Banyak cara bagi setiap orang, untuk membangun kedekatan dengan
orang-orang lainnya. Mungkin juga kedekatan dengan binatang dan tumbuhan,
bahkan kedekatan dengan alam semesta secara umum. Pada umumnya cara-cara yang
dipakai melakukan pendekatan tersebut adalah secara fisik bertemu tatap muka
dan komunikasi lisan mungkin juga tulisan.
Akan
tetapi, secara tidak disadari, mungkin saja sebagian dari kita sebenarnya telah
melakukan upaya pendekatan secara Telepati. Nggak percaya? Cobalah Anda
ingat-ingat, paling gampang mengingat saat Anda dulu melakukan pendekatan pada
calon pasangan hidup Anda, yang mungkin saat ini sudah menjadi suami atau
istri, atau sekarang masih dalam taraf pacaran atau tunangan. Nah, bagaimana
cara Anda melakukan pendekatan dan membangun kedekatan pada pasangan Anda itu,
sampai calon pasangan yang Anda incar itu bersedia menjadi pasangan hidup Anda?
Bukankah saat awal pendekatan ke calon pasangan, Anda melakukan
upaya pendekatan dengan segenap jiwa raga, segenap emosi dan pikiran? Anda
sering membayangkan hal-hal baik untuk calon pasangan Anda itu, Anda sering
berbicara di dalam relung pikiran Anda dengan segenap perasaan emosi jiwa,
betapa Anda sangat menginginkan si dia untuk menjadi pasangan hidup Anda.
Bukankah begiu yang Anda lakukan dulu? Iya..jelas memang begitulah. Saya pun
melakukannya kok…hehehe…dan terbukti berhasil kan?
Nah,
jika Anda sudah pernah melakukan hal seperti tersebut tadi, maka itu artinya
Anda telah melakukan suatu upaya secara TELEPATI….meskipun saat itu Anda tidak
menyadarinya, bahwa Anda telah melakukan Telepati. Itu artinya, kemampuan
TELEPATI memang sudah dimiliki oleh setiap orang di muka bumi ini…jadi Telepati
memang hal yang wajar, lumrah saja.
Tetapi
dalam perjalanan hidup selanjutnya, sebagian besar dari kita melupakan
cara-cara “telepatikus” seperti itu. Kita cenderung ingin berpikir yang logis
dan bisa dihitung secara matematis saja…melupakan hal bersifat imajinatif dan
intuitif. Bisa jadi ini disebabkan oleh pola pendidikan yang kita terima, yang
selalu mengedepankan berpikir logis dan matematis, yang diaktifkan oleh fungsi
otak kiri saja…sedangkan fungsi otak kanan, yang bertanggung jawab pada
imajinasi dan intuisi termasuk didalamnya kemampuan telepati, cenderung
diabaikan…atau diremehkan dan dianggap tidak begitu bermanfaat bagi kehidupan
di era modern ini.
Tulisan
saya ini, hanya mengingatkan, bahwa dengan kekuatan TELEPATI, sebenarnya Anda
bisa menjalin dan membangun kedekatan dengan orang lain, maupun dengan setiap
makhluk di alam semesta ini…termasuk juga dengan alam semesta yang juga
merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT ini.
Cobalah Anda lakukan Telepati dalam menjalin dan membangun
kedekatan hubungan Anda, entah itu hubungan persahabatan, kekeluargaan,
percintaan atau hubungan bisnis. Lakukanlah dengan menggunakan kemampuan
Telepati Anda…dan lihatlah apa yang akan Anda peroleh. Saya yakin jika Anda
serius melakukan upaya Telepati dalam menjalin, membangun, dan menjaga
keharmonisan serta kedekatan hubungan-hubungan Anda dengan orang-orang lainnya,
atau dengan sesama makhluk ciptaan Allah…maka
kehidupan yang Anda jalani menjadi lebih indah dan menyenangkan.
ara
melakukan Telepati sudah saya uraikan secara sederhana di tulisan sebelum ini.
Memang sesungguhnya sederhana saja cara melatih kekuatan Telepati ini, karena Telepati ini merupakan
bagian dari kekuatan pikiran kita…yang sering saya sebut sebagai Super Mind
Power ini.
Tidak ada hal yang tidak mungkin untuk Anda lakukan dalam
mencapai sukses dan kebahagiaan sejati, jika Anda mau mengerahkan segenap
karunia Ilahi yang sudah ada di dalam diri Anda… termasuk kemampuan TELEPATI
ini.
Selamat membangun kedekatan dan keharmonisan
hubungan-hubungan Anda melalui kekuatan Telepati. Cobalah!
______________________________________________________________________
mudah mudahan dapat menambah
wawasan kita tentang telepati. Menjelang umur 8 tahun otak kanan kita lebih
dominan dibandingkan otak kiri , melampaui usia 8 tahun otak kiri mulai tumbuh
lebih dominan dan peranan otak kanan mulai berkurang. Kemampuan telepati akan
tumbuh dan berkembang disaat otak kanan lebih dominan dari otak kiri, kondisi
ini bisa kita capai dengan latihan , meditasi, tafakur, dzikir dan sholat.
Kondisi
otak kanan lebih dominan juga terjadi pada saat kita memasuki kondisi hypnosis.
Pada saat sholat sebenarnya kita juga masuk kondisi hypnosis. Orang yang sholat
dengan benar dan khusuk dalam jangka panjang jika dilatih juga mampu mengirim
dan menerima pesan secara telepati. Rasulullah pernah bersabda:” Hati hatilah
terhadap firasat orang mukmin, karena ia melihat dengan cahaya hatinya” . Dalam
salah satu hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam al Bukhari disampaikan :”
…..Jika Allah telah mencintai hambanya, maka ia akan melihat dengan penglihatan
Allah, mendengar dengan pendengaran Allah,….dst. Ketika sedang kutbah juma’at
Kalifah Umar bin Khatab pernah berseru agar pasukannya yang sedang terdesak ,
mundur kebelakang bukit. Teriakan Umar itu didengar oleh pasukannya yang berada
pada jarak ribuan kilometer. Ini adalah gejala telepati yang terjadi pada orang
yang saleh.
Kegiatan
sholat dan dzikir sebenarnya merupakan salah satu cara untuk mengaktifkan dan
melatih fikiran bawah sadar (otak kanan) . Orang non muslim melatih otak
kanannya dengan kegiatan meditasi, hypnosis, samadi, relaksasi dan lain
sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar