Pertemuan
media Islam dengan BNPT
.
berikut
dialog Al Irsyad dengan wakil BNPT:
Al irsyad : Jangan2 ini pesanan syiah…karena
situs2 yang bapak blokir itu…semua menentang syiah…jangan2 itu alasannya…iya
pak???
BNPT : Kami belum bisa menjawab…
Ketua
Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Pusat Ustadz Athian Ali M. Da’i, MA
menyayangkan sikap BNPT menutup sejumlah situs media Islam yang dituduh sebagai
situs radikal. Akan tetapi, BNPT melupakan Syiah. Sebuah kelompok dinilai
Ustadz Athian berpotensi menggulingkan pemerintah.
“Kita
menganggap kelompok Syiah ini adalah kelompok radikal yang berpotensi untuk
melakukan revolusi, karena tidak ada Syiah tanpa revolusi,” tegasnya saat
kepada Jurniscom, rabu (1/4/2015.
Alasannya,
menurut Ustadz Athian, salah satu rukun iman Syiah adalah Imamah dan salah satu
rukun Islam adalah wilayah. “Dan (revolusi-red) itu sudah mereka lakukan di
Irak, di Libanon, di Suriah, yang terahir di Yaman,” katanya sembari
menambahkan hal tersebut sangat mungkin terjadi di Indonesia.
“Jadi,
mestinya kelompok ini yang seharusnya diawasi. Kelompok ini berpotensi
melakukan revolusi, bukan terorisme lagi,” ungkapnya.
Makin
masifnya gerakan anti-Syiah di Indonesia menciptakan kekhawatiran tersendiri
bagi peneliti terorisme di Asia Tenggara, Sidney Jones. Penasihat senior
International Crisis Group (ICG) di Indonesia ini mengungkapkan bahwa jika hal
ini terus dibiarkan, Muslim Syiah Indonesia bukan tak mungkin akan menjadi
target baru terorisme.
.
Dalam wawancara dengan wartawan Media ABI, Sidney Jones menengarai konflik Suriah yang dipersepsi oleh kelompok teroris sebagai konflik Sunni-Syiah –meski sudah jelas Basshar sendiri bukan Syiah– bisa mengubah peta terorisme di Indonesia. “Saya khawatir konflik Suriah yang ditafsirkan di sini sebagai konflik Sunni-Syiah (oleh kelompok radikal). Bisa saja terjadi target Syiah akan naik dalam kalkulasi para teroris di Indonesia,” terang dia.
.
Hal lain yang juga dikhawatirkannya adalah upaya kelompok radikal mengirimkan warga Indonesia ke Suriah untuk membantu pemberontak di negara itu. “Ini artinya, akan ada generasi teroris yang akan kembali ke Indonesia. Mungkin seperti alumni Afghanistan dulu yang ternyata bisa mengubah pola terorisme di Indonesia.”
.
Lebih lanjut dia menambahkan, “Mereka akan bisa melakukan aksi yang jauh lebih dahsyat terhadap kelompok-kelompok ini (Syiah).”
.
“Pernah ada satu perencanaan aksi terorisme terhadap Syiah di Indonesia yang dipimpin oleh Abu Umar. Saat mereka ditangkap, mereka sudah membuat survei beberapa lembaga Syiah di Jakarta. Sejak saat itu muncul daftar 77 lembaga Syiah yang kemudian tersebar melalui facebook dan baru-baru ini dimuat di situs voaislam.com. Ini bisa mendorong kelompok-kelompok jihadi untuk menyerang Syiah,” tambahnya.
.
Saat ditanya mengapa tiba-tiba saja muncul fenomena propaganda masif kebencian terhadap Syiah ini, Sidney sendiri merasa heran. Ia mengaku sebelumnya tak pernah memikirkan bahwa Syiah akan menjadi target terorisme di Indonesia. “Saya tidak tahu. Tetapi saya kira tidak dari rasa kebencian masyarakat Indonesia sendiri. Karena masyarakat Indonesia adalah orang-orang yang sudah berabad-abad hidup rukun dan bertoleransi terhadap Syiah.”
.
Jika bukan asli dari masyarakat Indonesia yang memang selama berabad-abad tercatat hidup damai bersama Syiah, lalu dari manakah propaganda masif yang tiba-tiba saja muncul mengobarkan kebencian sektarian terhadap Syiah ini?
.
Dalam wawancara dengan wartawan Media ABI, Sidney Jones menengarai konflik Suriah yang dipersepsi oleh kelompok teroris sebagai konflik Sunni-Syiah –meski sudah jelas Basshar sendiri bukan Syiah– bisa mengubah peta terorisme di Indonesia. “Saya khawatir konflik Suriah yang ditafsirkan di sini sebagai konflik Sunni-Syiah (oleh kelompok radikal). Bisa saja terjadi target Syiah akan naik dalam kalkulasi para teroris di Indonesia,” terang dia.
.
Hal lain yang juga dikhawatirkannya adalah upaya kelompok radikal mengirimkan warga Indonesia ke Suriah untuk membantu pemberontak di negara itu. “Ini artinya, akan ada generasi teroris yang akan kembali ke Indonesia. Mungkin seperti alumni Afghanistan dulu yang ternyata bisa mengubah pola terorisme di Indonesia.”
.
Lebih lanjut dia menambahkan, “Mereka akan bisa melakukan aksi yang jauh lebih dahsyat terhadap kelompok-kelompok ini (Syiah).”
.
“Pernah ada satu perencanaan aksi terorisme terhadap Syiah di Indonesia yang dipimpin oleh Abu Umar. Saat mereka ditangkap, mereka sudah membuat survei beberapa lembaga Syiah di Jakarta. Sejak saat itu muncul daftar 77 lembaga Syiah yang kemudian tersebar melalui facebook dan baru-baru ini dimuat di situs voaislam.com. Ini bisa mendorong kelompok-kelompok jihadi untuk menyerang Syiah,” tambahnya.
.
Saat ditanya mengapa tiba-tiba saja muncul fenomena propaganda masif kebencian terhadap Syiah ini, Sidney sendiri merasa heran. Ia mengaku sebelumnya tak pernah memikirkan bahwa Syiah akan menjadi target terorisme di Indonesia. “Saya tidak tahu. Tetapi saya kira tidak dari rasa kebencian masyarakat Indonesia sendiri. Karena masyarakat Indonesia adalah orang-orang yang sudah berabad-abad hidup rukun dan bertoleransi terhadap Syiah.”
.
Jika bukan asli dari masyarakat Indonesia yang memang selama berabad-abad tercatat hidup damai bersama Syiah, lalu dari manakah propaganda masif yang tiba-tiba saja muncul mengobarkan kebencian sektarian terhadap Syiah ini?
Belakang
ini opini-opini yang dihembuskan Wahabi seolah-olah Indonesia darurat Syi’ah,
padahal Indonesia sudah darurat Wahabi. Wahabi membuat Indonesia seolah-olah
dipenuhi Syi’ah, sebab Wahhabi lah yang paling getol gembar-gembor menyatakan
Syi’ah kafir. Mereka juga pasang spanduk dimana-mana.
Syi’ah juga
seolah-seolah jumlahnya banyak karena Aswaja / Ahlussunnah wal Jama’ah sebagai
umat Islam terbesar di Indonesia dituduh Syi’ah. Bila penganut Aswaja yang
dituduh Syi’ah maka tentu saja terlihat banyak.
Wahabi
secara mutlak mengkafirkan Syi’ah. Berbeda dengan Aswaja yang masih
mengklasifikasi kelompok Syi’ah. Konsekuensi dari mengkafirkan yang mereka
lakukan itu berarti Halal darahnya atau boleh dibunuh. Dalam hal ini, Wahabi
sedang mencari legitimasi untuk melakukan pembunuhan terhadap Syi’ah.
Siapa yang
akan jadi korban?. Korban utama dan terbanyak adalah Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja),
sebab Aswaja sebagai kelompok umat Islam terbesar pun dituduh Syi’ah dan
pembela Syi’ah oleh Wahabi, akhirnya darahnya dihalalkan pula oleh Wahabi.
Bila sudah
dihalalkan maka akan ada aksi bunuh-membunuh. Akhirnya Indonesia kacau,
terjadilah konflik sektrarian seperti di Libya, Suriah dan lain-lain
yang tak ada ujung berakhirnya. Semoga Allah melindungi negeri kita dari
orang-orang jahat.
Kita umat
Islam saat ini sudah aman, shalat aman tidak diganggu, tidak ada bom meledak
tiap hari, tidak ada bangunan hancur karena bom tiap hari, kita aman pergi ke
pasar tanpa takut tembakan, kita aman bersekolah, kita aman mengaji, kita aman
bertani, kita aman berdagang, kita aman naik kendaraan, tidak ada bom mobil,
kita aman bekerja di kantor, kita tidak mengungsi akibat perang yang tidak
berkesudahan.
Maka
waspadailah pihak-pihak yang berusaha meng-import konflik sektarian
Timur Tengah ke negeri Indonesia yang aman ini. Mengapa konflik sektarian di
munculkan? Siapa yang memiliki kepentingan ?
Dr. Michael
Brant, salah seorang mantan tangan kanan direktur CIA, Bob Woodwards yang
mengawali adanya kepentingan Transnasional dalam menciptakan konflik
Sunni-Syiah. Dalam sebuah buku berjudul “A Plan to Devide and Destroy the
Theology”, Michael mengungkapkan bahwa CIA telah mengalokasikan dana
sebesar 900 juta USD untuk melancarkan berbagai aktivitas anti-Syiah.
Hal ini
kemudian diperkuat oleh publikasi laporan RAND Corporation di tahun 2004,
dengan judul “US Strategy in The Muslim World After 9/11“. Laporan ini
dengan jelas dan eksplisit menganjurkan untuk terus mengekploitasi perbedaan
antara Ahlu Sunnah dan Syiah demi kepentingan AS di Timur Tengah. [[1]http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,4-id,47029-lang,id-c,kolom-t,Di+Balik+Merebaknya+Konflik+Sunni+Syiah+di+Jawa+Timur-.phpx]
Perlu
diketahui, bahwa keberadaan kaum Syiah bukan barang baru di Indonesia. Namun,
seperti layaknya secara umum, di Indonesia hampir tak pernah ditemui konflik
sektarian yang melibatkan antara Sunni-Syiah.
Tetapi
belakangan ini, mulai muncul konflik sektarian Sunni-Syiah di Indonesia.
Bila kita tarik apa yang dinyatakan oleh Michael Brant tersebut ke ranah
domestik, maka jelas ada kepentingan di luar SARA yang turut berperan -bahkan
mengambil porsi lebih besar- dalam konflik Sunni-Syiah di Indonesia.
Jadi
sebenarnya ada kepentingan transnasional Barat dibalik konflik sektarian.
Kepentingan tranasional Barat ini bersimbiosis dengan kekuatan kelompok Islam
transnasional yang kemudian banyak diidentikkan dengan gerakan Wahabisasi
Global.
Jika bukan
asli dari masyarakat Indonesia yang memang selama berabad-abad tercatat hidup
damai bersama Syiah, lalu dari manakah propaganda masif yang tiba-tiba saja
muncul mengobarkan kebencian sektarian terhadap Syiah ini?
Kesimpulan :
Yang sebenar
sebenarnya adalah : “Radikalis wahabi melakukan gerakan anti syi’ah dengan
mengatas namakan AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH demi merebut kantong kantong
Nahdlatul Ulama (NU)”
Nama ..... jayachandra fadhlan
BalasHapusNegara .... indonesia
W / S ......... + 62 821-3272-6591
email ...... (jayachandrafadhlan@gmail.com)
Nama saya jayachandra fadhlan,
dari Indonesia Saya seorang perancang busana dan saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu semua orang agar berhati-hati dalam mendapatkan pinjaman di internet, begitu banyak pemberi pinjaman di sini untuk mempercayai orang. Terima kasih dengan hasil hasil jerih payah Anda, saya meminta pinjaman untuk sekitar Rp900.000.000 wanita di Malaysia dan saya kehilangan sekitar 29 juta tanpa mengambil pinjaman, saya membayar hampir 29 juta masih saya tidak mendapatkan pinjaman dan bisnis saya tentang macet karena hutang. Saat saya mencari perusahaan pinjaman yang dapat diandalkan, saya melihat iklan online lainnya dan nama perusahaan itu adalah PERUSAHAAN PINJAMAN EKSOTIK. Saya kehilangan 15 juta bersama mereka dan sampai hari ini, saya belum pernah menerima pinjaman yang saya usulkan. Teman baik saya yang disetujui pinjaman juga menerima pinjaman, memperkenalkan saya ke perusahaan yang dapat dipercaya di mana MRS. KARINA bekerja sebagai manajer cabang, dan saya meminta pinjaman sebesar Rp900.000.000 dan mereka meminta kredensial saya, dan setelah itu mereka menyelesaikan meminta persetujuan saya, pinjaman yang disetujui untuk saya dan saya pikir itu hanya memperbolehkan, dan memungkinkan ini membuat saya kehilangan uang, tetapi saya terpana. Ketika saya mendapatkan pinjaman saya dalam waktu kurang dari 24 jam dengan bunga 2% tanpa Jaminan. Saya sangat senang karena ALLAH menggunakan teman saya yang menghubungi mereka dan memperkenalkan saya kepada mereka dan karena saya selamat membuat bisnis saya melambung tinggi di udara dan dilikuidasi dan sekarang bisnis saya terbang tinggi di Indonesia dan tidak ada yang akan mengatakannya. membahas tentang mode perusahaan. Jadi saya perlu semua orang yang tinggal di Indonesia dan negara lain membutuhkan pinjaman untuk satu tujuan atau yang lain untuk membeli MRS. KARINA melalui email: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau hanya whatsapp +1(585)708-3478 .... Anda masih dapat menghubungi saya jika Anda meminta informasi lebih lanjut melalui email: (jayachandrafadhlan@gmail.com) atau whatsapp + 62 821-3272-6591, Terima kasih lagi untuk membaca kesaksian saya, dan semoga ALLAH terus memberkati kita dan memberi kita umur panjang dan sejahtera.
Perusahaan ..... karina roland perusahaan pinjaman
W / S ...... + 1 (585) -708-3478
email ...... (karinarolandloancompany@gmail.com)