Diriwayatkan
oleh Muadz bin Jabal r.a. dari Ibn Abbas r.a., ia berkata : ” Kami bersama
Rasululah SAW berada di rumah seorang sahabat dari golongan Anshar dalam sebuah
jamaah.
…
Tiba-tiba, ada yang memanggil dari luar : ” Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, karena kalian membutuhkanku “.
…
Tiba-tiba, ada yang memanggil dari luar : ” Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, karena kalian membutuhkanku “.
Rasulullah
SAW bertanya kepada para sahabat :” Apakah kalian tahu siapa yang menyeru itu
?”.
Para sahabat
menjawab , ” Tentu Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Rasulullah berkata :
” Dia adalah Iblis yang terkutuk ? semoga Allah senantiasa melaknatnya”.
Umar bin
Khattab r.a. berkata :” Ya, Rasulullah, apakah engkau mengijinkanku untuk
membunuhnya?”.
Nabi SAW
berkata pelan :” Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia
termasuk mereka yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan [hari
kiyamat]?. Sekarang silakan bukakan pintu untuknya, karena ia sedang
diperintahkan Allah SWT. Fahamilah apa yang dia ucapkan dan dengarkan apa yang
akan dia sampaikan kepada kalian! “.
Ibnu Abbas
berkata : ” Maka dibukalah pintu, kemudian Iblis masuk ke tengah-tengah kami.
Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata.
Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut
kuda, kedua kelopak matanya [masyquqatani] memanjang [terbelah ke-atas, tidak
kesamping], kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya
memanjang keluar seperti taring babi, kedua bibirnya seperti bibir macan /
kerbau [tsur].
Dia berkata,
” Assalamu ‘alaika ya Muhammad, assalamu ‘alaikum ya jamaa’atal-muslimin [salam
untuk kalian semua wahai golongan muslimin]”.
Nabi SAW
menjawab :” Assamu lillah ya la’iin [Keselamatan hanya milik Allah SWT, wahai
makhluq yang terlaknat. Aku telah mengetahui, engkau punya keperluan kepada
kami. Apa keperluanmu wahai Iblis”.
Iblis
berkata :” Wahai Muhammad, aku datang bukan karena keinginanku sendiri, tetapi
aku datang karena terpaksa [diperintah].”
Nabi SAW
berkata :” Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini, wahai terlaknat?”.
Iblis
berkata,” Aku didatangi oleh seorang malaikat utusan Tuhan Yang Maha Agung, ia
berkata kepada-ku ‘Sesungguhnya Allah SWT menyuruhmu untuk datang kepada
Muhammad SAW dalam keadaan hina dan bersahaja. Engkau harus memberitahu
kepadanya bagaimana tipu muslihat, godaanmu dan rekayasamu terhadap Bani Adam,
bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Engkau harus menjawab dengan jujur
apa saja yang ditanyakan kepa-damu’. Allah SWT bersabda,” Demi kemulia-an dan
keagungan-Ku, jika engkau berbohong sekali saja dan tidak berkata benar,
niscaya Aku jadikan kamu debu yang dihempas oleh angin dan Aku puaskan musuhmu
karena bencana yang menimpamu”. Wahai Muhammad, sekarang aku datang kepadamu
sebagaimana aku diperintah.
Tanyakanlah
kepadaku apa yang kau inginkan. Jika aku tidak memuaskanmu tentang apa yang
kamu tanyakan kepadaku, niscaya musuhku akan puas atas musibah yang terjadi
padaku. Tiada beban yang lebih berat bagiku daripada leganya musuh-musuhku yang
menimpa diriku”.
Rasulullah
kemudian mulai bertanya :
” Jika kamu
jujur, beritahukanlah kepada-ku, siapakah orang yang paling kamu benci ?”.
Iblis
menjawab :” Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah makhluq Allah yang paling aku
benci, dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu”.
Rasulullah SAW :” Siapa lagi yang kamu benci?”.
Iblis :” Anak muda yang taqwa, yang menyerahkan jiwanya kepada Allah SWT”.
Rasulullah :” Lalu siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang Alim dan Wara [menjaga diri dari syubhat] yang saya tahu, lagi penyabar”.
Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang yang terus menerus menjaga diri dalam keadaan suci dari kotoran – [menjaga wudhu]”.
Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang miskin [fakir] yang sabar, yang tidak menceritakan kefakirannya kepada orang lain dan tidak mengadukan keluh-kesahnya “.
Rasulullah SAW :” Siapa lagi yang kamu benci?”.
Iblis :” Anak muda yang taqwa, yang menyerahkan jiwanya kepada Allah SWT”.
Rasulullah :” Lalu siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang Alim dan Wara [menjaga diri dari syubhat] yang saya tahu, lagi penyabar”.
Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang yang terus menerus menjaga diri dalam keadaan suci dari kotoran – [menjaga wudhu]”.
Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang miskin [fakir] yang sabar, yang tidak menceritakan kefakirannya kepada orang lain dan tidak mengadukan keluh-kesahnya “.
Rasulullah
:” Bagaimana kamu tahu bahwa ia itu penyabar ?”.
Iblis :”
Wahai Muhammad, jika ia mengadukan keluh kesahnya kepada makhluq sesamanya
selama tiga hari, Tuhan tidak memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang
yang sabar “.
Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang kaya yang bersyukur “.
Rasulullah bertanya :” Bagaimana kamu tahu bahwa ia bersyukur ?”.
Iblis :” Jika aku melihatnya meng-ambil dari dan meletakkannya pada tempat yang halal”.
Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang kaya yang bersyukur “.
Rasulullah bertanya :” Bagaimana kamu tahu bahwa ia bersyukur ?”.
Iblis :” Jika aku melihatnya meng-ambil dari dan meletakkannya pada tempat yang halal”.
Rassulullah
:”Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat ?”.
Iblis :”Aku merasa panas dan gemetar”.
Rasulullah :”Kenapa, wahai terlaknat?”.
Iblis :” Sesungguhnya, jika seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud saja, maka Allah mengangkat derajatnya satu tingkat”.
Iblis :”Aku merasa panas dan gemetar”.
Rasulullah :”Kenapa, wahai terlaknat?”.
Iblis :” Sesungguhnya, jika seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud saja, maka Allah mengangkat derajatnya satu tingkat”.
Rassulullah
:”Jika mereka shaum ?”.
Iblis : ”
Saya terbelenggu sampai mereka berbuka puasa”.
Rasulullah
:” Jika mereka menunaikan haji ?”.
Iblis :” Saya menjadi gila”.
Rasulullah :”Jika mereka membaca Al Qur’an ?’.
Iblis :’ Aku meleleh seperti timah meleleh di atas api”.
Rasulullah :” Jika mereka berzakat ?”.
Iblis :” Seakan-akan orang yang berzakat itu mengambil gergaji / kapak dan memotongku menjadi dua”.
Rasulullah :” Mengapa begitu, wahai Abu Murrah ?”.
Iblis :” Sesungguhnya ada empat manfaat dalam zakat itu. Pertama, Tuhan menurunkan berkah atas hartanya. Kedua, menjadikan orang yang bezakat disenangi makhluq-Nya yang lain. Ketiga, menjadikan zakatnya sebagai penghalang antara dirinya dengan api neraka. Ke-empat, dengan zakat, Tuhan mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya”.
Iblis :” Saya menjadi gila”.
Rasulullah :”Jika mereka membaca Al Qur’an ?’.
Iblis :’ Aku meleleh seperti timah meleleh di atas api”.
Rasulullah :” Jika mereka berzakat ?”.
Iblis :” Seakan-akan orang yang berzakat itu mengambil gergaji / kapak dan memotongku menjadi dua”.
Rasulullah :” Mengapa begitu, wahai Abu Murrah ?”.
Iblis :” Sesungguhnya ada empat manfaat dalam zakat itu. Pertama, Tuhan menurunkan berkah atas hartanya. Kedua, menjadikan orang yang bezakat disenangi makhluq-Nya yang lain. Ketiga, menjadikan zakatnya sebagai penghalang antara dirinya dengan api neraka. Ke-empat, dengan zakat, Tuhan mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya”.
Rasulullah
:”Apa pendapatmu tentang Abu Bakar?”.
Iblis :” Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah, dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin dia akan mentaatiku pada masa Islam”.
Rasulullah :” Apa pendapatmu tentang Umar ?”.
Iblis :” Demi Tuhan, tiada aku ketemu dengannya kecuali aku lari darinya”.
Rasulullah :”Apa pendapatmu tentang Utsman ?”.
Iblis :” Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya”.
Rasulullah :”Apa pendapatmu tentang Ali bin Abi Thalib ?”.
Iblis :” Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah, dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin dia akan mentaatiku pada masa Islam”.
Rasulullah :” Apa pendapatmu tentang Umar ?”.
Iblis :” Demi Tuhan, tiada aku ketemu dengannya kecuali aku lari darinya”.
Rasulullah :”Apa pendapatmu tentang Utsman ?”.
Iblis :” Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya”.
Rasulullah :”Apa pendapatmu tentang Ali bin Abi Thalib ?”.
Iblis :”
Andai saja aku dapat selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya
[menukar darinya kepala dengan kepala], dan kemudian ia meninggalkanku dan aku
meninggalkannya, tetapi dia sama sekali tidak pernah melakukan hal itu”.
Rasulullah
:” Segala puji hanya bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan
menyengsarakanmu sampai hari kiamat”.
Iblis yang
terlaknat berkata kepada Muhammad :” Hay-hata hay-hata [tidak mungkin- tidak
mungkin]. Mana bisa umatmu bahagia sementara aku hidup dan tidak mati sampai
hari kiamat. Bagaimana kamu senang dengan umatmu sementara aku masuk ke dalam
diri mereka melalui aliran darah, daging, sedangkan mereka tidak melihatku.
Demi Tuhan yang menciptakanku dan membuatku menunggu sampai hari mereka
dibangkitkan. Akan aku sesatkan mereka semua, baik yang bodoh maupun yang
pandai, yang buta-huruf dan yang melek-huruf. Yang kafir dan yang suka
beribadah, kecuali hamba yang
mukhlis [ikhlas]”.
mukhlis [ikhlas]”.
Rasulullah
:”Siapa yang mukhlis itu menurutmu ?”.
Iblis dengan panjang-lebar menjawab :
Iblis dengan panjang-lebar menjawab :
” Apakah
engkau tidak tahu, wahai Muhammad. Barangsiapa cinta dirham dan dinar, dia
tidak termasuk orang ikhlas untuk Allah. Jika aku melihat orang tidak suka
dirham dan dinar, tidak suka puji dan pujaan, aku tahu bahwa dia itu ikhlas
karena Allah, maka aku tinggalkan ia. Sesungguhnya hamba yang mencintai harta,
pujian dan hatinya tergantung pada nafsu [syahwat] dunia, dia lebih rakus dari
orang yang saya jelaskan kepadamu. Tak tahukah engkau, bahwa cinta harta termasuk
salah satu dosa besar.
Wahai
Muhammad, tak tahukan engkau bahwa cinta kedudukan [riyasah] termasuk dosa
besar. Dan bahwa sombong, juga termasuk dosa besar.
Wahai
Muhammad, tidak tahukan engkau, bahwa aku punya 70,000 anak. Setiap anak dari
mereka, punya 70,000 syaithan. Diantara mereka telah aku tugaskan untuk
menggoda golongan ulama, dan sebagian lagi menggoda anak muda, sebagian lagi
menggoda orang-orang tua, dan sebagian lagi menggoda orang-orang lemah. Adapun
anak-anak muda, tidak ada perbedaan di antara kami dan mereka, sementara
anak-anak kecilnya, mereka bermain apa saja yang mereka kehendaki bersamanya.
Sebagian
lagi telah aku tugaskan untuk menggoda orang-orang yang rajin beribadah,
sebagian lagi untuk kaum yang menjauhi dunia [zuhud]. Setan masuk ke dalam dan
keluar dari diri mereka, dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, dari satu
pintu ke pintu yang lain, sampai mereka mempengaruhi manusia dengan satu sebab
dari sebab-sebab yang banyak. Lalu syaithan mengambil keikhlasan dari mereka.
Menjadikan mereka menyembah Allah tanpa rasa ikhlas, tetapi mereka tidak
merasa.
Apakah
engkau tidak tahu, tentang Barshisha, sang pendeta yang beribadah secara ikhlas
selama tujuh puluh tahun, hingga setiap orang yang sakit menjadi sehat berkat
da’wahnya. Aku tidak meninggalkannya sampai dia dia berzina, membunuh, dan
kafir [ingkar]. Dialah yang disebut oleh Allah dalam Qur’an dengan firmannya
[dalam Surah Al Hasyr] :
” (Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika mereka berkata pada manusia:”Kafirlah kamu”, maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata:”Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam”. (QS. 59:16).
” (Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika mereka berkata pada manusia:”Kafirlah kamu”, maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata:”Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam”. (QS. 59:16).
Apakah
engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu berasal dariku. Akulah
orang yang pertama kali berbohong. Barangsiapa berbohong, dia adalah temanku,
dan barangsiapa berbohong kepada Allah, dia adalah kekasihku.
Apakah
engkau tidak tahu, bahwa aku bersumpah kepada Adam dan Hawa, ” Demi Allah aku
adalah penasihat kamu berdua”. Maka, sumpah palsu merupakan kesenangan hatiku,
ghibah, membicarakan kejelekan orang lain, dan namimah, meng-adu domba adalah
buah kesukaanku, melihat yang jelek-jelek adalah kesukaan dan kesenanganku.
Barangsiapa
thalaq, bersumpah untuk cerai, dia mendekati perbuatan dosa, meskipun hanya
sekali, dan meskipun ia benar. Barangsiapa membiasakan lisannya dengan ucapan
cerai, istrinya menjadi haram baginya. Jika mereka masih memiliki keturunan
sampai hari kiyamat, maka anak mereka semuanya adalah anak-anak hasil zina.
Mereka masuk neraka hanya karena satu kata saja.
Wahai
Muhammad, sesungguhnya diantara umatmu ada yang meng-akhirkan shalat barang
satu dua jam. Setiap kali mau shalat, aku temani dia dan aku goda dia. Kemudian
aku katakan kepadanya:” Masih ada waktu, sementara engkau sibuk”. Sehingga dia
mengakhirkan shalatnya dan mengerjakannya tidak pada waktunya, maka Tuhan
memukul wajahnya. Jika ia menang atasku, maka aku kirim satu syaithan yang
membuatnya lupa waktu shalat. Jika ia menang atasku, aku tinggalkan dia sampai
ketika mengerjakan shalat aku katakan kepadanya,’ Lihatlah kiri-kanan’, lalu ia
menengok. Saat itu aku usap wajahnya dengan tanganku dan aku cium antara kedua
matanya dan aku katakan kepadanya,’ Aku telah menyuruh apa yang tidak baik
selamanya’. Dan engkau sendiri tahu wahai Muhammad, siapa yang sering menoleh
dalam shalatnya, Allah akan memukul wajahnya.
Jika ia
menang atasku dalam hal shalat, ketika shalat sendirian, aku perintahkan dia
untuk tergesa-gesa. Maka ia ‘mencucuk’ shalat seperti ayam mematuk biji-bijian
dengan tergesa-gesa. Jika ia menang atasku, maka ketika shalat berjamaah aku
cambuk dia dengan ‘lijam’ [cambuk] lalu aku angkat kepalanya sebelum imam
mengangkat kepalanya. Aku letakkan ia hingga mendahului imam. Kamu tahu bahwa
siapa yang melakukan itu, batal-lah shalatnya dan Allah akan mengganti
kepalanya dengan kepala keledai pada hari kiyamat nanti.
Jika ia masih
menang atasku, aku perintahkan dia untuk mengacungkan jari-jarinya ketika
shalat sehingga dia mensucikan aku ketika ia sholat. Jika ia masih menang, aku
tiup hidungnya sampai dia menguap. Jika ia tidak menaruh tangan di mulutnya,
syaithan masuk ke dalam perutnya dan dengan begitu ia bertambah rakus di dunia
dan cinta dunia. Dia menjadi pendengar kami yang setia.
Bagaimana
umatmu bahagia sementara aku menyuruh orang miskin untuk meninggalkan shalat.
Aku katakan kepadanya,’ Shalat tidak wajib atasmu. Shalat hanya diwajibkan atas
orang-orang yang mendapatkan ni’mat dari Allah’. Aku katakan kepada orang yang
sakit :” Tinggalkanlah shalat, sebab ia tidak wajib atasmu. Shalat hanya wajib
atas orang yang sehat, karena Allah berkata :” Tidak ada halangan bagi orang
buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, ???
Demikianlah
Allah menjelaskan ayat-ayat(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya. (QS. 24:61)
Tidak ada dosa bagi orang yang sakit. Jika kamu sembuh, kamu harus shalat yang
diwajibkan”. Sampai dia mati dalam keadaan kafir. Jika dia mati dan
meninggalkan shalat ketika sakit, dia bertemu Tuhan dan Tuhan marah kepadanya.
Wahai
Muhammad, jika aku bohong dan ngawur, maka mintalah kepada Tuhan untuk
membuatku jadi pasir. Wahai Muhammad, bagaimana engkau bahagia melihat umatmu,
sementara aku mengeluarkan seper-enam umatmu dari Islam.
Nabi berkata
:” Wahai terlaknat, siapa teman dudukmu ?”.
Iblis :” Pemakan riba”.
Nabi :” Siapa teman kepercayaanmu [shadiq] ?”.
Iblis :” Pe-zina”.
Nabi :” Siapa teman tidurmu ?”.
Iblis :” Orang yang mabuk”.
Nabi :” Siapa tamumu ?”.
Iblis :” Pencuri”.
Nabi:” Siapa utusanmu ?”.
Iblis :”Tukang Sihir”.
Nabi :” Apa kesukaanmu ?”.
Iblis :” Orang yang bersumpah cerai”.
Nabi :”Siapa kekasihmu ?”.
Iblis :”Orang yang meninggalkan shalat Jum’at”.
Nabi :”Wahai terlaknat, siapa yang memotong punggungmu ?”.
Iblis :” Pemakan riba”.
Nabi :” Siapa teman kepercayaanmu [shadiq] ?”.
Iblis :” Pe-zina”.
Nabi :” Siapa teman tidurmu ?”.
Iblis :” Orang yang mabuk”.
Nabi :” Siapa tamumu ?”.
Iblis :” Pencuri”.
Nabi:” Siapa utusanmu ?”.
Iblis :”Tukang Sihir”.
Nabi :” Apa kesukaanmu ?”.
Iblis :” Orang yang bersumpah cerai”.
Nabi :”Siapa kekasihmu ?”.
Iblis :”Orang yang meninggalkan shalat Jum’at”.
Nabi :”Wahai terlaknat, siapa yang memotong punggungmu ?”.
Iblis
:”Ringkikan kuda untuk berperang di jalan Allah”.
Nabi :” Apa yang melelehkan badanmu ?”.
Iblis:”Tobatnya orang yang bertaubat”.
Nabi:”Apa yang menggosongkan [membuat panas] hatimu ?”.
Iblis:” Istighfar yang banyak kepada Allah siang-malam.
Nabi:” Apa yang memuramkan wajahmu (membuat merasa malu dan hina)?”.
Nabi :” Apa yang melelehkan badanmu ?”.
Iblis:”Tobatnya orang yang bertaubat”.
Nabi:”Apa yang menggosongkan [membuat panas] hatimu ?”.
Iblis:” Istighfar yang banyak kepada Allah siang-malam.
Nabi:” Apa yang memuramkan wajahmu (membuat merasa malu dan hina)?”.
Iblis:”:
Zakat secara sembunyi-sembunyi”.
Nabi:” Apa yang membutakan matamu ?”.
Iblis :” Shalat diwaktu sahur [menjelang shubuh]”.
Nabi:” Apa yang memukul kepalamu ?”.
Iblis:” Memperbanyak shalat berjamaah”.
Nabi:” Apa yang membutakan matamu ?”.
Iblis :” Shalat diwaktu sahur [menjelang shubuh]”.
Nabi:” Apa yang memukul kepalamu ?”.
Iblis:” Memperbanyak shalat berjamaah”.
Nabi:” Siapa
yang paling bisa membahagiakanmu ?”.
Iblis :” Orang yang sengaja meninggalkan shalat”.
Nabi:” siapa manusia yang paling sengsara [celaka] menurutmu?”.
Iblis :” Orang yang sengaja meninggalkan shalat”.
Nabi:” siapa manusia yang paling sengsara [celaka] menurutmu?”.
Iblis:”Orang
kikir / pelit”.
Nabi:” Siapa yang paling menyita pekerjaanmu [menyibukkanmu] ?”.
Nabi:” Siapa yang paling menyita pekerjaanmu [menyibukkanmu] ?”.
Iblis:”
Majlis-majlis ulama”.
Nabi:” Bagaimana kamu makan ?”.
Iblis:”Dengan tangan kiriku dan dengan jari-jariku”.
Nabi:”Dimana kamu lindungkan anak-anakmu ketika panas ?”.
Nabi:” Bagaimana kamu makan ?”.
Iblis:”Dengan tangan kiriku dan dengan jari-jariku”.
Nabi:”Dimana kamu lindungkan anak-anakmu ketika panas ?”.
Iblis:”
Dibalik kuku-kuku manusia”.
Nabi:” Berapa keperluanmu yang kau mintakan kepada Allah ?”.
Nabi:” Berapa keperluanmu yang kau mintakan kepada Allah ?”.
Iblis:”
Sepuluh perkara”.
Nabi:” Apa itu wahai terlaknat ?”.
Iblis :” (1)Aku minta kepada-Nya untuk agar saya dapat berserikat dalam diri Bani Adam, dalam harta dan anak-anak mereka. Dia mengijinkanku berserikat dalam kelompok mereka.
Nabi:” Apa itu wahai terlaknat ?”.
Iblis :” (1)Aku minta kepada-Nya untuk agar saya dapat berserikat dalam diri Bani Adam, dalam harta dan anak-anak mereka. Dia mengijinkanku berserikat dalam kelompok mereka.
Itulah
maksud firman Allah : Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka
dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu
yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan
beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka
melainkan tipuan belaka. (QS. 17:64)
(2)Setiap
harta yang tidak dikeluarkan zakatnya maka saya ikut memakannya. Saya juga ikut
makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak
dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.
(3)Setiap
orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari syaithan ketika
bersetubuih dengan istrinya maka syaithan akan ikut bersetubuh. Akhirnya
melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku. Begitu pula orang yang naik
kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya
adalah temannya. Itulah maksud firman Allah :” ??. , dan kerahkanlah terhadap
mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki ?? (QS. 17:64) .
(4)Saya
memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar-mandi.
(5)Saya
memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku.
(6)Aku
memohon agar saya punya al-Qur’an, maka syair adalah al-Qur’anku.
(7)Saya
memohon agar punya adzan, maka terompet adalah panggilan adzanku.
(8)Saya
memohon agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat
tidurku.
(9)Saya
memohon agar saya punya teman-teman yang menolongku, maka maka kelompok
al-Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku.
(10)Dan saya
memohon agar saya memiliki teman-teman dekat, maka orang-orang yang
menginfaq-kan harta kekayaannya untuk kemaksiyatan adalah teman dekat-ku. Ia
kemudian membaca ayat : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya.
(QS. 17:27)
Rasulullah
berkata :” Andaikata tidak setiap apa yang engkau ucapkan didukung oleh
ayat-ayat dari Kitabullah tentu aku tidak akan membenarkanmu”.
Lalu Iblis meneruskan :” Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya bisa melihat anak-cucu Adam sementara mereka tidak dapat melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku dapat mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku dapat berjalan kemanapun sesuai dengan kemauanku dan dengan cara bagaimanapun. Kalau saya mau, dalam sesaatpun bisa. Kemudian Allah berfirman kepadaku :” Engkau dapat melakukan apa saja yang kau minta”. Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai hari kiamat. Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak daripada yang mengikutimu. Sebagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari kiamat.
Lalu Iblis meneruskan :” Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya bisa melihat anak-cucu Adam sementara mereka tidak dapat melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku dapat mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku dapat berjalan kemanapun sesuai dengan kemauanku dan dengan cara bagaimanapun. Kalau saya mau, dalam sesaatpun bisa. Kemudian Allah berfirman kepadaku :” Engkau dapat melakukan apa saja yang kau minta”. Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai hari kiamat. Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak daripada yang mengikutimu. Sebagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari kiamat.
Saya
memiliki anak yang saya beri nama:
(1)Atamah.
Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan shalat
Isya. Andaikata tidak karenanya tentu ia tidak akan tidur lebih dahulu sebelum
menjalankan shalat. Saya juga punya anak yang saya beri nama (2)Mutaqadhi.
Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan ibadah dengan rahasia dan ingin
menutupinya, maka anak saya tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamer-kan
ditengah-tengah manusia sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan
sembilan puluh sembilan dari seratus pahala-Nya sehingga yang tersisa hanya
satu pahala, sebab, setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi
seratus pahala. Saya punya anak lagi yang bernama (3)Kuhyal. Ia bertugas
mengusapi celak mata semua orang yang sedang ada di majlis pengajian dan ketika
khatib sedang memberikan khutbah, sehingga, mereka terkantuk dan akhirnya
tidur, tidak dapat mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Bagi mereka
yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya. (4) Setiap
kali ada perempuan keluar pasti ada syaithan (kedua anaku) yang duduk di
pinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya. Dimana
mereka akan menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua syaithan itu
kemudian berkata kepadanya,’ keluarkan tanganmu’. Akhirnya ia mengeluarkan
tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan nodanya.
Wahai
Muhammad, sebenarnya saya tidak dapat menyesatkan sedikitpun, akan tetapi saya
hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikata saya memiliki hak dan kemampuan
untuk menyesatkan, tentu saya tidak akan membiarkan segelintir manusia-pun di
muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan ” Tidak ada tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah Utusan-Nya”, dan tidak akan ada lagi orang yang shalat dan
berpuasa.
Sebagaimana
engkau wahai Muhammad, tidak berhak memberikan hidayat sedikitpun kepada siapa
saja, akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanah dari Tuhan.
Andaikata engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau
tidak akan membiarkan segelintir orang-pun kafir di muka bumi ini. Engkau
hanyalah sebagai hujjah [argumentasi] Tuhan terhadap makhluq-Nya.
Sementara
saya adalah hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah dicap
oleh Allah menjadi orang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang
yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang
yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut
ibunya.
Kemudian
Rasulullah SAW membacakan firman dalam QS Hud : Jikalau Rabbmu menghendaki,
tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa
berselisih pendapat, (QS. 11:118) kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh
Rabbmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Rabbmu
(keputusan-Nya) telah ditetapkan; sesungguh-nya Aku akan memenuhi neraka
jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (QS. 11:119)
dilanjutkan dengan : Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang
telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai
sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah
itu suatu ketetapan yang pasti berlaku, (QS. 33:38)”.
Kemudian
Rasulullah berkata lagi kepada Iblis : ” Wahai Abu Murrah [Iblis], apakah
engkau masih mungkin bertaubat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan
menjamin-mu masuk surga”.
Ia Iblis
menjawab :” Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam-pun telah
kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari kiamat nanti. Maka Maha
Suci Tuhan, yang telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khatib para
penduduk surga. Dia, telah memilih dan meng-khususkan dirimu. Sementara Dia
telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang yang celaka dan khatib para
penduduk neraka. Saya adalah makhluq celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari
apa yang saya beritahukan kepadamu dan saya mengatakan yang sejujurnya”.
Segala puji
hanya milik Allah SWT , Tuhan Semesta Alam, awal dan akhir, dzahir dan bathin.
Semoga shalawat dan salam sejahtera tetap selalu diberikan kepada seorang Nabi
yang Ummi dan kepada para keluarga dan sahabatnya serta para Utusan dan Para
Nabi.
Hikmah dari
Kisah tersebut di atas
Sebagai
upaya mencari hikmah dalah kisah di atas, rangkuman ini barangkali berguna
untuk direnungkan :
– Kita perlu
semakin menancapkan keyakinan, bahwa syaithan tidak punya kuasa sedikitpun bagi
orang-orang yang disucikan-Nya.
– Jadi upaya
kita adalah memohon kepada Allah Ta’Ala agar Dia ridho dan berkenan
membersihkan segala dosa baik sengaja maupun tidak untuk mendapatkan ampunan-Nya.
– Bila kita
simak, perbedaan mendasar keyakinan Iblis adalah tidak ada keinginannya untuk
bertaubat, walau Rasulullah SAW telah menghimbaunya bahkan dengan menawarkan
jaminan untuk mendapatkan ampunan. Dengan tegas Allah berfirman : Dan sesungguhnya
Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian
tetap di jalan yang benar. (QS. 20:82).
– Bila kita
cermati hadangan dan rintangan yang akan dilakukan oleh Iblis dari kisah
tersebut membuat kesadaran bahwa upaya untuk menjalani kehidupan sungguh tidak
mudah.
– Hanya
karena Maha Rahman dan Maha Rakhiim-Nya sajalah kita akan selamat dalam
menjalani kehidupan ini hingga akan selamat dari jebakan-jebakan syaithan.
Namun perlu
juga di-ingat, Rasulullah juga pernah mengata-kan bahwa Jihad Terbesar adalah
Mengalahkan Hawa Nafsu Kita Sendiri.
– Dari
berbagai referensi yang ada, cara yang yang jitu untuk berusaha menghindar dari
godaan syetan yang terkutuk dalam bentuk apapun, hanya dengan meminta
pertolongan kepada Alloh, paling tidak rajin-rajinlah mengucapkan Ta’awudz dan
istighfar, jika diperlukan ditambah dengan sural al-Falaq, surat An-nas, ayat
kursi (ada riwayatnya dari pengalaman abu haraira), dan surat albaqoroh. Karena
dengan alasan, yang menguasai syetan dan iblis hanyalah Alloh, maka
rajin-rajinlah meminta perlindungan kepada Alloh dalam segala Hal termasuk
dalam beribadah, agar terhindar dari segala bentuk jebakan syetan.
– Bacalah
“Robbi A’uudzubika min hamazatisy syayaatiini wa a’udzubika robbi iy
yakhdhuruun (ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mudari bisikan-bisikan syetan.
Dan aku berlindung kepada-Mu, ya Tuhanku, agar merek tidak mendekatiku (QS.
Al-Mu’minun 97-98]
– Au dzu
billahi minasyaithoni rrojiim…..
– Wallahu
bisho wab
Wassalamu
‘alaykum warohmatullahi Wa barokaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar