Total Tayangan Halaman
Rabu, 26 Agustus 2020
Ziarah Perpisahan
Ketika Anda ingin keluar dari kota Madinah, mandilah terlebih dahulu, kemudian datanglah kembali ke pusara Rasullullah saw dan lakukan ziarah seperti yang sudah Anda lakukan sebelumnya, lalu lakukanlah ziarah perpisahan dengan membaca doa sebagai berikut:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهَ وَ أَسْتَرْعِيْكَ وَ أَقْرَأُ عَلَيْكَ السَّلامَ، آمَنْتُ بِاللَّهِ وَ بِمَا جِئْتَ بِهِ وَ دَلَلْتَ عَلَيْهِ، اَللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنِّيْ لِزِيَارَةِ قَبْرِ نَبِيِّكَ، فَإِنْ تَوَفَّيْتَنِيْ قَبْلَ ذَلِكَ فَإِنِّيْ أَشْهَدُ فِيْ مَمَاتِيْ عَلَى مَا شَهِدْتُ عَلَيْهِ فِيْ حَيَاتِيْ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ وَ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُكَ وَ رَسُوْلُكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ
Salam atasmu wahai Rasulullah, aku percayakan engkau kepada Allah, Aku mengharapkan engkau terjaga oleh-Nya, Aku ucapkan salam atasmu, Aku telah beriman kepada Allah dengan apa yang engkau bawa dan telah engkau tunjukkan! Ya Allah, jangan jadikan ziarahku ini sebagai ziarah terakhir di pusara Nabi-Mu! jika Engkau mewafatkanku sebelum aku kembali (menziarahinya), maka aku bersaksi ketika kematianku seperti aku bersaksi ketika aku hidup, bahwa tiada tuhan selain Engkau dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu, Allah menganugrahkan kesejahteraan kepadanya dan keluarganya!
Imam Ja‘far Shadiq as ketika melakkukan ziarah perpisahan dengan pusara Nabi saw bersabda kepada Yunus bin Yakub, “Ucapkanlah,
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْكَ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ، لاَ جَعَلَهُ اللَّهُ آخِرَ تَسْلِيْمِيْ عَلَيْكَ
Allah mencurahkan kesejahteraan atasmu, salamku tidak ditetapkan oleh Allah sebagai salamku yang terakhir kepadamu.
Dalam kitab Hadiyyatu Zâirîn menjelaskan sesuatu yang hendaknya dilakukan oleh para penziarah kota Madinah Thayyibah adalah menghargai kesempatan untuk bisa berada di sana, maka perbanyaklah shalat di Mesjid Nabi saw. Melakukan shalat di sana sebanding dengan sepuluh ribu shalat di tempat lain, tempat yang paling mulia dalam mesjid itu adalah Raudhah yang terletak di antara pusara saw dan mimbarnya.
Di dalam at-Tahiyyah disebutkan bahwa tempat terbujurnya jasad Rasulullah saw dan para imam, lebih mulia dari Ka‘bah yang agung, demikian menurut kesepakatan para ahli fikih seperti yang telah dijelaskan oleh Syahid dalam al-Qawâid. Hasan dari Hadrami berkata, “Imam Ja‘far Shadiq as memerintahkanku untuk memperbanyak shalat dalam Mesjid Nabi saw sesuai kemampuanku. Beliau melanjutkan ucapannya, ‘Karena tidak selamanya engkau bisa hadir diri di pusara yang mulia ini.’”
Syekh Thusi ra meriwayatkan dalam kitab at-Tahzdîb dengan sanad yang muktabar dari Marazim dari Imam Ja‘far Shadiq as yang bersabda, “Berpuasa dan melakukan shalat di dekat tiang-tiang, ketika berada di kota Madinah bukan dari perkara yang wajib, hal itu hanya anjuran saja bagi orang yang menginginkannya. Kewajiban tidak lebih dari shalat lima waktu dan puasa di bulan Ramadhan, maka perbanyaklah shalat di mesjid ini sesuai dengan kemampuan kalian, sungguh yang demikian itu lebih baik bagi kalian. Ketahuilah bahwa terkadang seseorang menjadi besar karena urusan dunia dan kebesarannya itu akan dipuji, kemudian adakah orang yang menjadi besar dalam perkara akhirat?”
Berziarahlah kepada Rasulullah saw dan para imam as di pekuburan Baqi secara berulang-ulang, setiap hari sesuai kemampuan Anda, haturkanlah salam kepada Nabi saw setiap kali mata Anda melihat hijrah beliau saw selama Anda berada di kota Madinah, hindarilah perbuatan dosa dan zalim. Merenung dan berpikirlah tentang kemuliaan kota Madinah, terutama Mesjid Nabi saw, di situlah kaki Muhammad saw menapak, di lorong dan pasar-pasar kota ini beliau berjalan, beliau mendirikan shalat di mesjid itu, di sanalah tempat turunnya wahyu, di sanalah Jibril as dan para malaikat terdekat Allah singgah.
Bersedekahlah sesuai dengan kemampuan Anda ketika berada di Madinah, lebih utama ketika berada di Mesjid Nabi saw, lebih khusus kepada para sayid dan keturunan Rasulullah saw yang akan membawa pahala banyak dan ganjaran yang besar. Allamah Majlisi ra berkata, “Dalam riwayat yang muktabar disebutkan bahwa satu dirham yang dikeluarkan sebagai sedekah di sana sebanding dengan sepuluh ribu dirham sedekah di tempat lain,” Jika mungkin, Anda dapat tinggal di kota yang baik itu. Mustahab bertetangga di dalam kota Madinah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar