CARA
AGAR DAPAT MELIHAT MAKHLUK HALUS MENURUT AJARAN JAWA KEJAWEN
Melihat
makhluk halus, makhluk ghaib, dengan mata telanjang adalah merupakan hal yang
biasa bagi para pelaku olah samadhi. Dan tentunya tidak sedikit
para pelaku olah samadhi yang dapat melakukan hal ini, oleh
karenanya, sebelumnya saya mohon maaf kepada mereka-mereka yang sudah bisa
melakukannya, di sini bukannya saya bermaksud untuk menggurui siapapun, namun
hanya sekedar membagi sedikit pengetahuan yang pernah saya peroleh dari 2 (dua)
sosok pribadi yang saya kagumi, bagi siapapun yang membutuhkannya.
Keingintahuan
saya akan hal ini dulu bermula dari rasa penasaran saya, karena setiap saya
mengunjungi tempat-tempat tertentu yang di katakan oleh teman-teman saya
sebagai tempat yang angker, namun saya justru tidak pernah bertemu ataupun
melihat mereka secara langsung dengan mata telanjang.
Rasa
penasaran itupun akhirnya terpuaskan ketika suatu saat, KRMH Toeloes H
Koesoemaboedaja/Soerjabrata mengajarkan kepada saya tentang cara agar
dapat melakukan hal tersebut. Tidak lama berselang, masih sekitar tahun 1990
an, bapak R Soenarto, pimpinan serta pemilik Padepokan
Pramana Sedjati yang berdomisili di Pati, Jawa Tengah, yang waktu
itu padepokannya beranggotakan sekitar 40 ribuan orang, juga mengajarkan kepada
saya tentang hal yang sama meski dengan cara yang sedikit berbeda.
Sedikit
bercerita tentang Bapak R Soenarto, beliau ini di kehidupan
sebelumnya adalah seorang wiku. Waktu itu, jika kita datang sowan
kepada beliau, jika kita awas, di sekeliling beliau selalu tampak
berjejer-jejer para wiku yang tengah duduk di ruang tamu beliau walau
jika di lihat dengan mata orang biasa tampaknya kursi-kursi tersebut kosong.
Berikut
ini adalah cara agar dapat melihat makhluk halus/makhluk gaib tersebut :
MENURUT
BAPAK KRMH TOELOES KOESOEMABOEDAJA/SOERJABRATA
Posisi
duduk seperti orang yang tengah bersamadhi, mata melihat pucuking grana,
namun mata dalam keadaan tetap terbuka. Persis juga seperti orang yang tengah
bersamadhi, sambil mata melihat pucuking grana juga merasakan keluar
masuknya nafas dari hidung ke dalam tubuh kita. Lakukan seperti itu terus
minimal 15 menit dalam setiap latihan.
Biarkan
dan jangan rasakan jika mata meneteskan air mata, namun jaga agar mata tetap
dalam keadaan terbuka. Lakukan demikian terus secara rutin setiap harinya, dan
usahakan terus meningkat. Jika awalnya hanya kuat selama 15 menit, tingkatkan
menjadi 30 menit, 45 menit, 1 jam dan seterusnya. Lama kelamaan, mata kita akan
terbiasa dan tidak meneteskan air mata lagi.
Waktu
yang tepat untuk berlatih seperti yang di sarankan oleh bapak KRMH
Toeloes Koesoemaboedaja/Soerjabrata adalah antara pukul 21.00 sampai
24.00 atau antara pukul 03.00 sampai 05.00.
Biasanya,
asalkan ajeg dan telaten, dalam jangka waktu kurang lebih satu
bulan sudah akan tampak hasilnya. Dan nantinya tidak hanya penglihatan kita
saja yang mampu melakukan hal tersebut, namun telinga kita pun akan lebih peka
mendengar hal-hal yang ghaib.
MENURUT
AJARAN BAPAK R SOENARTO
Hampir
sama dengan yang di ajarkan oleh bapak KRMH Toeloes Koesoemaboedaja di
atas, hanya sedikit berbedanya pada obyek yang di lihat.
Menurut
ajaran bapak R Soenarto, kita harus membuat satu buah titik di
suatu tempat, misalkan di tembok, dan kemudian kita duduk dalam posisi seperti
posisi orang bersamadhi. Jarak antara pandangan mata dengan titik tersebut
kurang lebih satu meter. Usahakan titik tersebut posisinya tegak lurus dengan
posisi mata kita memandang, agar dalam menatap nantinya tidak terlalu tinggi
ataupun terlalu rendah. Untuk jamnya pun sama seperti yang di ajarkan bapak KRMH
Toeloes, yaitu antara pukul 21.00 sampai 24.00 atau pukul 03.00 sampai
pukul 05.00.
Pada
saat kita menatap titik itupun, kita juga sambil merasakan keluar masuknya
nafas dari hidung ke dalam tubuh dan sebaliknya. Biarkan jika mata mengeluarkan
air mata, dan lakukan minimal 15 menit setiap kali latihan, dan terus di
tingkatkan hingga 30 menit, 45 menit, satu jam dan seterusnya hingga suatu saat
kita sudah tidak merasakan lagi ada air mata yang keluar, bahkan sudah tidak
merasakan lagi bahwa kita tengah berada di suatu tempat sedang melakukan
latihan tersebut. Saat itu kita seperti berada di suatu tempat yang sunyi, sepi
… suwung …
Lakukan
latihan ini secara ajeg dan telaten, jangan bosenan, maka
kita akan memperoleh hasil sesuai seperti yang kita harapkan.
Ada
banyak manfaat bagi kita, para pelaku olah samadhi, jika kita bisa melakukan
hal-hal seperti ini, salah satunya adalah kita bisa tahu pasti akan ada atau
tidaknya makhluk halus tersebut di suatu tempat tertentu. Jadi tidak hanya
mengatakan bahwa hal ini mitos, hal itu mitos dan lain sebagainya tanpa
membuktikannya terlebih dahulu. Mengatakan sesuatu itu mitos tanpa
membuktikannya terlebih dahulu, tidak ada bedanya dengan fitnah. Dan seperti
yang kita ketahui bersama, bahwa memfitnah itu adalah lebih kejam daripada ……….
tidak memfitnah !
Demikian
uraian saya, semoga bermanfaat, dan selamat mencoba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar