Total Tayangan Halaman

Minggu, 28 Oktober 2012

RAHASIA SHOLAT JUM"AT


RAHASIA SHOLAT JUM”AT

Keutamaan Shalat Jumaat, Kewajibannya, Mandi Untuk Menghadhirinya, Datang Berpagi-pagi Kepadanya, Doa Pada Hari Jumaat, Membaca Shalawat Nabi Pada Hari Itu, Huraian Perihal Saat Dikabulkannya Doa-doa Dan Sunnahnya Memperbanyak Zikir Kepada Allah Taala Sesudah Jumaat


Allah Ta
ala berfirman:

"Maka jikalau shalat sudah diselesaikan, maka menyebarlah di bumi dan carilah dari
keutamaan Allah dan ingatlah kepada Allah sebanyak-banyaknya, supaya engkau semua dapat berbahagia." (al-Jumu
ah: 10)

1144. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Sebaik-baik hari yang matahari terbit pada hari itu ialah hari jum
ah. Pada hari itulah Adam diciptakan dan pada hari itu pula ia dimasukkan dalam syurga dan juga pada hari itulah ia dikeluarkan dari syurga itu," (Riwayat Muslim)

1145. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Barangsiapa berwudhu
lalu memperbaguskan wudhunya, Kemudian mendatangi shalat Jumah terus mendengar dan berdiam diri - tidak berbicara sama sekali, maka diampunkanlah untuknya antara Jumah itu dengan Jumah yang berikutnya, dengan diberi tambahan tiga hari lagi. Barangsiapa yang memegang kerikil - batu kecil untuk dipermain-mainkan sehingga tidak memperhatikan isi khutbah, maka ia telah melakukan kelalaian - yakni bersalah." (Riwayat Muslim)

1146. Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., katanya: "Shalat lima waktu dan dari Jum
ah satu ke Jumah berikutnya, dari Ramadhan ke Ramadhan, adalah sebagai penebus – yakni penebus dosa - antara waktu-waktu kesemuanya itu - yakni antara waktu yang satu dengan waktu yang berikutnya, selama dosa-dosa besar dijauhi." (Riwayat Muslim)

1147. Dari Abu Hurairah dan juga dari Ibnu Umar radhiallahu
anhum, bahawasanya keduanya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda di atas tiang-tiang mimbarnya:

"Nescayalah kaum-kaum - orang-orang banyak - itu harus suka menghentikan kebiasaan mereka meninggalkan shalat-shalat Jum
ah, atau - kalau tidak demikian, maka nescayalah Allah akan menutup di atas hati-hati mereka kemudian pastilah mereka akan termasuk dalam golongan orang-orang yang lalai." (Riwayat Muslim)


1148. Dari Ibnu Umar radhiallahu
anhuma bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Jikalau seseorang di antara engkau semua mendatangi shalat Jum
ah, maka hendaklah mandi dulu." (Muttafaq alaih)

1149. Dari Abu Said r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Mandi Jum
ah itu adalah wajib bagi setiap orang yang sudah baligh." (Muttafaq alaih)

Yang dimaksudkan dengan Almuhtalim ialah orang yang sudah baligh - dewasa dan berakal, sedang yang dimaksudkan wajib ialah secara pilihan, seperti kata seseorang pada kawannya: "Hakmu itu wajib atasku."

1150. Dari Samurah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa berwudhu
pada hari Jumah, maka dengan keringanan itu - bolehlah dilakukan dan tanpa mandi - dan itupun sudah baik. Tetapi barangsiapa yang mandi, maka mandi itu adalah lebih utama."

Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.

1151. Dari Salman r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidaklah seseorang lelaki itu mandi pada hari Jum
ah, lalu bersuci sekuasa ia melakukan bersuci tadi dan berminyak dengan minyaknya atau mengambil dari sebahagian harum-haruman – minyak harum - yang ada di rumahnya, selanjutnya ia keluar, lalu tidak memisahkan antara dua orang yang sedang duduk, kemudian bersembahyang yang telah ditentukan untuknya - yakni shalat sunnah Tahiyyatul masjid, seterusnya berdiam diri - tidak bercakap-cakap - ketika imam berbicara, melainkan diampunkanlah untuknya antara Jumah itu dengan Jumah lainnya - yakni yang berikutnya." (Riwayat Bukhari)

1152. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Barangsiapa mandi pada hari Jum
ah sebagaimana mandi ketika janabah, lalu pergi - ke masjid, maka seolah-olah ia berkurban seekor unta, dan barangsiapa yang pergi pada jalan kedua, maka seolah-olah ia berkurban seekor lembu, dan barangsiapa pergi pada jam ketiga, maka seolah-olah ia berkurban seekor kambing yang bertanduk, dan barangsiapa pergi pada jam keempat, maka seolah-olah ia berkurban seekor ayam betina, dan barangsiapa pergi pada jam kelima, maka seolah-olah ia berkorban sebutir telur. Apabila imam telah keluar, maka para malaikat - yang mencatat - itu semuanya mendengarkan zikir - yakni khutbah." (Muttafaq alaih)

Sabdanya: Ghuslal janabah yakni mandi seperti mandi ketika janabah dalam sifat dan keadaannya.

1153. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. menyebut-nyebutkan hari Jum
ah, lalu beliau s.a.w. bersabda:

"Dalam hari Jum
ah itu suatu saat yang tidak ditepati oleh seseorang Muslim dan ia sedang berdiri bersembahyang sambil memohonkan sesuatu permohonan kepada Allah, melainkan Allah akan memberikan apa yang dimohonkannya itu." Rasulullah mengisyaratkan dengan tangannya sebagai tanda mempersedikitkan waktu yang dimaksudkan itu." (Muttafaq alaih)

1154. Dari Abu Burdah bin Abu Musa al-Asy
ari r.a., katanya: "Abdullah bin Umarradhiallahu anhuma berkata: "Apakah engkau pernah mendengar ayahmu menceriterakan tentang Rasulullah s.a.w. dalam hal shalat Jumah?" la berkata: "Saya - Abu Burdah -[menjawab: "Ya, saya pernah mendengar ia berkata: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Waktu yang mustajab itu ialah antara duduknya imam - di atas mimbar sampai shalat diselesaikan." (Riwayat Muslim)

1155. Dari Aus bin Aus r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Sesungguhnya di antara hari-harimu semua yang lebih utama ialah hari Jum
ah, maka dari itu perbanyakkanlah membaca shalawat padaku dalam hari Jumah itu, sebab sesungguhnya shalawatmu semua itu ditunjukkan kepadaku."

Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
Sunnahnya Sujud Syukur Ketika Mendapatkan Kenikmatan Yang Nyata Atau Terhindar Dari Bencana Yang Nyata


1156. Dari Sa
ad bin Abu Waqqash r.a., katanya: "Kita semua keluar dengan Rasulullah s.a.w. dari Makkah menuju Madinah. Ketika kita sudah berada di dekat Azwara, beliau s.a.w. lalu turun -dari kenderaannya, kemudian mengangkat kedua tangannya terus berdoa kepada Allah sesaat, selanjutnya lalu turun untuk bersujud, kemudian berdiam diri agak lama, kemudian berdiri mengangkat kedua tangannya sesaat lalu turun untuk bersujud lagi dan ini dilakukan sampai tiga kali. Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Sesungguhnya saya bermohon kepada Tuhanku supaya dapat memberikan syafaat kepada ummatku, lalu Tuhan memberikan padaku sepertiga dari ummatku itu. Kemudian saya turun untuk bersujud kerana menyatakan kesyukuran kepada Tuhanku. Selanjutnya saya mengangkat kepalaku lalu saya bermohon lagi pada Tuhanku untuk ummatku, kemudian Tuhan memberikan kepadaku sepertiga ummatku lagi, lalu saya turun pula untuk bersujud kepada Tuhanku kerana menyatakan kesyukuran kepada Tuhanku. Seterusnya saya mengangkat kepalaku sekali lagi, lalu saya bermohon kepada Tuhanku untuk ummatku, kemudian memberikan pula sepertiga yang terakhir, maka saya turun untuk bersujud kepada Tuhanku." (Riwayat Abu Dawud)

Anjuran Melakukan Shalat Sunnah Tahiyyatul Masjid — Menghormat Masjid — Dua Rakaat Dan Makruhnya Duduk Sebelum Bersembahyang Dua Rakaat, Di Waktu Manapun juga Masuknya Masjid Itu Dan Sama Halnya, Apakah Bersembahyang Dua Rakaat Tadi Dengan Niat Tahiyat, Shalat Fardhu, Sunnah Rawatib Dan Lain-lainnya

1141. Dari Abu Qatadah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Jikalau salah seorang di antara engkau semua itu masuk masjid, maka janganlah duduk dulu sebelum bersembahyang dua rakaat." (Muttafaq
alaih)

1142. Dari Jabir r.a., katanya: "Saya mendatangi Nabi s.a.w. dan ia berada di masjid, lalu beliau s.a.w. bersabda:

"Bersembahyanglah dua rakaat." (Muttafaq
alaih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar