَ أَشْرَفَ مَا صَلَّيْتَ عَلَى أَحَدٍ مِنْ أَنْبِيَائِكَ وَ رُسُلِكَ وَ أَصْفِيَائِكَ، Ya Allah! Sampaikan shalawat serta salam atas Muhammad dan keluarganya yang dizalimi dengan bentuk yang paling baik, sempurna, tinggi dan mulia dari (segala jenis) shalawat yang pernah Engkau berikan kepada pribadi mana pun dari para nabi, rasul dan orang-orang suci-Mu اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ عَبْدِكَ وَ خَيْرِ خَلْقِكَ بَعْدَ نَبِيِّكَ، وَ أَخِي رَسُوْلِكَ، وَ وَصِيِّ حَبِيْبِكَ، الَّذِي إِنْتَجَبْتَهُ مِنْ خَلْقِكَ، وَ الدَّلِيْلِ عَلَى مَنْ بَعَثْتَهُ بِرِسَالاَتِكَ، وَ دَيَّانِ الدِّيْنِ بِعَدْلِكَ، وَ فَصْلِ قَضَائِكَ بَيْنَ خَلْقِكَ، وَ السَّلامُ عَلَيْهِ وَ رَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكاتُهُ، Ya Allah! Sampaikan shalawat atas Ali Amurul Mukminin sebagai hamba-Mu, sebagai sebaik-baik makhluk setelah Nabi-Mu, sebagai saudara Rasul-Mu, sebagai washi kekasih-Mu yang telah Engkau pilih dari seluruh makhluk alam, sebagai petunjuk bagi setiap orang yang telah Engkau utus dengan risalah-Mu, sebagai penghukum dalam agama-Mu dengan keadilan-Mu dan sebagai pemisah qadha-Mu Semoga salam sejahtera, rahmat dan berkah Allah senantiasa tercurahkan atasnya اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى اْلأَئِمَّةِ مِنْ وُلْدِهِ الْقَوَّامِيْنَ بِأَمْرِكَ مِنْ بَعْدِهِ، الْمُطَهَّرِيْنَ الَّذِيْنَ إِرْتَضَيْتَهُمْ أَنْصَارًا لِدِيْنِكَ، وَ حَفَظَةً لِسِرِّكَ، Ya Allah! Sampaikan shalawat pada para imam dari keturunannya yang melaksanakan perintah-Mu setelahnya, mereka yang disucikan dan yang Engkau ridhai sebagai penolong agama-Mu dan penjaga rahasia-Mu وَ شُهَدَاءَ عَلَى خَلْقِكَ، وَ أَعْلاَمًا لِعِبَادِكَ، صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ، Sebagai saksi atas makhluk-Mu dan sebagai tanda atas hamba-Mu. Semoga shalawat-Mu tetap tercurahkan atas mereka semua السَّلاَمُ عَلَى أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبِ وَصِيِّ رَسُوْلِ اللَّهِ وَ خَلِيْفَتِهِ وَ الْقَائِمِ بِأَمْرِهِ مِنْ بَعْدِهِ، سَيِّدِ الْوَصِيِّيْنَ وَ رَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ، Salam sejahtera atas Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib washi Rasulullah, khalifahnya, penegak perkara sepeninggalnya dan sebagai penghulu para wasi. Semoga rahmat dan berkah Allah senantiasa tercurahkan atasnya السَّلاَمُ عَلَى فَاطِمَةَ بِنْتِ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ سَيِّدَةِ نِسَاءِ الْعالَمِيْنَ، Salam sejahtera atas Fathimah putri Rasulullah saw penghulu para wanita semesta alam السَّلاَمُ عَلَى الْحَسَنِ وَ الْحُسَيْنِ سَيِّدَي شَبَابِ أَهْلِ الْجَنَّةِ مِنَ الْخَلْقِ أَجْمَعِيْنَ، Salam sejahtera atas al-Hasan dan al-Husain dua penghulu para pemuda penghuni surga dari para makhluk semuanya السَّلاَمُ عَلَى اْلأَئِمَّةِ الرَّاشِدِيْنَ، اَلسَّلاَمُ عَلَى اْلأَنْبِيَاءِ وَ الْمُرْسَلِيْنَ، اَلسَّلاَمُ عَلَى اْلأَئِمَّةَ الْمُسْتَوْدِعِيْنَ، Salam sejahtera atas para imam yang membimbing (umat). Salam sejahtera atas para nabi dan rasul. Salam sejahtera atas para imam pengemban amanat para nabi السَّلاَمُ عَلَى خَاصَّةِ اللَّهِ مِنْ خَلْقِهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَى الْمُتَوَسِّمِيْنَ، اَلسَّلاَمُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ قَامُوْا بِأَمْرِهِ وَ وَازَرُوْا أَوْلِيَاءَ اللَّهِ، وَ خَافُوْا بِخَوْفِهِمْ، Salam sejahtera atas para hamba khusus Allah dari makhluk-Nya. Salam sejahtera atas para cendekia. Salam sejahtera atas para Mukmin yang menegakkan perintah Allah dan menolong para kekasih Allah, yang takut dengan rasa takut mereka اَلسَّلاَمُ عَلَى الْمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَ عَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِيْنَ. Salam sejahtera atas para malaikat yang dekat (kedudukan). Salam atas kami dan atas hamba Allah yang saleh Lantas, hampirilah makam tersebut sembari hadapkan wajah Anda ke makam, sedang Anda membelakangi Kiblat, dan ucapkanlah, السَّلاَمُ عَلَيْكَ يا أَميْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا حَبِيْبَ اللَّهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا صَفْوَةَ اللَّهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا وَلِيَّ اللَّهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا حُجَّةَ اللَّهِ، Salam sejahtera atasmu, wahai Amirul Mukminin! Salam sejahtera atasmu, wahai kekasih Allah! Salam sejahtera atasmu, wahai manusia pilihan Allah! Salam sejahtera atasmu, wahai wali Allah! Salam sejahtera atasmu, wahai hujah Allah السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا إِمامَ الْهُدَى، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا عَلَمَ التُّقَى، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا الْوَصِيُّ الْبَرُّ التَّقِيُّ وَ النَّقِيُّ الْوَفِيُّ، Salam sejahtera atasmu, wahai Imam pemberi petunjuk! Salam sejahtera atasmu, wahai wakil orang yang bertakwa! Salam sejahtera atasmu, wahai washi yang baik, bertakwa, bersih dan setia السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا أَبَا الْحَسَنِ وَ الْحُسَيْنِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا عَمُوْدَ الدِّيْنِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يا سَيِّدَ الْوَصِِِيِّيْنَ، وَ أَمِيْنَ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، Salam sejahtera atasmu, wahai ayah al-Hasan dan al-Husain! Salam sejahtera atasmu, wahai tiang agama! Salam sejahtera atasmu, wahai penghulu para washi dan kepercayaan Tuhan semesta alam وَ دَيَّانَ يَوْمِ الدِّيْنِ، وَ خَيْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَ سَيِّدَ الصِّدِّيْقِيْنَ، وَ الصَّفْوَةَ مِنْ سُلاَلَةِ النَّبِيِّيْنَ، وَ بَابَ حِكْمَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، Dan sebagai hakim pada hari Pembalasan, sebaik-baik orang Mukmin, penghulu orang-orang jujur, yang merupakan pilihan dari keturunan para nabi dan sebagai pintu hikmah Tuhan semesta alam وَ خَازِنَ وَحْيِهِ، وَ عَيْبَةَ عِلْمِهِ، وَ النَّاصِحَ لِأُمَّةِ نَبِيِّهِ، وَ التَّالِيَ لِرَسُوْلِهِ، وَ الْمُوَاسِيَ لَهُ بِنَفْسِهِ، وَ النَّاطِقَ بِحُجَّتِهِ، وَ الدّاعِيَ إِلَى شَرِيْعَتِهِ، وَ الْمَاضِيَ عَلَى سُنَّتِهِ، Dan sebagai penyimpan wahyu dan ilmu-Nya, pemberi nasehat atas umat Nabi-Nya, yang datang setelah (meninggal) Rasul-Nya, yang sama dengan dirinya (dalam bersaudara), pembicara dengan arguman-Nya, penyeru kepada syariat-Nya, pendahulu (dalam melaksanakan) sunnah-Nya اللَّهُمَّ إِنِّي أَشْهَدُ أَنَّهُ قَدْ بَلَّغَ عَنْ رَسُوْلِكَ ما حُمِّلَ، وَ رَعَى مَا اسْتُحْفِظَ، وَ حَفِظَ مَا اسْتُوْدِعَ، وَ حَلَّلَ حَلاَلَكَ، وَ حَرَّمَ حَرَامَكَ، وَ أَقامَ أَحْكَامَكَ، Ya Allah! Aku bersaksi bahwa dia telah menyampaikan apa yang telah dibebankan Rasul-Mu kepadanya, telah menjaga apa yang seharusnya dijaga, telah menjaga apa yang telah ditinggalkan dan diamanatkan kepadanya, telah menghalalkan apa yang telah Engkau halalkan, telah mengharamkan apa yang telah Engkau haramkan dan dia telah menegakkan hukum-hukum-Mu وَ جَاهَدَ النَّاكِثِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ، وَ الْقَاسِطِيْنَ فِي حُكْمِكَ، وَ الْمَارِقِيْنَ عَنْ أَمْرِكَ، صَابِرًا مُحْتَسِبًا لاَ تَأْخُذُهُ فِيْكَ لَوْمَةُ لاَئِمٍ، Yang telah memerangi para pembangkang (Nakitsin) di jalan-Mu, dan para penentang (Qasithin) hukum-Mu, dan yang keluar (Mariqin) dari urusan-Mu, dengan tabah dan karena-Mu, dia telah bersabar sehingga tidak diambil hati celaan orang yang mencelanya اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ أَفْضَلَ مَا صَلَّيْتَ عَلَى أَحَدٍ مِنْ أَوْلِيَائِكَ وَ أَصْفِيَائِكَ وَ أَوْصِيَاءِ أَنْبِيَائِكَ، اللَّهُمَّ هَذَا قَبْرُ وَلِيِّكَ الَّذِي فَرَضْتَ طَاعَتَهُ، Ya Allah! Sampaikan shalawat atasnya sebaik yang pernah Engkau sampaikan kepada salah seorang dari para kekasih dan pilihan-Mu dari para nabi. Ya Allah! Inilah kuburan kekasih-Mu yang telah Kau wajibkan menaatinya وَ جَعَلْتَ فِي أَعْنَاقِ عِبَادِكَ مُبَايَعَتَهُ، وَ خَلِيْفَتِكَ الَّذِي بِهِ تَأْخُذُ وَ تُعْطِي، وَ بِهِ تُثِيْبُ وَ تُعَاقِبُ، وَقَدْ قَصَدْتُهُ طَمَعًا لِما أَعْدَدْتَهُ لِأَوْلِيَائِكَ، Yang telah Kau letakkan baiatnya di punggung para hamba-Mu, serta para khalifah-Mu yang melaluinya, Engkau mengambil atau memberi, memberi pahala atau pun siksa. Aku telah bermaksud menziarahinya dengan harapan mendapatkan yang telah Engkau sediakan untuk para wali-Mu فَبِعَظِيْمِ قَدْرِهِ عِنْدَكَ، وَ جَلِيْلِ خَطَرِهِ لَدَيْكَ، وَ قُرْبِ مَنْزِلَتِهِ مِنْكَ، صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ افْعَلْ بِي مَا أَنْتَ أَهْلُهُ فَاِنَّكَ أَهْلُ الْكَرَمِ وَ الْجُوْدِ، Maka dengan keagungan tingkatannya di sisi-Mu, kemuliaan kedudukannya di sisi-Mu, dan kedekatan jaraknya dengan-Mu, semoga shalawat tetap tercurahkan atas Muhammad dan keluarga Muhammad. Lakukanlah kepadaku apa yang telah menjadi kelayakan-Mu. Sesungguhnya Engkau pemilik kedermawanan dan rasa Pemurah. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا مَوْلاَيَ وَ عَلَى ضَجِيْعَيْكَ آدَمَ وَ نُوْحَ وَ رَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكاتُهُ. Salam sejahtera wahai junjunganku, dan atas dua orang pendampingmu (di makammu) Adam dan Nuh as, semoga rahmat dan berkah Allah senantiasa tercurahkan atasnya Setelah itu, ciumlah makam suci tersebut dan berdirilah di bagian kepala makam, lantas ucapkanlah, يَا مَوْلاَيَ إِلَيْكَ وُفُوْدِي، وَ بِكَ أَتَوَسَّلُ إِلَى رَبِّي فِي بُلُوْغِ مَقْصُوْدِي، وَ أَشْهَدُ أَنَّ الْمُتَوَسِّلَ بِكَ غَيْرُ خَائِبٍ، وَ الطَّالِبَ بِكَ عَنْ مَعْرِفَةٍ غَيْرُ مَرْدُوْدٍ إِلاَّ بِقَضَاءِ حَوَائِجِهِ، Wahai junjunganku! Aku telah masuk kepadamu, aku bertawasul kepadamu untuk menuju Tuhanku, dalam mencapai tujuanku, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya orang yang bertawasul kepadamu tidak akan putus asa, dan orang yang memohon hajat kepada Tuhan melaluimu tidak akan kembali kecuali akan terpenuhi hajatnya, فَكُنْ لِي شَفِيْعًا إِلَى اللَّهِ رَبِّكَ وَ رَبِّي فِي قَضَاءِ حَوَائِجِي، وَ تَيْسِيْرِ أُمُوْرِي، وَ كَشْفِ شِدَّتِي، وَ غُفْرَانِ ذَنْبِي، وَ سَعَةِ رِزْقِي، وَ تَطْوِيْلِ عُمْرِي، وَ إِعْطَاءِ سُؤْلِي فِي آخِرَتِي وَ دُنْيَايَ، Jadilah engkau pensyafaatku di hadapan Allah, Tuhanmu dan Tuhanku dalam pengabulan segala hajatku, pemudahan segala urusanku, penghilangan segala kesulitanku, pengampunan segala dosa-dosaku, perluasan rezekiku, perpanjangan umurku dan pemberian perkara yang berkaitan dengan akhirat dan duniaku. اللَّهُمَّ الْعَنْ قَتَلَةَ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ، اللَّهُمَّ الْعَنْ قَتَلَةَ الْحَسَنِ وَ الْحُسَيْنِ، اللَّهُمَّ الْعَنْ قَتَلَةَ اْلأَئِمَّةِ وَ عَذِّبْهُمْ عَذَابًا أَلِيْمًا لاَ تُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِيْنَ، Ya Allah! Laknatlah pembunuh Amirul Mukminin as. Ya Allah! Laknatlah pembunuh al-Hasan dan al-Husain as. Ya Allah! Laknatlah pembunuh segenap para imam dan siksalah mereka dengan azab yang amat pedih, yang tidak pernah Kau timpakan azab atas seorang pun di alam semesta ini عَذَابًا كَثِيْرًا لاَ انْقِطَاعَ لَهُ وَ لاَ أَجَلَ وَ لاَ أَمَدَ بِمَا شَاقُّوْا وُلاَةَ أَمْرِكَ، وَ أَعِدَّ لَهُمْ عَذَابًا لَمْ تُحِلَّهُ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ، Dengan azab yang banyak, yang tak berhenti dan tak berakhir, dikarenakan kezaliman dan penganiayaan yang mereka lakukan terhadap Waliyul Amr-Mu, dan siapkanlah bagi mereka siksaan yang tidak pernah Engkau berikan kepada seorang pun dari makhluk-Mu. اللَّهُمَّ وَ أَدْخِلْ عَلَى قَتَلَةِ أَنْصَارِ رَسُوْلِكَ، وَ عَلَى قَتَلَةِ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَ عَلَى قَتَلَةِ الْحَسَنِ وَ الْحُسَيْنِ، وَ عَلَى قَتَلَةِ أَنْصَارِ الْحَسَنِ وَ الْحُسَيْنِ، وَ قَتَلَةِ مَنْ قُتِلَ فِي وِلاَيَةِ آلِ مُحَمَّدٍ أَجْمَعِيْنَ عَذَابًا أَلِيْمًا مُضَاعَفًا فِي أَسْفَلِ دَرَكٍ مِنَ الْجَحِيْمِ، Ya Allah! Masukkanlah orang yang telah membunuh pembela Rasul-Mu, pembunuh Amirul Mukminin, pembunuh al-Hasan dan al-Husain, pembunuh pembela al-Hasan dan al-Husain as, dan pembunuh orang yang terbunuh karena berwilayah kepada keluarga Muhammad azab yang sangat pedih dan berlipat ganda di kerak neraka Jahanam. لاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَ هُمْ فِيْهِ مُبْلِسُوْنَ مَلْعُوْنُوْنَ، نَاكِسُوْا رُؤُوْسَهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ، قَدْ عَايَنُوْا النَّدَامَةَ وَ الْخِزْيَ الطَّوِيْلَ لِقَتْلِهِمْ عِتْرَةَ أَنْبِيَائِكَ وَ رُسُلِكَ وَ أَتْبَاعَهُمْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ، Jangan diringankan azab atas mereka sehingga mereka merasakan siksaan yang sangat pedih di dalamnya, mereka terlaknat, mereka menundukkan kepala di hadapan Tuhan mereka dengan menunjukkan penyesalan dan kehinaan yang berkepanjangan dikarenakan pembunuhan mereka atas keluarga Nabi dan Rasul-Mu serta pengikut mereka dari hamba-hamba yang saleh اللَّهُمَّ الْعَنْهُمْ فِي مُسْتَسِرِّ السِّرِّ، وَ ظَاهِرِ الْعَلاَنِيَةِ فِي أَرْضِكَ وَ سَمائِكَ، Ya Allah! Laknatlah mereka di alam tersembunyi dan alam nyata, di bumi-Mu dan langit-Mu اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِي قَدَمَ صِدْقٍ فِي أَوْلِيَائِكَ، وَ حَبِّبْ إِلَيَّ مَشَاهِدَهُمْ وَ مُسْتَقَرَّهُمْ حَتَّى تُلْحِقَنِي بِهِمْ، وَ تَجْعَلَنِي لَهُمْ تَبَعًا فِي الدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. Ya Allah! Berikanlah kepadaku langkah yang benar dan keimanan yang mantap terhadap wali-wali-Mu, dan jadikanlah yang dicintai dalam hatiku adalah tempat-tempat syahid mereka dan tempat berdiam mereka sehingga Engkau menggabungkan aku menjadi golongan mereka, dan jadikanlah aku sebagai pengikut mereka di dunia dan akhirat. Wahai Yang Paling Penyayang dari para penyayang. Selepas itu, ciumlah makam dan hadapkanlah wajah Anda ke arah makam Imam Husain as sedang arah kiblat terletak di antara dua pundak Anda, lantas ucapkanlah, السَّلاَمُ عَلَيْكَ يا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا ابْنَ رَسُولِ اللَّهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا ابْنَ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا ابْنَ فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءِ سَيِّدَةِ نِسَاءِ الْعالَمِيْنَ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا أَبَا اْلأَئِمَّةِ الْهَادِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ، Salam sejahtera atasmu, wahai Abu Abdillah! Salam sejahtera atasmu, wahai putra Rasulullah! Salam sejahtera atasmu, wahai putra Amirul Mukminin! Salam sejahtera atasmu, wahai putra Fathimah Zahra penghulu para wanita semesta alam! Salam sejahtera atasmu, wahai ayah para imam yang sebagai petunjuk السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا صَرِيْعَ الدَّمْعَةِ السَّاكِبَةِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا صَاحِبَ الْمُصِيْبَةِ الرَّاتِبَةِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ وَ عَلَى جَدِّكَ وَ أَبِيْكَ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ وَ عَلى أُمِّكَ وَ أَخِيْكَ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ وَ عَلَى اْلأَئِمَّةَ مِنْ ذُرِّيَّتِكَ وَ بَنِيْكَ، Salam sejahtera atasmu, wahai yang mengucurkan air mata! Salam sejahtera atasmu, wahai pemilik musibah yang tak berakhir! Salam sejahtera atasmu, salam sejahtera atas kakekmu, salam sejahtera atas ayahmu, salam sejahtera atas ibumu, salam sejahtera atas saudaramu, dan salam sejahtera atasmu dan para imam dari keturunanmu dan dari anak-anakmu أَشْهَدُ لَقَدْ طَيَّبَ اللَّهُ بِكَ التُّرَابَ، وَ أَوْضَحَ بِكَ الْكِتَابَ، وَ جَعَلَكَ وَ أَباكَ وَ جَدَّكَ وَ أَخَاكَ وَ بَنِيْكَ عِبْرَةً لِأُوْلِي اْلأَلْبَابِ، يَا ابْنَ الْمَيَامِيْنِ اْلأَطْيَابِ، التَّالِيْنَ الْكِتَابَ، وَجَّهْتُ سَلاَمِي إِلَيْكَ، صَلَوَاتُ اللَّهِ وَ سَلاَمُهُ عَلَيْكَ، Aku bersaksi bahwa Allah Swt telah mengharumkan tanah (kubur)mu, Dia telah menjelaskan kitab bagimu, dan Yang telah menjadikan dirimu, ayah, saudara dan keturunanmu pelajaran bagi para pemilik pikiran. Wahai putra para pribadi pilihan dan suci, yang pembacaan kitab Ilahi dikhususkan untuk mereka, kuarahkan salam sejahteraku untukmu, semoga shalawat Allah dan salam sejahtera-Nya tercurahkan atasmu وَ جَعَلَ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْكَ، مَا خَابَ مَنْ تَمَسَّكَ بِكَ وَ لَجَأَ إِلَيْكَ. Dan Dia telah menjadikan kalbu-kalbu suci manusia rindu untuk menujumu, tidak akan menjadi miskin dan berputus asa orang yang berpegang teguh kepadamu dan berlindung kepadamu. Maka beranjaklah Anda menuju bagian kaki makam, dan ucapkanlah, السَّلاَمُ عَلَى أَبِي اْلأَئِمَّةَ، و َخَلِيْلِ النُّبُوَّةِ، وَ الَْمَخْصُوْصِ بِاْلأُخُوَّةِ، Salam sejahtera atas ayah para imam, kekasih pemilik maqam kenabian, yang dikhususkan untuknya persaudaraan dengan (Nabi saw) السَّلاَمُ عَلَى يَعْسُوْبِ الدِّيْنِ وَ اْلإِيْمَانِ، وَ كَلِمَةِ الرَّحْمَنِ، Salam sejahtera atas pemimpin besar agama, iman dan kalimat Yang Maha Pengasih السَّلاَمُ عَلَى مِيْزَانِ اْلأَعْمَالِ، وَ مُقَلِّبِ اْلأَحْوَالِ، وَ سَيْفِ ذِي الْجَلاَلِ، وَ سَاقِيِ السَّلْسَبِيْلِ الزُّلاَلِ، Salam sejahtera atas penimbang perbuatan, pengubah keadaan, pedang yang mempunyai keperkasaan dan pemberi minum Salsabil. السَّلاَمُ عَلَى صَالِحِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَ وَارِثِ عِلْمِ النَّبِيِّيْنَ، وَ الْحَاكِمِ يَوْمَ الدِّيْنِ، Salam sejahtera atas orang yang paling saleh dari orang yang beriman, pewaris ilmu para nabi dan penghukum di hari Kiamat السَّلاَمُ عَلَى شَجَرَةِ التَّقْوَى، وَ سَامِعِ السِّرِّ وَ النَّجْوَى، Salam sejahtera atas pohon ketakwaan, pendengar rahasia dan perkataan yang tersembunyi السَّلاَمُ عَلَى حُجَّةِ اللَّهِ الْبَالِغَةِ، وَ نِعْمَتِهِ السَّابِغَةِ، وَ نِقْمَتِهِ الدّامِغَةِ، Salam sejahtera atas argumen Allah yang menyeluruh, nikmat-Nya yang luas dan siksaan-Nya yang amat pedih sampai tembus ke dalam otak, السَّلاَمُ عَلَى الصِّرَاطِ الْوَاضِحِ، وَ النَّجْمِ اللاَّئِحِ، وَ اْلإِمَامِ النَّاصِحِ، وَ الزِّنَادِ الْقَادِحِ، وَ رَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ. Salam sejahtera atas jalan penjelas kebenaran, bintang penerang hidayah, Imam pemberi nasihat dengan lemah-lembut dan penerang kalbu-kalbu yang dapat diberi petunjuk dan semoga rahmat serta berkah Allah senantiasa tercurahkan atasnya. Setelah itu, ucapkanlah, اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبِ أَخِي نَبِيِّكَ وَ وَلِيِّهِ وَ نَاصِرِهِ وَ وَصِيِّهِ وَ وَزِيْرِهِ، Ya Allah! Sampaikan shalawat atas Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib saudara Nabi-Mu, walinya, penolongnya, washinya dan wazirnya (menterinya), وَ مُسْتَوْدَعِ عِلْمِهِ، وَ مَوْضِعِ سِرِّهِ، وَ بَابِ حِكْمَتِهِ، وَ النَّاطِقِ بِحُجَّتِهِ، وَ الدّاعِيِ إِلَى شَرِيْعَتِهِ، Tempat menyimpan ilmunya, tempat menyimpan rahasianya, pintu hikmahnya, pembicara argumennya dan sebagai pengajak orang untuk menuju agamanya, وَ خَلِيْفَتِهِ فِي أُمَّتِهِ، وَ مُفَرِّجِ الْكَرْبِ عَنْ وَجْهِهِ، قَاصِمِ الْكَفَرَةِ، وَ مُرْغِمِ الْفَجَرَةِ الَّذِي جَعَلْتَهُ مِنْ نَبِيِّكَ بِمَنْزِلَةِ هَارُوْنَ مِنْ مُوْسَى، Sebagai khalifah dalam umatnya, penghilang duka nestapa dari wajahnya, pembinasa kekafiran dan pemusnah kemaksiatan yang telah Engkau jadikan dia bagi Nabi-Mu seperti kedudukan Harun bagi Musa اللَّهُمَّ وَالِ مَنْ وَالاَهُ، وَ عَادِ مَنْ عَادَاهُ، وَ انْصُرْ مَنْ نَصَرَهُ، وَ اخْذُلْ مَنْ خَذَلَهُ، وَ الْعَنْ مَنْ نَصَبَ لَهُ مِنَ اْلأَوَّلِيْنَ وَ اْلآخِرِيْنَ، Ya Allah! Cintailah orang yang telah mencintainya, musuhilah orang yang telah memusuhinya, tolonglah orang telah menolongnya, hinakanlah orang yang telah menghinakannya dan laknatlah orang yang telah bangkit untuk memusuhinya dari awal sampai akhir, وَ صَلِّ عَلَيْهِ أَفْضَلَ ما صَلَّيْتَ عَلَى أَحَدٍ مِنْ أَوْصِيَاءِ أَنْبِيَائِكَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. Dan sampaikan shalawat atasnya dengan sebaik-baiknya shalawat yang pernah Engkau berikan kepada salah seorang dari washi-washi para nabi-Mu, wahai Tuhan semesta alam Lantas, kembalilah ke arah kepala untuk menziarahi Nabi Adam as dan Nabi Nuh as. Sewaktu berziarah untuk Nabi Adam as maka ucapkanlah, السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا صَفِيَّ اللَّهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا حَبِيْبَ اللَّهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا أَمِيْنَ اللَّهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا خَلِيْفَةَ اللَّهِ فِي أَرْضِهِ، Salam sejahtera atasmu, wahai manusia pilihan Allah! Salam sejahtera atasmu, wahai manusia kekasih Allah! Salam sejahtera atasmu, wahai Nabi Allah! Salam sejahtera atasmu, wahai manusia kepercayaan Allah! Salam sejahtera atasmu, wahai khalifah Allah di bumi-Nya! السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا أَبَا الْبَشَرِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ وَ عَلَى رُوْحِكَ وَ بَدَنِكَ، وَ عَلَى الطَّاهِرِيْنَ مِنْ وُلْدِكَ وَ ذُرِّيَّتِكَ، Salam sejahtera atasmu, wahai bapak manusia! Salam sejahtera atasmu, atas ruhmu, atas badanmu dan atas orang-orang yang suci dari anak-anakmu dan keturunanmu! وَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْكَ صَلاَةً لاَ يُحْصِيْهَا إِلاَّ هُوَ وَ رَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ. Dan semoga shalawat Allah tersampaikan atasmu yaitu shalawat yang tidak akan dapat menghitungnya seorang pun kecuali Dia dan semoga rahmat serta berkah Allah tetap tercurahkan atasnya. Sewaktu berziarah kepada Nabi Nuh as, ucapkanlah, السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا صَفِيَّ اللَّهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا وَلِيَّ اللَّهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا حَبِيْبَ اللَّهِ، Salam sejahtera atasmu, wahai Nabi Allah! Salam sejahtera atasmu, wahai manusia pilihan Allah! Salam sejahtera atasmu, wahai wali Allah! Salam sejahtera atasmu, wahai kekasih Allah, السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا شَيْخَ الْمُرْسَلِيْنَ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا أَمِيْنَ اللَّهِ فِي أَرْضِهِ، صَلَوَاتُ اللَّهِ وَ سَلاَمُهُ عَلَيْكَ وَ عَلَى رُوْحِكَ وَ بَدَنِكَ، وَ عَلَى الطَّاهِرِيْنَ مِنْ وُلْدِكَ وَ رَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكاتُهُ. Salam sejahtera atasmu, wahai pemimpin para rasul! Salam sejahtera atasmu, wahai manusia kepercayaan Allah di muka bumi, dan semoga shalawat dan salam sejahtera Allah atasmu, atas ruhmu, atas badanmu dan atas orang-orang yang suci dari anak-anakmu dan keturunanmu dan rahmat serta berkah Allah senantiasa tercurahkan atasmu. Kemudian, kerjakanlah shalat enam rakaat untuk dihadiahkan kepada Amirul Mukminin Ali as dengan cara sebagai berikut: Dalam rakaat pertama setelah surah al-Fâtihah, bacalah surah ar-Rahmân, dan pada rakaat kedua setelah al-Fâtihah, bacalah surah Yâsîn dan setelah selesai shalat, baca Tasbih Zahra as dan memohonlah ampunan dan rahmat serta mintalah pengabulan hajat, lantas ucapkanlah, اللَّهُمَّ إِنِّي صَلَّيْتُ هَاتَيْنِ الرَّكْعَتَيْنِ هَدِيَّةً مِنِّي إِلَى سَيِّدِي وَ مَوْلاَيْ وَلِيِّكَ، وَ أَخِي رَسُوْلِكَ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَ سَيِّدِ الْوَصِيِّيْنَ، عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبِ صَلَوَاتُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَ عَلَى آلِهِ، Ya Allah! Sesungguhnya aku telah melakukan shalat dua rakaat ini sebagai hadiah dariku untuk penghulu dan junjunganku, wali-Mu, saudara Rasul-Mu Amirul Mukminin dan penghulu para washi Ali bin abi Thalib, semoga shalawat Allah senantiasa tercurahkan atasnya dan atas keluarganya اللَّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ تَقَبَّلَهَا مِنِّي، وَ اجْزِنِي عَلَى ذَلِكَ جَزَاءَ الْمُحْسِِِنِيْنَ، Ya Allah! Sampaikan shalawat atas Muhammad dan keluarganya, terimalah shalawat tersebut dariku dan berilah aku pahala atas shalawat tersebut pahalanya orang-orang yang berbuat baik اللَّهُمَّ لَكَ صَلَّيْتُ، وَ لَكَ رَكَعْتُ، وَ لَكَ سَجَدْتُ، وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، لِأَنَّهُ لاَ تَكُوْنُ الصَّلاَةُ وَ الرُّكُوْعُ وَ السُّجُوْدُ إِلاَّ لَكَ، لِأَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، Ya Allah! Untuk-Mu aku shalat, untuk-Mu aku rukuk dan untuk-Mu aku bersujud, Maha Esa Engkau tiada sekutu bagi-Mu karena tidak diperbolehkan shalat, rukuk dan bersujud kecuali hanya untuk-Mu, karena sesungguhnya Engkau adalah Allah tiada tuhan selain Engkau اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ تَقَبَّلْ مِنِّي زِيَارَتِي، وَ اعْطِنِي سُؤْلِي بِمُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ. Ya Allah! Sampaikan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, terimalah ziarahku dan demi Muhammad dan keluarganya yang suci, kabulkanlah permohonanku. Lantas, lakukan shalat empat rakaat lagi untuk dihadiahkan kepada Adam as dan Nuh as. Setelah itu, lakukan sujud syukur, di mana dalam sujud tersebut, ucapkanlah, اللَّهُمَّ إِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ، وَ بِكَ اعْتَصَمْتُ، وَ عَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، اللَّهُمَّ أَنْتَ ثِقَتِي وَ رَجَائِي فَاكْفِنِي ما أَهَمَّنِي وَ مَا لاَ يُهِمُّنِي، وَ مَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، عَزَّ جَارُكَ، وَ جَلَّ ثَنَاؤُكَ، وَ لاَ إِلَهَ غَيْرُكَ، صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ قَرِّبْ فَرَجَهُمْ. Ya Allah! Kepada-Mu aku menghadap, kepada-Mu aku memohon penjagaan dan kepada-Mu aku bertawakal. Ya Allah! Engkau adalah Sandaranku dan Engkau adalah Harapanku, maka cukupkanlah apa yang penting bagiku dan apa yang tidak penting bagiku dan sesuatu di mana Engkau lebih mengetahui dariku, dan adalah mulia perlindungan-Mu, tinggi pujian-Mu dan tiada tuhan selain-Mu. Sampaikan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad dan perdekatlah kemunculan mereka. Selepas itu, letakkanlah pelipis kanan Anda di atas tanah dan ucapkanlah, إِرْحَمْ ذُلِّي بَيْنَ يَدَيْكَ، وَ تَضَرُّعِي اِلَيْكَ، وَ وَحْشَتِي مِنَ النَّاسِ، وَ أُنْسِي بِكَ، يَا كَرِيْمُ يا كَرِيْمُ يا كَرِيْمُ Kasihanilah kehinaanku di hadapan-Mu, kerendahan diriku kepada-Mu, ketakutanku dari manusia dan dan kedekatanku dengan-Mu. Wahai Yang Mahamulia. Wahai Yang Mahamulia. Wahai Yang Mahamulia. Lantas letakkanlah pelipis bagian kiri Anda di atas tanah dan ucapkanlah, لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ رَبِّي حَقًّا حَقًّا، سَجَدْتُ لَكَ يا رَبِّ تَعَبُّدًا وَ رِقًّا، Tidak ada tuhan selain Engkau, Tuhanku. Sesungguhnya aku bersujud untuk-Mu sebagai penyembahan dan penghambaan. اللَّهُمَّ إِنَّ عَمَلِي ضَعِيْفٌ فَضَاعِفْهُ لِي، يَا كَرِيْمُ يَا كَرِيْمُ يَا كَرِيْمُ Ya Allah! Sesungguhnya amal dan ibadahku lemah, maka lipat gandakanlah (pahalanya) untukku. Wahai Yang Mahamulia! Wahai Yang Mahamulia! Wahai Yang Mahamulia! Lantas, sujudlah dan ucapkanlah istigfar 100 kali, bersungguh-sungguhlah dalam berdoa karena ini merupakan kesempatan untuk memohon hajat, perbanyaklah beristigfar karena ini adalah merupakan tempat diampuni segala dosa-dosa, dan mohonlah pengabulan segala hajat karena ini merupakan tempat terkabulnya doa-doa. Sayid Ibnu Thawus berkata: Di tempat ziarah, setiap shalat yang dikerjakan di Najaf, baik wajib maupun sunnah, maka setelahnya, bacalah doa sebagai berikut, اللَّهُمَّ لاَ بُدَّ مِنْ أَمْرِكَ، وَ لاَ بُدَّ مِنْ قَدْرِكَ، وَ لاَ بُدَّ مِنْ قَضَائِكَ، وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِكَ، Ya Allah! Perintah-Mu bagi seluruh alam merupakan keharusan, qadha dan qadar-Mu bagi seluruh makhluk merupakan ketetapan-Mu, tiada daya dan upaya melainkan dengan-Mu. اللَّهُمَّ فَمَا قَضَيْتَ عَلَيْنَا مِنْ قَضَاءٍ، أَوْ قَدَّرْتَ عَلَيْنَا مِنْ قَدَرٍ، فَاعْطِنَا مَعَهُ صَبْرًا يَقْهَرُهُ وَ يَدْمَغُهُ، وَ اجْعَلْهُ لَنَا صَاعِدًا فِي رِضْوَانِكَ يُنْمِي فِي حَسَنَاتِنَا وَ تَفْضِيْلِنَا وَ سُؤْدَدِنَا وَ شَرَفِنَا وَ مَجْدِنَا وَ نَعْمَائِنَا وَ كَرَامَتِنَا فِي الدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ، وَ لاَ تَنْقُصْ مِنْ حَسَنَاتِنَا، Ya Allah! Sebagaimana Engkau telah menentukan qadha dan qadar atas kami maka anugerahkanlah kepada kami bersamanya kesabaran yang tangguh dan jadikan ia bagi kami tangga untuk menuju surga dan keridhaan-Mu, dan tambahkan kebaikan kami, keutamaan kami, kedudukan kami, kehormatan kami, keagungan kami, nikmat kami dan kemuliaan kami baik di dunia maupun akhirat dan jangan Engkau kurangi kebaikan-kebaikan kami اللَّهُمَّ وَ كَمَا أَعْطَيْتَنَا مِنْ عَطَاءٍ، أَوْ فَضَّلْتَنَا بِهِ مِنْ فَضِيْلَةٍ، أَوْ أَكْرَمْتَنَا بِهِ مِنْ كَرَامَةٍ، فَاعْطِنَا مَعَهُ شُكْرًا يَقْهَرُهُ وَ يَدْمَغُهُ، وَ اجْعَلْهُ لَنَا صَاعِدًا فِي رِضْوَانِكَ وَ فِي حَسَنَاتِنَا وَ سُؤْدَدِنَا وَ شَرَفِنَا وَ نَعْمَائِكَ وَ كَرَامَتِكَ فِي الدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ، Ya Allah! Sebagaimana Engkau telah memberikankan anugerah kepada kami atau mengutamakan kami dengan keutamaan atau memuliakan kami dengan kemuliaan maka anugerahkan kepada kami bersamanya rasa syukur yang memenangkannya dan jadikan ia tangga untuk menuju surga dan keridhaan-Mu bagi kami, dan tambahkan kebaikan kami, kedudukan kami, kehormatan kami, nikmat kami dan kemuliaan kami di dunia dan akhirat وَ لاَ تَجْعَلْهُ لَنَا أَشَرًا وَ لاَ بَطَرًا وَ لاَ فِتْنَةً وَ لاَ مَقْتًا وَ لاَ عَذَابًا وَ لاَ خِزْيًا فِي الدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ، Jangan Engkau jadikan ia (nikmat) menjadi penyebab untuk berhura-hura dan kufur nikmat, penyebab kemurkaan dan siksaan-Mu dan jangan pula Engkau jadikan ia (nikmat) penyebab kehinaan bagi kami di dunia dan akhirat. اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَثْرَةِ اللِّسَانِ، وَ سُوْءِ الْمَقَامِ، وَ خِفَّةِ الْمِيْزَانِ، Ya Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari kesalahan lisan, dari keburukan kedudukan dan dari ringannya timbangan اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ لَقِّنَا حَسَنَاتِنَا فِي الْمَمَاتِ، وَ لاَ تُرِنَا أَعْمَالَنَا حَسَرَاتٍ، وَ لاَ تُخْزِنَا عِنْدَ قَضَائِكَ، وَ لاَ تَفْضَحْنَا بِسَيِّئَاتِنَا يَوْمَ نَلْقَاكَ، وَ اجْعَلْ قُلُوْبَنَا تَذْكُرُكَ وَ لاَ تَنْسَاكَ، وَ تَخْشَاكَ كَأَنَّهَا تَرَاكَ حَتَّى نَلْقَاكَ، Ya Allah! Sampaikan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, pertemukan kami dengan kebaikan kami setelah kematian. Jangan Engkau tunjukkan kepada kami amal perbuatan kami yang menyebabkan penyesalan dan kesedihan, jangan Engkau hinakan kami ketika dalam pengadilan-Mu. Jangan Engkau tampakkan kesalahan-kesalahan kami pada hari pertemuan dengan-Mu dan jadikan hati kami selalu mengingat-Mu, tidak melupakan-Mu dan takut terhadap-Mu seakan kami melihat-Mu sampai kami menemui-Mu وَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ بَدِّلْ سَيِّئَاتِنَا حَسَنَاتٍ، وَ اجْعَلْ حَسَنَاتِنَا دَرَجَاتٍ، وَ اجْعَلْ دَرَجَاتِنَا غُرُفَاتٍ، وَ اجْعَلْ غُرُفَاتِنَا عَالِيَاتٍ، Ya Allah! Sampaikan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, gantilah setiap kejelekan kami dengan kebaikan, jadikan kebaikan kami penyebab untuk mencapai derajat yang tinggi, jadikan derajat-derajat kami menjelma menjadi kamar-kamar (di surga) dan jadikanlah kamar-kamar tersebut menjadi kedudukan-kedudukan yang tinggi (di surga). اللَّهُمَّ وَ أَوْسِعْ لِفَقيْرِنَا مِنْ سَعَةِ مَا قَضَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، Ya Allah! Berikan keluasan rezeki atas kefakiran kami yang bersumber dari keluasan rahmat yang telah Engkau wajibkan atas diri-Mu اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ مُنَّ عَلَيْنَا بِالْهُدَى مَا أَبْقَيْتَنَا، وَ الْكَرَامَةِ مَا أَحْيَيْتَنَا، وَ الْكَرَامَةِ إِذَا تَوَفَّيْتَنَا، Ya Allah! Sampaikanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad dan anugerahkanlah kepada kami petunjuk dan kemuliaan ketika kami Engkau hidupkan dan anugerahkan kepada kami kemuliaan, ampunan ketika kami Engkau matikan, وَ الْحِفْظِ فِيْمَا بَقِيَ مِنْ عُمْرِنَا، وَ الْبَرَكَةِ فِيْمَا رَزَقْتَنَا، وَ الْعَوْنِ عَلَى مَا حَمَّلْتَنَا، وَ الثَّبَاتِ عَلَى مَا طَوَّقْتَنَا، وَ لاَ تُؤَاخِذْنَا بِظُلْمِنَا، وَ لاَ تُقَايِسْنَا بِجَهْلِنَا، Anugerahkan kepada kami penjagaan atas kesalahan dari sisa umur kami, keberkatan atas apa yang telah Engkau rezekikan kepada kami, pertolongan atas apa yang telah Engkau bebankan kepada kami dan keteguhan dalam menjalankan tugas yang sesuai dengan kemampuan yang telah Engkau berikan kepada kami وَ لاَ تَسْتَدْرِجْنَا بِخَطَايَانَا وَ اجْعَلْ أَحْسَنَ مَا نَقُوْلُ ثَابِتًا فِي قُلُوْبِنَا وَ اجْعَلْنَا عُظَمَاءَ عِنْدَكَ وَ أَذِلَّةً فِي أَنْفُسِنَا وَ انْفَعْنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا وَ زِدْنَا عِلْمًا نَافِعًا، Jangan Engkau siksa kami karena kezaliman kami. Jangan Engkau samakan kami dengan kebodohan kami. Jangan Engkau turunkan derajat kami karena kesalahan kami, tetapkanlah pada hati kami apa yang telah terlontar dari lisan kami dengan sesuatu yang terbaik, jadikanlah kami agung di sisi-Mu dan hina di sisi kami dan berikanlah manfaat kepada kami dengan apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami dan tambahkanlah ilmu yang bermanfaat bagi kami, وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ، وَ مِنْ عَيْنٍ لاَ تَدْمَعُ، وَ مِنْ صَلاَةٍ لاَ تُقْبَلُ، أَجْرِنَا مِنْ سُوْءِ الْفِتَنِ يَا وَلِيَّ الدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ. Dan aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyuk, dari mata yang tidak pernah mengucurkan air mata, dari shalat yang tidak diterima dan lindungilah kami dari fitnah yang buruk, wahai Penolongku di dunia dan akhirat Dalam kitab “Mishbâh az-Zâir” dikatakan: Doa lain yang ditekankan pada akhir ziarah Amirul Mukminin as adalah, يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ يَا مُجِيْبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّيْنَ. Ya Allah! Ya Allah! Ya Allah! Wahai Zat Yang mengabulkan doa orang-orang yang terpaksa Aku (penulis) berkata: Doa ini adalah doa Shafwan Jammal yang terkenal dengan sebutan doa Alqamah, yang akan kami jelaskan nanti dalam penjelasan tentang ziarah Asyura. Ketahuilah bahwa sangat ditekankan untuk menziarahi kepala suci Imam Husain as sewaktu berada di makam Amirul Mukminin as sebagaimana yang telah dicantumkan dalam dua kitab “al-Wasâil” dan “al-Mustadrak.” Diriwayatkan dalam “al-Mustadrak” yang dinukil dari kitab “al-Mazâr” karya Muhammad bin Masyhadi disebutkan bahwa Imam Shadiq as menziarahi kepala Imam Husain as sewaktu beliau berziarah di bagian atas kepala Amirul Mukminin as, lantas beliau melakukan shalat empat rakaat, dan membaca ziarah sebagai berikut, السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا ابْنَ رَسُوْلِ اللَّهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا ابْنَ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا ابْنَ الصِّديْقَةِ الطّاَهِرَةِ سَيِّدَةِ نِسَاءِ الْعَالَمِيْنَ، Salam sejahtera atasmu, wahai putra Rasulullah! Salam sejahtera atasmu, wahai putra Amirul Mukminin dan salam sejahtera atasmu, wahai putra Shiddiqah yang suci penghulu wanita semesta alam. السَّلاَمُ عَلَيْكَ يا مَوْلاَيَ يا أَبا عَبْدِ اللَّهِ وَ رَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَركَاتُهُ، Salam sejahtera atasmu, wahai junjungan kami, wahai Abu Abdillah! Semoga rahmat dan berkah Allah senantiasa terlimpahkan atasmu أَشْهَدُ أَنَّكَ قَدْ أَقَمْتَ الصَّلاَةَ، وَ آتَيْتَ الزَّكَاةَ، وَ أَمَرْتَ بِالْمَعْرُوْفِ، وَ نَهَيْتَ عَنِ الْمُنْكَرِ، وَ تَلَوْتَ الْكِتَابَ حَقَّ تِلاَوَتِهِ، وَ جاهَدْتَ فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ، وَ صَبَرْتَ عَلَى اْلأَذَى فِي جَنْبِهِ، مُحْتَسِبًا حَتَّى أَتَاكَ الْيَقِيْنُ، Aku bersaksi bahwa sesungguhnya engkau telah menunaikan shalat, membayar zakat, memerintahkan yang makruf dan mencegah yang mungkar, telah membacakan kitab dengan sebenar-benarnya bacaan dan engkau telah berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad dan engkau telah bersabar atas setiap rintangan (yang menghadangmu) di jalan yang benar sampai ajal menemuimu. وَ أَشْهَدُ أَنَّ الَّذِيْنَ خَالَفُوْكَ وَ حَارَبُوْكَ وَ أَنَّ الَّذِيْنَ خَذَلُوْكَ وَ الَّذِيْنَ قَتَلُوْكَ مَلْعُوْنُوْنَ عَلَى لِسَانِ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِ، وَ قَدْ خَابَ مَنِ افْتَرَى، لَعَنَ اللَّهُ الظَّالِمِيْنَ لَكُمْ مِنَ اْلأَوَّلِيْنَ وَ اْلآخِرِيْنَ، وَ ضَاعَفَ عَلَيْهِمُ الْعَذَابَ اْلأَلِيْمَ، Dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya orang-orang yang telah menentang, memerangi dan membiarkanmu dengan tidak membelamu dan orang-orang yang telah membunuhmu, mereka adalah terlaknat melalui lisan Nabi yang Ummi dan sesungguhnya dia telah menghinakan orang yang memberikan kebohongan kepadamu. Allah telah melaknat orang-orang yang berbuat zalim kepadamu dari awal sampai akhir dan melipat-gandakan atas mereka siksaan yang amat pedih أَتَيْتُكَ يا مَوْلايَ يَا ابْنَ رَسُوْلِ اللَّهِ زَائِرًا عَارِفًا بِحَقِّكَ، مُوَالِيًا لِأَوْلِيَائِكَ، مُعَادِيًا لِأَعْدَائِكَ، مُسْتَبْصِرًا بِالْهُدَى الَّذِي أَنْتَ عَلَيْهِ، عَارِفًا بِضَلاَلَةِ مَنْ خَالَفَكَ، فَاشْفَعْ لِي عِنْدَ رَبِّكَ. Aku telah datang mengunjungimu, wahai junjunganku, wahai putra Rasulullah, untuk menziarahi dengan mengenal hak-hakmu, mencintai para kekasih dan memusuhi para musuhmu, mengetahui petunjuk yang telah kau bawa dan mengenal kesesatan orang yang telah menentangmu, maka syafaatilah aku di sisi Tuhanmu. Aku berkata: Lebih cocok sekali jika doa ziarah tersebut dibaca ketika berada di Mesjid Hannanah. Diriwayatkan dari Muhammad bin Masyhadi dari Imam Shadiq as bahwa beliau menziarahi Imam Husain as ketika berada di Mesjid Hannanah dengan membaca doa ziarah tersebut, lantas melakukan shalat empat rakaat. Tiada diragukan lagi bahwa Mesjid Hannanah adalah salah satu mesjid yang terletak di Najaf. Diriwayatkan bahwa di situ tersimpan kepala Imam Husain as. Diriwayatkan juga bahwa Imam Shadiq as melakukan shalat dua rakaat di situ, ketika ditanya, “Apakah gerangan shalat tersebut?’ Beliau as menjawab, ‘Di sinilah tempat diletakkankannya kepala kakekku Husain bin Ali as setelah mereka meninggalkan kota Karbala, lantas membawanya pergi ke tempat Ubaidillah bin Ziyad. Diriwayatkan bahwa Imam as bersabda, ‘Berdoalah di sana dengan membaca, اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَرَى مَكاَنِي، وَ تَسْمَعُ كَلاَمِي، وَ لاَ يَخْفَى عَلَيْكَ شَيْئٌ مِنْ أَمْرِي، وَ كَيْفَ يَخْفىَ عَلَيْكَ مَا أَنْتَ مُكَوِّنُهُ وَ بَارِئُهُ، Ya Allah! Sesungguhnya Engkau telah melihat kedudukanku dan mendengar ucapanku dan tidak sesuatu pun dari urusanku yang tersembunyi dari-Mu, bagaimana mungkin hal tersebut tersembunyi sedang Engkau Pencipta dan Pengaturnya? وَ قَدْ جِئْتُكَ مُسْتَشْفِعًا بِنَبِيِّكَ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ، وَ مُتَوَسِّلاً بِوَصِيِّ رَسُوْلِكَ فَأَسْأَلُكَ بِهِمَا ثَبَاتَ الْقَدَمِ وَ الْهُدَى وَ الْمَغْفِرَةَ فِي الدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ. Aku datang meminta syafaat Nabi-Mu yaitu Nabi yang sebagai rahmat, dan bertawasul dengan washi Rasul-Mu. Demi keduanya, aku memohon agar tapak kaki, petunjuk dan ampunanku ditetapkan baik di dunia atau pun di akhirat kelak.’”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar