Total Tayangan Halaman

Kamis, 27 Agustus 2020

b. Amalan-amalan Khusus Siang dan Malam Hari Bulan Rajab

b.1. Malam Pertama Malam pertama (bulan Rajab) adalah malam yang sangat mulia. Di malam ini terdapat beberapa amalan: Pertama, ketika melihat hilal, bacalah: اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَ اْلإِيْمَانِ وَ السَّلاَمَةِ، رَبِّي وَ رَبُّكَ اللَّهُ عَزًّ وَ جَلَّ Ya Allah, tampakkanlah hilal itu kepada kami dengan (membawa) ketenteraman, keimanan, dan keselamatan. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah Azza Wajalla. Ketika Rasulullah Muhammad saw melihat hilal bulan Rajab, beliau berdoa: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِّغْنَا شَهْرَ رَمَضَانَ وَ أَعِنَّا عَلَى الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ وَ حِفْظِ اللِّسَانِ وَ غَضِّ الْبَصَرِ وَ لاَ تَجْعَلْ حَظَّنَا مِنْهُ الْجُوْعَ وَ الْعَطَشَ Ya Allah, anugerahkanlah berkah kepada kami di bulan Rajab dan Syakban. Sampaikanlah (umur) kami hingga bulan Ramadhan dan bantulah kami untuk mengerjakan puasa, mengerjakan ibadah di malam hari, menjaga mulut, dan menutup mata, serta janganlah Kaujadikan bagian kami darinya hanya rasa lapar dan haus. Kedua, mandi. Sebagian ulama meriwayatkan dari Rasulullah saw bahwa sesiapa berada di bulan Rajab dan melakukan mandi di hari pertama, pertengahan, dan hari akhirnya, maka ia akan terbebas dari dosa-dosanya seperti baru bayi lahir dari perut ibunya. Ketiga, menziarahi Imam Husain as. Keempat, melakukan shalat sebanyak dua puluh rakaat, setelah melaksanakan shalat Magrib, di setiap rakaat membaca surah al-Fâtihah dan at-Tauhîd dan mengucapkan salam di setiap dua rakaat. (Dengan amalan ini), kita, keluarga, harta dan anak-anak kita akan terpelihara, terjaga dari siksa kubur, dan melintasi jembatan shirâth seperti kilat tanpa hisab. Kelima, melakukan shalat sebanyak dua rakaat, setelah melakukan shalat Isya, pada rakaat pertama, membaca surah al-Fâtihah, al-Insyirâh sekali dan surah at-Tauhîd tiga kali, dan pada rakaat kedua, membaca surah al-Fâtihah, al-Insyirâh, al-Falaq, dan an-Nâs. Setelah mengucapkan salam, membaca, لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ dan shalawat masing-masing sebanyak tiga puluh kali. Allah Swt akan mengampuni dosa-dosa kita sebagaimana ketika kita baru lahir dari perut ibu. Keenam, melaksanakan shalat sebanyak tiga puluh rakaat, pada setiap rakaat membaca surah al-Fâtihah, al-Kâfirûn sekali, dan surah at-Tauhîd sebanyak tiga kali. Ketujuh, mengerjakan amalan yang telah disebutkan oleh Syekh Thusi ra dalam kitab Mishbâh al-Mutahajjid. Beliau berkata, “(Berkenaan dengan amalan malam pertama bulan Rajab), Abul-Bukhturi, Wahb bin Wahb meriwayatkan dari Imam Ja‘far Shadiq as, dari ayah beliau, dari kakek beliau, dari Amirul Mukminin as bahwa beliau (Amirul Mukminin as) sangat senang menghidupkan empat malam dalam setahun dengan ibadah. Empat malam tersebut adalah malam pertama bulan Rajab, malam Nishfu Syakban, malam hari raya Idul-Fitri, dan malam hari raya Idul-Adha.” Diriwayatkan dari Abu Ja‘far Tsani, bahwa Imam Muhammad Jawad as berkata, “Disunahkan bagi setiap orang membaca doa ini setelah melaksanakan shalat Isya.” اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِأَنَّكَ مَلِكٌ، وَ أَنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ مُقْتَدِرٌ، وَ أَنَّكَ مَا تَشَاءُ مِنْ أَمْرٍ يَكُوْنُ، اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ، يَا مُحَمَّدُ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ، إِنِّيْ أَتَوَجَّهُ بِكَ إِلَى اللَّهِ رَبِّكَ وَ رَبِّيْ لِيُنْجِحَ (لِيْ) بِكَ طَلِبَتِيْ، اللَّهُمَّ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَ اْلأَئِمَّةِ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ عَلَيْهِمْ أَنْجِحْ طَلِبَتِيْ Ya Allah, aku memohon-Mu melalui Engkau, Engkaulah Raja, mampu atas segala sesuatu, segala yang Kaukehendaki pasti akan terjadi. Ya Allah, aku menghadap-Mu melalui Nabi-Mu, Muhammad, nabi rahmat saw. Wahai Muhammad, wahai Rasulullah, melalui engkau aku menghadap Tuhanmu dan Tuhanku, harapku agar Ia kabulkan pintaku karenamu. Ya Allah, demi Nabi-Mu Muhammad saw dan para imam, Ahlulbaitnya as, kabulkanlah permohonanku. Setelah itu, mintalah semua keperluan Anda. Ali bin Hadid meriwayatkan bahwa setelah melakukan shalat malam, Imam Musa Kazhim bin Ja‘far as sering membaca doa berikut sambil bersujud: لَكَ الْمَحْمِدَةُ إِنْ أَطَعْتُكَ، وَ لَكَ الْحُجَّةُ إِنْ عَصَيْتُكَ، لاَصُنْعَ لِيْ وَ لاَ لِغَيْرِيْ فِيْ إِحْسَانٍ إِلاَّ بِكَ، يَاكَائِنُ (كَائِنًا) قَبْلَ كُلِّ شَيْئٍ، وَ يَا مُكَوِّنَ كُلِّ شَيْئٍ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَدِيْلَةِ عِنْدَ الْمَوْتِ، وَ مِنْ شَرِّ الْمَرْجِعِ فِي الْقُبُوْرِ، وَ مِنَ النَّدَامَةِ يَوْمَ اْلآزِفَةِ، فَأَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ أَنْ تَجْعَلَ عَيْشِيْ عِيشَةً نَقِيَّةً، وَ مِيْتَتِيْ مِيتَةً سَوِيَّةً، وَ مُنْقَلَبِيْ مُنْقَلَبًا كَرِيْمًا غَيْرَ مُخْزٍ وَ لاَ فَاضِحٍ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ اْلأَئِمَّةِ يَنَابِيْعِ الْحِكْمَةِ وَ أُوْلِي النِّعْمَةِ وَ مَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَ اعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ، وَ لاَ تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ وَ لاَ عَلَى غَفْلَةٍ، وَ لاَ تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَعْمَالِيْ حَسْرَةً، وَ ارْضَ عَنِّيْ فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ وَ أَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا لاَ يَضُرُّكَ وَ أَعْطِنِيْ مَا لاَ يَنْقُصُكَ، فَإِنَّكَ الْوَسِيْعُ رَحْمَتُهُ الْبَدِيْعُ حِكْمَتُهُ، وَ أَعْطِنِي السَّعَةَ وَ الدَّعَةَ وَاْلأَمْنَ وَ الصِّحَّةَ وَ الْبُخُوْعَ وَ الْقُنُوْعَ وَ الشُّكْرَ وَ الْمُعَافَاةَ وَ التَّقْوَى وَ الصَّبْرَ وَ الصِّدْقَ عَلَيْكَ وَعَلَى أَوْلِيَائِكَ وَ الْيُسْرَ وَالشُّكْرَ، وَ اعْمُمْ بِذَلِكَ يَا رَبِّ أَهْلِيْ وَ وَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ وَ مَنْ أَحْبَبْتُ وَ أَحَبَّنِي، وَ وَلَدْتُ وَ وَلَدَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُؤْمِنِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ Bagi-Mu segala puji, jika aku menaati-Mu, bagi-Mu hujah (alasan untuk menyiksa) jika aku melanggar-Mu. Aku dan selainku tak berdaya mendatangkan kebaikan bagi diriku kecuali dengan bantuan-Mu Wahai Zat yang ada sebelum segala sesuatu. Wahai Pembentuk segala sesuatu. Sungguh Engkau Mahamampu atas segala sesuatu, Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyimpangan saat kematian (tiba), tempat kembali yang buruk di alam kubur dan penyesalan di hari kebangkitan. Aku memohon-Mu agar menganugerahkan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, menjadikan kehidupanku bersih, menjadikan kematianku dalam kebenaran dan tempat kembaliku adalah kemuliaan, jangan hinakan dan permalukan aku. Ya Allah, anugerahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya; para pemimpin, sumber-sumber hikmah, pemilik segala karunia dan sumber kesucian. Jagalah aku dari setiap kejahatan demi mereka. Jangan Kauambil aku ketika lalai. Jangan jadikan semua amalanku berakibat penyesalan. Ridhailah aku. Sesungguhnya ampunan-Mu meliputi orang-orang zalim, dan aku termasuk orang-orang yang zalim,Ya Allah, ampunilah dosaku yang tak membahayakan-Mu. Anugerah-Mu kepadaku tidak mengurangi-Mu. Sungguh Engkau adalah Zat Yang Mahaluas rahmat-Nya dan tak tertandingi hikmah-Nya. Anugerahkanlah kepadaku kelapangan, ketenteraman, keamanan, kesehatan, kerendahan hati, kecukupan, rasa syukur, kesehatan, ketakwaan, kesabaran, kejujuran kepada-Mu dan terhadap para kekasih-Mu kemudahan dan rasa berterima kasih. Wahai Tuhanku, berikanlah semua itu kepada keluarga, anak-cucuku, saudara-saudaraku seiman, orang yang kucintai dan mencintaiku, orang yang kulahirkan dan melahirkanku dari kelompok muslimin dan mukminin. Wahai Tuhan semesta alam. Ibnu Usyaim berkata, “Doa tersebut dibaca setelah mengerjakan delapan rakaat shalat malam dan sebelum melakukan shalat Witir. Setelah itu, Anda mengerjakan tiga rakaat shalat witir, dan setelah salam, bacalah doa (berikut) dalam posisi duduk: اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ لاَ تَنْفَدُ خَزَائِنُهُ وَلاَيَخَافُ آمِنُهُ، رَبِّ إِنِ ارْتَكَبْتُ الْمَعَاصِيَ فَذَلِكَ ثِقَةٌ (ثِقَةً) مِنِّيْ بِكَرَمِكَ، إِنَّكَ تَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِكَ، وَ تَعْفُوْ عَنْ سَيِّئَاتِهِمْ، وَتَغْفِرُ الزَّلَلَ، وَ إِنَّكَ (فَإِنَّكَ) مُجِيْبٌ لِدَاعِيْكَ وَ مِنْهُ قَرِيْبٌ، وَأَنَا تَائِبٌ إِلَيْكَ مِنَ الْخَطَايَا وَرَاغِبٌ إِلَيْكَ فِيْ تَوْفِيْرِ حَظِّيْ مِنَ الْعَطَايَا، يَا خَالِقَ الْبَرَايَا، يَا مُنْقِذِيْ مِنْ كُلِّ شَدِيْدَةٍ (شِدَّةٍ)، يَا مُجِيْرِيْ مِنْ كُلِّ مَحْذُوْرٍ، وَفِّرْ عَلَيَّ السُّرُوْرَ وَ اكْفِنِيْ شَرَّ عَوَاقِبِ اْلأُمُوْرِ، فَأَنْتَ (فَإِنَّكَ) اللَّهُ عَلَى نَعْمَائِكَ وَ جَزِيْلِ عَطَائِكَ مَشْكُوْرٌ وَلِكُلِّ خَيْرٍ مَذْخُوْرٌ Segala puji bagi Allah! Khazanah-Nya tiada musnah! Orang yang diamankan-Nya tiada ketakutan. Ya Rabbi, jika aku bermaksiat, hal itu kulakukan karena aku percaya akan kemurahan-Mu. Sungguh Engkau menerima taubat hamba-hamba-Mu, memaafkan semua kesalahan mereka dan mengampuni semua kekeliruan. Engkau mengabulkan dan dekat kepada orang yang memohon-Mu. Aku bertaubat dari semua kesalahan, mengharap-Mu wahai Penyempurna anugerahku. Wahai Pencipta manusia. Wahai Pengentas setiap kesulitanku. Wahai Pelindungku dari setiap mara bahaya. Sempurnakanlah kebahagiaanku dan hindarkan aku dari akibat buruk semua urusan. Engkaulah Allah yang layak disyukuri atas segala karunia dan anugerah-Mu yang agung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar