Total Tayangan Halaman

Sabtu, 05 Januari 2013

MENELADANI RASULULLAH SAW


MENELADANI RASULULLAH SAW
A. Pendahuluan.
Kelahiran Nabi Muhammad merupakan peristiwa yang tiada bandingnya ‎dalam sejarah umat manusia, karena kehadirannya telah membuka zaman baru dalam pembangunan peradaban dunia bahkan alam semesta (rahmatan li al-’alamin 21:107) Beliau adalah utusan Allah SWT yang terakhir sebagai pembawa kebaikan dan kemaslahatan bagi seluruh umat manusia.
Michael Hart dalam bukunya “The One Hundred Ranking of Most Influenting Person in History, artinya Seratus Tokoh Besar Yang Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah Peradaban Manusia”, menempatkan beliau sebagai orang nomor satu dalam daftar seratus orang yang memiliki pengaruh sangat besar dalam sejarah. Hart berkata; “Muhammad Saw ‎terpilih untuk menempati posisi pertama dalam urutan seratus tokoh dunia yang paling ‎berpengaruh, karena beliau merupakan satu-satunya manusia yang memiliki ‎kesuksesan yang paling hebat di dalam kedua bidang-bidang sekaligus, yakni bidang agama dan ‎bidang dunia”.‎ Bahkan di dalam “Encyclopedia Brittanica” ia disebut sebagai “The Most Succesful of all Prophets and all Religious Personalities”, sebagai pemimpin yang paling sukses di antara para Nabi, para pemimpin Agama, dan para pemimpin lainnya dalam mereformasi peradaban manusia sedunia.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka pantaslah jika kita saat ini harus terus mendalami perjalanan hidup beliau agar kita dapat lebih dihikmati dan kemudian diteladani akhlaknya dalam setiap sendi-sendi kehidupan kita.
B. Dalil Meneladani Rasulullah saw :
1.      Dalil al-Qur’an.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا {الأحزاب : 21}
Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Tafsirnya :
قَالَ نَاصِرُ الدِّ يْن أَبُوْ اْلخَيرِْ عَبْدُاللهِ بْنِ عُمَرِ بْنِ ُمحَمَّد اَلْبَيْضَاوِي فِى تفسيره أَنْوَارُ التَّنْزِ يْلِ وَ أَسْرَارُ التَّأْوِيْلِ أنّ أية {لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ الله أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ} خصلة حسنة من حقها أن يؤتسى بها
Nashiruddin Abu al-Khair Abdullah bin Umar bin Muhammad al-Baidhawi di dalam tafsirnya “Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta’wil” bahwa ayat “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu” menunjukkan adanya tabi’at yang baik pada diri Rasulullah di mana setiap muslim wajib untuk meneladaninya.
2.      Dalil Hadits Rasulullas saw.
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ
Tidaklah beriman salah seorang dari kalian hingga saya yang lebih dia cintai daripada orang tuanya, anak-anaknya, dan seluruh manusia
Berkata Abdullah bin Hisyam, “Kami bersama Nabi dan Nabi sedang memegang tangan Umar bin Al-Khathab, Umar pun berkata kepadanya”:
َلأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ شَّيْءٍ إِلاَّ مِنْ نَفْسِي
Sesungguhnya engkaulah yang paling aku cintai dari segala sesuatu  kecuali dari diriku sendiri
Nabi berkata:
لاَ وَالَّّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ  حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ
Tidak (cukup demikian) wahai Umar, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, hingga akulah yang lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.
Umar lalu berkata;
فَإِنَّهُ الآنَ وَاللهِ لأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ نَفِسِي
Sesungguhnya sekarang, demi Allah,  engkaulah yang lebih aku cintai daripada diriku sendiri”.
Nabi berkata : الآنَ يَا عُمَرُ  “Sekarang (barulah sempurna) wahai Umar.
C. Silsilah Nabi Muhammad saw dan Keluarga.

D. Sekilas Tentang Nabi Muhammad saw.
1.      Kelahiran Nabi Muhammad saw.
Para penulis sirah (biografi) Muhammad pada umumnya sepakat bahwa ia lahir di Tahun Gajah, yaitu tahun 570 M. di kota Mekkah, di bagian Selatan Jazirah Arab, suatu tempat yang ketika itu merupakan daerah paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni, maupun ilmu pengetahuan. Ayahnya, Abdullah meninggal dalam perjalanan dagang di Yastrib, ketika Muhammad masih dalam kandungan.
Hampir semua ahli hadits dan sejarawan sepakat bahwa Muhammad lahir di bulan Rabiulawal, kendati mereka berbeda pendapat tentang tanggalnya. Di kalangan Syi’ah, sesuai dengan arahan para Imam yang merupakan keturunan langsung Muhammad, menyatakan bahwa ia lahir pada hari Jumat, 17 Rabiulawal; sedangkan kalangan Sunni percaya bahwa ia lahir pada hari Senin, 12 Rabiulawal atau (2 Agustus 570M).
2.      Masa Remaja.
Dalam masa remajanya, diriwayatkan bahwa Muhammad percaya sepenuhnya dengan ke-Esaan Tuhan. Ia hidup dengan cara amat sederhana dan membenci sifat-sifat angkuh dan sombong. Ia menyayangi orang-orang miskin, para janda dan anak-anak yatim serta berbagi penderitaan dengan berusaha menolong mereka. Ia juga menghindari semua kejahatan yang biasa di kalangan bangsa Arab pada masa itu seperti berjudi, meminum minuman keras, berkelakuan kasar dan lain-lain, sehingga ia dikenal sebagai as-Shadiq (yang benar) dan al-Amin (yang terpercaya). Ia senantiasa dipercayai sebagai penengah bagi dua pihak yang bertikai di kampung halamannya di Mekkah.
E. Perjuangan Muhammad saw. Setelah Menjadi Nabi dan Rasul Allah.
1.      Awal Mula Mendapatkan Wahyu.
Muhammad dilahirkan di tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasan dan pertempuran. Ia sering menyendiri ke Gua Hiro, sebuah gua bukit dekat Mekah, yang kemudian dikenali sebagai Jabal An-Nur karena bertentangan sikap dengan kebudayaan Arab pada zaman tersebut. Di sinilah ia sering berpikir dengan mendalam, memohon kepada Allah supaya memusnahkan kekafiran dan kebodohan.
Pada suatu malam tanggal 17 Ramadhan, bersamaan dengan 06 Agustus 610 Masehi 203 tahun 41 dari kelahirannya atau ketika usia manusia yang mulia yang digelari orang sebagai Al-Amin itu mencapai 40 tahun 6 bulan 8 hari (tahun Qamariyah/Bulan) atau berusia 39 tahun 3 bulan 8 hari (tahun Syamsiah/Matahari), turunlah Malaikat Jibril kepadanya untuk menyampaikan wahyu yang telah ditetapkan oleh Tuhan, dan menyatakan Kalimah Allah bahwa pada malam itu juga beliau diangkat menjadi Nabi dan Rasul Allah, menjadi penerus risalah para Nabi sebelumnya, ketika ia sedang bertafakur di Gua Hiro’. Jibril membangkitkannya dan menyampaikan wahyu Allah di telinganya. Ia diminta membaca. Ia menjawab, “Saya tidak bisa membaca”. Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Muhammad membaca, tetapi jawabannya tetap sama. Akhirnya, Jibril berkata: Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Wahyu turun kepadanya secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Wahyu tersebut telah diturunkan menurut urutan yang diberikan Muhammad, dan dikumpulkan dalam kitab bernama al-Mushhaf yang juga dinamakan al-Quran (bacaan). Kebanyakan ayat-ayatnya mempunyai arti yang jelas, sedangkan sebagiannya diterjemahkan dan dihubungkan dengan ayat-ayat yang lain. Sebagian ayat-ayat adapula yang diterjemahkan oleh Muhammad sendiri melalui percakapan, tindakan dan persetujuannya, yang terkenal dengan nama as-Sunnah. Al-Quran dan as-Sunnah digabungkan bersama merupakan panduan dan cara hidup bagi “mereka yang menyerahkan diri kepada Allah”, yaitu penganut agama Islam.
1.      Dakwah Rasulullah setelah Mendapatkan wahyu.
Selama tiga tahun pertama, Muhammad hanya menyebarkan agama terbatas kepada teman-teman dekat dan kerabatnya. Kebanyakan dari mereka yang percaya dan meyakini ajaran Muhammad adalah para anggota keluarganya serta golongan masyarakat awam, antara lain Khadijah, Ali, Zayd dan Bilal. Namun pada awal tahun 613, Muhammad mengumumkan secara terbuka agama Islam. Banyak tokoh-tokoh bangsa Arab seperti Abu Bakar, Utsman bin Affan, Zubair bin Al Awwam, Abdul Rahman bin Auf, Ubaidillah bin Harits, Amr bin Nufail masuk Islam dan bergabung membela Muhammad.
Akibat halangan dari masyarakat jahiliyyah di Mekkah, sebagian orang Islam disiksa, dianiaya, disingkirkan dan diasingkan. Penyiksaan yang dialami hampir seluruh pengikutnya membuat lahirnya ide berhijrah (pindah) ke Habsyah. Negus, raja Habsyah, memperbolehkan orang-orang Islam berhijrah ke negaranya dan melindungi mereka dari tekanan penguasa di Mekkah. Muhammad sendiri, pada tahun 622 hijrah ke Madinah, kota yang berjarak sekitar 200 mil (320 km) di sebelah Utara Mekkah.
2.      Dakwah Setelah Terbentuknya Negara Madinah.
Mengetahui bahwa banyak masyarakat Islam berniat meninggalkan Mekkah, masyarakat jahiliyah Mekkah berusaha menghalang-halanginya, karena beranggapan bahwa bila dibiarkan berhijrah ke Yathrib, orang-orang Islam akan mendapat peluang untuk mengembangkan agama mereka ke daerah-daerah yang lain. Setelah berlangsung selama kurang lebih dua bulan, masyarakat Islam dari Mekkah pada akhirnya berhasil sampai dengan selamat ke Yathrib, yang kemudian dikenal sebagai Madinah atau “Madinatun Nabi” (kota Nabi).
Di Madinah, pemerintahan (kalifah) Islam diwujudkan di bawah pimpinan Muhammad. Umat Islam bebas beribadah (shalat) dan bermasyarakat di Madinah. Quraish Makkah yang mengetahui hal ini kemudian melancarkan beberapa serangan ke Madinah, akan tetapi semuanya dapat diatasi oleh umat Islam. Satu perjanjian damai kemudian dibuat dengan pihak Quraish. Walaupun demikian, perjanjian itu kemudian diingkari oleh pihak Quraish dengan cara menyerang sekutu umat Islam.
Pada tahun ke-8 setelah berhijrah ke Madinah, Muhammad berangkat kembali ke Makkah dengan pasukan Islam sebanyak 10.000 orang. Penduduk Makkah yang khawatir kemudian setuju untuk menyerahkan kota Makkah tanpa perlawanan, dengan syarat Muhammad kembali pada tahun berikutnya. Muhammad menyetujuinya, dan ketika pada tahun berikutnya ia kembali maka ia menaklukkan Mekkah secara damai. Muhammad memimpin umat Islam menunaikan ibadah haji, memusnahkan semua berhala yang ada di sekeliling Ka’bah, dan kemudian memberikan amnesti umum dan menegakkan peraturan agama Islam di kota Mekkah.
F. Orang-Orang Barat Meneladani Rasulullah Muhammad SAW.
Karen Armstrong, seorang biarawati Katolik Roma selama tujuh tahun dan kemudian menjadi seorang ilmuwan, melakukan penelitian serius tentang Tuhan dan menulisnya dalam sebuah buku lumayan tebal tentang The History of God (Sejarah Tuhan). Tuhan kaum Muslimin mendapat tempat istimewa dalam buku tersebut. Ia menyelidiki lagi kehidupan Paulus, tidak sebagai pemeluk Katolik, tetapi sebagai peneliti yang netral, dan menghasilkan serangkaian acara TV yang kontroversial: The First Christian. Kemudian, ia mencoba memahami Islam dengan meneliti tokoh utamanya, Muhammad saw. Ia melaporkan hasil penelitiannya dalam “Muhammad: A Western Attempt to Understand Islam”.
Ketika melaporkan kehidupan Paulus, mantan biarawati Katolik tersebut menggambarkan Paulus seperti seorang kritikus. Namun, ketika melaporkan Muhammad saw., ia nampak sebagai pembela Muhammad yang luar biasa. Dengan jeli dan gigih ia menjelaskan kekeliruan pandangan Barat tentang Rasulullah saw. Ia begitu terlihat membela kehormatan Rasulullah lebih tajam dan lebih jernih daripada Husain Haikal, penulis sejarah Rasulullah yang masyhur itu.
Karena Armstong menulis panjang lebar. Kita simak penggalannya:
Tahun-tahun yang penuh gejolak di Madinah telah menunjukkan betapa sulitnya dan betapa berbahayanya mencoba membangun kembali masyarakat sesuai rencana Tuhan. Al-Qur’an tidak meminta orang Islam meninggalkan akal sehatnya atau duduk berpangku tangan menunggu Tuhan untuk menyelamatkan mereka dengan mukjizat. Islam adalah agama praktis dan realistis, yang melihat intelegensi manusia dan wahyu Ilahi berada berdampingan dan bekerjasama secara serasi. Daripada berkelana dengan cara yang tidak duniawi di sekitar bukit-bukit Galilea, berkhutbah dan menyembuhkan seperti Yesus dalam Gospel, Muhammad harus terlibat dalam perjuangan politik untuk mereformasi masyarakatnya dan para pengikutnya bersumpah untuk melakukan perjuangan ini. Muhammad berhasil menciptakan masyarakat Madinah yang kuat dan lepas dari kekacauan di sekitarnya. Kelompok kabilah lainnya mulai bergabung, walaupun tidak seluruhnya komit dengan visi keagamaannya. Supaya tetap hidup, umat harus kuat dan perkasa, tetapi tujuan utama Muhammad bukan kekuatan politik tetapi menciptakan masyarakat yang baik.
Karen Armstrong bukanlah orang Barat yang kali pertama menulis tentang kekagumannya terhadap Rasulullah saw. Para ilmuwan yang komprehensif mengkaji kehidupan Rasulullah pasti akan mengakui pesona tersebut, secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. “Jika kita mengukurnya kebesarannya dengan pengaruh, dia seorang raksasa sejarah. Ia berjuang meningkatkan tahapan ruhaniah dan moral suatu bangsa yang tenggelam dalam kebiadaban karena panas dan kegersangan gurun. Dia berhasil lebih sempurna dari pembaharu manapun, belum pernah ada orang  yang begitu berhasil mewujudkan mimpinya seperti dia,” tulis Will Durrant dalam The Story of Civilizaton. “Dia datang  seperti sepercik sinar dari langit, jatuh ke padang pasir yang tandus, kemudian meledakkan butir-butir mesiu yang membakar angkasa Delhi ke Granada,” ujar Thomas Carlyle dalam On Heros and Hero Worship.
Karen Armstrong, Will Durrant, dan Thomas Carlyle adalah ilmuwan Barat yang hidup jauh dari Rasulullah. Mereka tak pernah melihat Rasulullah. Bahkan merekapun tidak beriman dengan ajaran yang dibawa Rasulullah saw. Mereka hanya menyaksikan lewat lembaran sejarah yang sampai kepada mereka. Mereka adalah orang yang kebetulan tertarik mempelajari  budaya Timur (oriental). Tetapi pesona dan pengaruh kepemimpinan Nabi Muhammad saw. begitu membekas, sehingga mereka berusaha melukiskan kebesaran Rasulullah saw.
Renungan untuk setiap muslim tentang fitnah (Berupa Karikatur) yang ditujukan kepada Rasulullah saw. di era modern ini oleh orang-orang Denmark. Di mana Rasulullah Muhammad saw digambarkan dengan dinamit di Kepalanya. Muhammad saw Dengan Bentuk Babi dan Kepala Setan.
Lalu apakah kita juga akan menjadi orang-orang yang menjatuhkan martabat Nabi dengan selalu berbuat maksiat dan dosa????????  Semoga Allah swt selalu membimbing kita untuk dapat terus mengikuti jalan Rasulullah saw yag HAK dan semoga di hari persidangan akhirat (hisab) kelak,,kita mendapatkan syafa’at dari Rasulullah Muhammad saw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar