Total Tayangan Halaman
Rabu, 26 Agustus 2020
Keutamaan Kufah Dan Mesjid Agungnya, Serta Amalan-Amalannya Juga Ziarah Muslim Bin Aqil
Kota Kufah adalah salah satu dari empat kota yang diistimewakan oleh Allah, daerah ini ditafsirkan sebagai Tur Sinin. Sebuah hadis menyebutkan bahwa kota ini adalah kota suci (haram) Allah Swt, Rasulullah Muhammad saw dan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as. Memberi sedekah satu dirham di kota ini sama dengan 100 dirham di tempat lain. Mendirkian shalat dua rakaat di tempat ini sama dengan 100 rakaat di tempat lain.
Banyak keutamaan Mesjid Jamik Kufah, jika disebutkan di sini tidak akan pernah selesai, cukup satu keutamaan saja, yaitu mesjid ini adalah salah satu dari empat mesjid yang layak untuk dikunjungi karena keutamaannya. Mesjid ini adalah salah satu dari empat tempat yang diperbolehkan bagi seorang musafir untuk shalat sempurna (tamam) atau qashar. Amalan wajib yang dilakukan di situ sama seperti amalan haji yang dikabulkan, shalat di situ seperti melakukan seribu shalat di tempat lain. Di dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa mesjid ini adalah tempat para nabi as melakukan shalat, sebagaimana al-Qa‘im al-Mahdi (afs) akan melakukan shalat di tempat itu juga. Sebuah hadis menyebutkan bahwa di mesjid itu seribu nabi dan seribu washi para nabi telah melakukan shalat di tempat ini. Sebagian riwayat menyebutkan bahwa keutamaan Mesjid Jamik Kufah melebihi Mesjidil Aqsa di Baitul Maqdis. Diriwayatkan oleh Ibnu Qaulawaih dari Imam Muhammad Baqir as, beliau bersabda, “Jika manusia mengetahui keutamaan Mesjid Jamik Kufah, niscaya ia akan mengunjunginya meski dari daerah yang jauh sekalipun. Shalat wajib yang dikerjakan di situ sama halnya seperti melakukan haji yang diterima, shalat sunnah yang dikerjakan di situ seperti pahala umrah.” Di riwayat lain disebutkan bahwa shalat wajib dan sunnah di situ sama seperti haji dan umrah bersama Rasulullah Muhammad saw.
Diriwayatkan oleh Syekh Kulaini dan yang lainnya dari Harun bin Kharijah yang mengisahkan bahwa Abu Abdillah as bertanya kepadanya, “Berapa mil jarak antara tempat tinggalmu dengan Mesjid Jamik Kufah?’ Dia menjawab, ‘Sangat dekat.’ Beliau bertanya lagi, ‘Apakah engkau melaksanakan semua shalat di sana?’ ‘Tidak!’ Jawabnya. Beliau bersabda, ‘Jika aku berada di samping mesjid itu, niscaya aku selalu berharap untuk tidak menghilangkan kesempatan waktu shalat di tempat itu. Apakah engkau mengetahui keutamaan tempat itu? Tiada seorang nabi atau seorang hamba saleh kecuali telah melakukan shalat di Mesjid Jamik Kufah, sampai-sampai Rasulullah saw ketika Mikraj ke langit mendapat kabar dari Jibril as yang melihat mesjid itu dalam perjalanan bahwa mereka akan melewati Mesjid Jamik Kufah. Rasulullah saw pun meminta Jibril as agar meminta izin kepada Tuhan untuk melakukan shalat di dalamnya sebanyak dua rakaat, lantas beliau turun dan melakukan shalat di dalamnya. Sesungguhnya, bagian kanan mesjid itu adalah salah satu taman dari taman surgawi, bagian tengah mesjid itu adalah salah satu taman dari taman surgawi, dan di sisi akhirnya juga salah satu taman dari taman surgawi. Shalat wajib di dalamnya sama halnya melakukan 1000 shalat di tempat lain, shalat sunnah di dalamnya sama halnya melakukan 500 rakaat shalat di tempat lain. Jika manusia mengetahui apa yang terdapat di dalamnya, niscaya akan selalu mendatanginya walau harus merangkak.’”
Di riwayat lain disebutkan bahwa melaksanakan shalat wajib di mesjid itu sama seperti melaksanakan haji, sedang melakukan shalat sunnah sama seperti melaksanakan umrah. Telah kita singgung dalam ziarah ketujuh Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as dan keutamaan mesjid mulia tersebut. Dapat dipahami dari beberapa riwayat bahwa sisi sebelah kanan mesjid tersebut lebih utama dibanding sisi kirinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar