M.MUHRIKAIZI & M.LUKMANULHAKIM
RAHASIA WUDU’(air sholat )
Langkah Pertama: mengerti wudu dan pentingnya tangan
Allah (swt) menunjukkan kepada kita apa yang benar apa yang salah. Dan
apa yang benar telah dijelaskan dengan sangat baik oleh Nabi (s.a.w.), dan apa
yang salah telah dijelaskan dengan baik sekali oleh Nabi (s.a.w.). Dan apa yang
menguntungkan kita, Nabi s.a.w. adalah yang pertama kali menjelaskannya. Wa ma
arsalnaaka illa rahmatan lil `alameen. Apapun yang menguntungkan kita, dia
bertanggung jawab untuk menyampaikannya, atau dia akan ditanya mengapa dia
menyembunyikannya.
Allah (swt) mempercayakan kepada Nabi dengan apapun yang Dia ciptakan,
dan apapun yang Dia ciptakan dilepaskan (dikeluarkan) melalui risalah Nabi.
Jadi melalui risalah (pesan) Allah, Nabi s.a.w. mampu untuk mencapai setiap
orang, baik selama waktu (hidup) nya maupun setelah waktu (hidup) nya. Dia
adalah yang pertama kali mengajarkan kepada para Sahabat (r.a.) penggunaan
energy dan apa yang tersedia dari berbagai kekuatan berbeda di sekitar kita di
dunia ini.
Terdapat banyak cara yang ditunjukkan Nabi s.a.w. kepada kita dalam
uapaya penyembuhan, salah satunya adalah yang diuraikan dalam Hadith orang buta
yang meminta Nabi s.a.w. untuk memulihkan pandangan matanya. Nabi mengajarkan
kepadanya doa untuk dibaca, tetapi dia tidak mengatakan kepadanya, Pergilah dan
baca doa ini.” Dia s.a.w. berkata kepada orang buta itu, “Langkah pertama
adalah pergilah ke tempat mengambil wudhu dan ambila wudhu.” Itu artinya wudhu
adalah awal (pembukaan) dari penyembuhan untuk setiap penyakit. Jika kamu tidak
memiliki wudhu, upayamu untuk menyembuhkan penyakit itu akan minimal.
Kemanapun kamu mencapai, tingkat tinggi dalam perjuangan melawan ego dan
mencegah keinginan ego, gunakanlah kekuatan (wudhu) itu bila kamu menentang ego
itu, bangunlah kekuatan itu lebih besar dan lebih besar lagi, ketika energy
negative meninggal kan kamu, energy positive (akan) bertambah. Tetapi dengan
(cara) wudhu yang ribuan kali lebih kuat dari pada apa yang biasanya. Jadi Nabi
(s.a.w.) berkata, “Pergilah ambil wudhu.”
Level pertama wudhu
Ketika kamu mengambil wudu, selain membaca niat apa yang pertama kali
dikerjakan ? Itu adalah membasuh tangan sampai pergelangan, dan di antara
jari-jemari. Ketika kamu membasuh kedua tangan, itu artinya gerak pertama yang
kamu lakukan adalah menggunakan kedua tangan itu, jadi energy level pertama
berada di kedua tangan. Itulah mengapa kamu melihat orang yang berusaha belajar
dan mengutip cara-cara Islam, khususnya orang India dan China yang meyakini
Bhuddism, pertama kali mereka gunakan kedua tangan mereka sebagai sebuah method
untuk melepaskan energy dari tubuh mereka, karena mereka mengumpulkan energy
melalui tubuh mereka seperti seperti sebuah piringan, atau sebuah parabola.
Mereka mengumpulkan energi ini dan melepaskannya melalui kedua tangan
mereka. Tubuh bertindak sebagai sebuah penampung energy. Melalui olah gerak
mereka yang beragam dari latihan berat kepada keseluruhan tubuh, mereka mulai
mendapatkan energy jenis itu dan mengkonsentrasikannya dan melepasnya melalui
kedua tangan mereka. Untuk menyembuhkan orang sakit. Tiap segala sesuatu yang
mereka gunakan dalam penyembuhan memiliki efek penggunaan energy.
Contoh terbaik dari hal ini adalah pembedahan laser, yang melalui
technology modern, menggunakan cahaya laser untuk menyembuhkan penyakit mata
dan bahkan kebutaan. Mereka tidak lagi menggunakan peralatan (tangan), hanya
laser. Jadi orang buta tadi, ketika dia bertanya kepada Nabi s.a.w., Nabi
memberinya sebuah petunjuk kunci bahwa melalui pelepasan energy, kebutaan itu
akan pergi. Empat belas abad yang lalu Nabi s.a.w. menyembuhkan kebutaan
melalui energy. Jadi apa yang kita pelajari dari peristiwa ini ? Ambil wudhu,
dan sucikan dirimu.
Itulah dia s.a.w. berkata, “Senjata yang melindungi kamu dari musuh
adalah adalah wudhu.” Wudhu dapat melepaskan energy dan membakar (penyakit) nya
dengan melepaskannya melalui kedua tangan. Orang buta itu belajar dari situ dan
memanfa’atkannya, yang akan kita bicarakan kemudian.
Sekian, wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar