Total Tayangan Halaman

Rabu, 31 Oktober 2012

RAHASIA/FAEDAH TASBIH NABI YUNUS A.S


”KHASIAT DOA NABI YUNUS AS”

Al-Anbiya ': Ayat 87
Dan (ingatlah kisah) Zunnun, ketika dia pergi (meninggalkan kaumnya) dalam keadaan
marah, yang menyebabkan dia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya
kesusahan atau cobaan; (setelah terjadi kepadanya apa yang terjadi), maka ia menyeru dalam
keadaan yang gelap gulita dengan berkata: "Sesungguhnya tiada Tuhan (yang berhak)
melainkan Engkau (Ya Tuhan)! Maha Suci Engkau (daripada melakukan aniaya, tolongkanlah
daku)! Maha Suci Engkau (dari melakukan aniaya, tolongkanlah daku)! Sesungguhnya aku
adalah dari orang-orang yang menganiaya diri sendiri. Sesungguhnya aku adalah dari orangorang
yang menganiaya diri sendiri.
Fadhilahnya:
Doa/tasbih Nabi Yunus AS semasa terperangkap di dalam perut Ikan Nun. Doa / tasbih
Nabi Yunus AS saat terperangkap di dalam perut Ikan Hiu.
Sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa mempunyai hajat, hendaklah ia berwudhuk, kemudian sujud kepada
Allah, sambil membaca tasbih Nabi Yunus sebanyak 40 kali dengan cara jari telunjuknya
menghadap ke arah kiblat ketika ia sujud. “Barangsiapa memiliki apa-apa hajat, hendaklah ia
berwudhuk, kemudian sujud kepada Allah, sambil membaca tasbih Nabi Yunus sebanyak 40
kali dengan cara jari telunjuknya menghadap ke arah kiblat ketika ia sujud. Sesungguhnya
sesiapa yang berbuat demikian akan diperkenankan doa dan permintaannya.” Sesungguhnya
barang siapa yang berbuat demikian akan diperkenankan doa dan permintaannya.”
Sabda Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya aku ketahui satu kalimah yang apabila dibaca oleh mereka-mereka yang
ditimpa bala atau kesusahan, Allah akan lepaskan si pembacanya dari kesusahan.
"Sesungguhnya aku ketahui satu kalimat yang apabila dibaca oleh mereka-mereka yang
ditimpa bala atau kesusahan, Allah akan lepaskan si pembacanya dari kesusahan. Kalimah
tersebut ialah tasbih saudaraku Nabi Yunus AS “La ilaha illa anta subhaanaka inni kuntu
minazzholimiin.”
Di antara amalan yang mujarab untuk melepaskan bala atau untuk menunaikan apa-apa
hajat: solat hajat 2 rakaat, kemudian selawat ke atas Nabi sebanyak 100 kali, istighfar 100 kali,
kemudian bacalah tasbih ini sebanyak 70,000 kali atau 10,000 kali atau 313 kali. Diamalkan
setiap hari selama 7 hari. Insya-Allah segala hajatnya akan ditunaikan oleh Allah.
Doa ini sudah banyak riwayat hadist-hadist yang mengakui keunggulan doa ini. Satu
riwayat yg menyebutkan “Bahwa tidak ada orang mukmin yang membaca doa ini pasti
dikabulkan doanya” disampaikan maksud dan hajatnya.
Caranya :
Jam 12 mlm sholat hajat khusus 4 rakaat 2 kali salam.
Tawasul kirim Al-Faatihah
1.Nabi Muhammad SAW 1 kali
2.Syekh Abdul Qodir Al-Jaylani Ra. 1 kali
3.Nabi Yunus As. 1 kali
Doanya :
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka inii kuntu minazh-zhoolimiin 1000 kali
Laa haula walaa quwwata illaa billaahil aliyyil azhiim 300 kali
Setelah itu bacalah doa ini :
“Wahai Nabi Yunus, Dengan berkah doamu ini aku memohon kepada Allah khasiatnya doa
ini, Semoga (sebutkan hajatnya).”
Semoga bermamfaat bagi kita semua amin…….

3 komentar:

  1. BID'AH INI ... TAWASUL KEPADA SYECKH ABDUL QODIR AL JAELANI ... ,MASYA ALLAH. WEBSITE INI AKAN MENGALIRKAN TERUS SAMPAI WEBSITE INI DIHAPUS, DAN DOSA-DOSA AKAN TERUS MENGALIR KEPADA PEMILIK WEBSITE INI KARENA MENGAJARKAN BID'AH KESESATAN

    BalasHapus
  2. Dalil Bolehnya Bertawasul


    Banyak pemahaman saudara-saudara kita muslimin yang perlu diluruskan tentang tawassul, tawassul adalah berdoa kepada Allah dengan perantara amal shalih, orang shalih, malaikat, atau orang-orang mukmin.
    Tawassul kepada Rasulullah disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an, misalnya, firman Allah dalam surat An-Nisa’ ayat 64, “Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jikalau mereka ketika Menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa Allah SWT mengampuni dosa-dosa orang yang dhalim, disamping do’a mereka tetapi ada juga wasilah (do’anya) Rasulullah SAW.
    Soal tawassul seperti itu, disebutkan pula dalam tafsir Ibnu Katsir, “Berkata Al-Imam Al-Hafidz As-Syekh Imaduddin Ibnu Katsir, menyebutkan segolongan ulama’ di antaranya As-Syekh Abu Manshur As-Shibagh dalam kitabnya As-Syaamil dari Al-Ataby; berkata: saya duduk di kuburan Nabi SAW. maka datanglah seorang Badui dan ia berkata: Assalamu’alaika ya Rasulullah! Saya telah mendengar Allah berfirman;
    Walaupun sesungguhnya mereka telah berbuat dhalim terhadap diri mereka kemudian datang kepadamu dan mereka meminta ampun kepada Allah, dan Rasul memintakan ampun untuk mereka, mereka pasti mendapatkan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang; dan saya telah datang kepadamu (kekuburan Rssulullah) dengan meminta ampun akan dosaku dan memohon syafa’at dengan wasilahmu (Nabi) kepada Allah, kemudian ia membaca syair memuji Rasulullah, kemudian orang Badui tadi pergi, maka saya ketiduran dan melihat Rasulullah dalam tidur saya, beliau bersabda, “Wahai Ataby temuilah orang Badui tadi sampaikan kabar gembira bahwa Allah telah mengampuni dosanya.”

    Tawassul merupakan hal yang sunnah, dan tak pernah ditentang oleh Rasul saw., tak pula oleh Ijma Sahabat radhiyallahuanhum, tak pula oleh Tabiin, dan bahkan para Ulama dan Imam-Imam besar Muhadditsin, mereka berdoa tanpa perantara atau dengan perantara, dan tak ada yang menentangnya, apalagi mengharamkannya, atau bahkan memusyrikkan orang yang mengamalkannya.Pengingkaran hanya muncul pada abad ke 20 ini, dengan munculnya sekte Wahabi Salafi sesat yang memusyrikkan orang-orang yang bertawassul, padahal Tawassul adalah sunnah Rasul saw., sebagaimana hadits shahih dibawah ini :
    "Wahai Allah, Demi orang-orang yang berdoa kepada Mu, demi orang-orang yang bersemangat menuju (keridhoan) Mu, dan Demi langkah-langkahku ini kepada (keridhoan) Mu, maka aku tak keluar dengan niat berbuat jahat, dan tidak pula berniat membuat kerusuhan, tak pula keluarku ini karena Riya atau sumah.. hingga akhir hadits. (HR Imam Ahmad, Imam Ibn Khuzaimah, Imam Abu Naiem, Imam Baihaqy, Imam Thabrani, Imam Ibn Sunni, Imam Ibn Majah dengan sanad Shahih).
    Hadits ini kemudian hingga kini digunakan oleh seluruh muslimin untuk doa menuju masjid dan doa safar.


    BalasHapus
  3. INI DIBACA KEMBALI KE WEBSITE SAYA. SEMOGA BISA DIRENUNGI : Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka hingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus mereka jauhi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(9:115). CLICK : http://www.indahnyazikrullah.blogspot.com/2013/01/tawassul.html

    BalasHapus