Total Tayangan Halaman

Kamis, 27 Agustus 2020

Ta’qîb Khusus Shalat Wajib Harian

a. Ta’qîb Shalat Zhuhur Dinukil dari Kitab Mishbâh al-Mutahajjid لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمُ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، Tiada Tuhan selain Allah Yang Mahaagung nan Ramah. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan (penguasa) ‘arsy Yang Maha Penderma. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَ عَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَ الْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَ السَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu segala mengundang rahmat-Mu dan azimah-azimah ampunan-Mu, keberuntungan dari setiap kebaikanku dan keselamatan dari setiap dosa. اَللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لِيْ ذَنْبا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَ لاَ هَمّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَ لاَ سُقْمًا إِلاَّ شَفَيْتَهُ وَ لاَ عَيْبًا إِلاَّ سَتَرْتَهُ وَ لاَ رِزْقًا إِلاَّ بَسَطْتَهُ وَ لاَ خَوْفًا إِلاَّ آمَنْتَهُ وَ لاَ سُوْءًا إِلاَّ صَرَفْتَهُ وَ لاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا وَ لِيَ فِيْهَا صَلاَحٌ إِلاَّ قَضَيْتَهَا، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، آمِيْنَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ Ya Allah, jangan Engkau sisakan dosa untukku kecuali Engkau ampuni, tidak pula duka kecuali Engkau sirnakan, penyakit kecuali Engkau sembuhkan, aib kecuali Engkau tutupi, tidak juga rezeki kecuali Engkau bentangkan, rasa takut kecuali Engkau amankan, keburukan kecuali Engkau cegah, keperluan yang Kauridhai dan penyebab maslahat bagiku kecuali Engkau anugerahkan, wahai Zat yang lebih asih dari para pengasih. Amin (perkenankan doaku), wahai Tuhan sekalian alam. Dan bacalah bacaan berikut ini sebanyak 10 kali: بِاللَّهِ اعْتَصَمْتُ وَ بِاللَّهِ أَثِقُ وَ عَلَى اللَّهِ أَتَوَكَّلُ Hanya kepada Allah aku berpegang teguh, hanya kepada Allah aku percaya dan hanya kepada Allah aku menyerahkan diri. Kemudian bacalah doa berikut ini: اَللَّهُمَّ إِنْ عَظُمَتْ ذُنُوْبِيْ فَأَنْتَ أَعْظَمُ وَ إِنْ كَبُرَ تَفْرِيْطِيْ فَأَنْتَ أَكْبَرُ وَ إِنْ دَامَ بُخْلِيْ فَأَنْتَ أَجْوَدُ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ عَظِيْمَ ذُنُوْبِيْ بِعَظِيْمِ عَفْوِكَ وَ كَثِيْرَ تَفْرِيْطِيْ بِظَاهِرِ كَرَمِكَ وَ اقْمَعْ بُخْلِيْ بِفَضْلِ جُوْدِكَ، اَللَّهُمَّ مَا بِنَا مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنْكَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَ أَتُوْبُ إِلَيْكَ Ya Allah, bila dosa-dosaku menggunung, maka Engkau adalah Mahabesar. Bila kesalahanku menggelembung, maka Engkau adalah Mahaagung. Bila kikirku masih lestari, maka Engkau adalah Maha Penderma.Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang besar ini dengan ampunan-Mu yang agung dan kesalahanku yang banyak ini dengan anugerah-Mu yang benderang, dan tumpaslah kikirku dengan kemurahan-Mu. Ya Allah, semua karunia yang tercurahkan kepada kami adalah (bersumber) dari-Mu. Tiada Tuhan selain Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu. b. Ta’qîb Shalat dari Kitab Mishbâh al-Mutahajjid أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ ذُو (ذَا) الْجَلاَلِ وَ الْإِكْرَامِ وَ أَسْأَلُهُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيَّ تَوْبَةَ عَبْدٍ ذَلِيْلٍ خَاضِعٍ فَقِيْرٍ بَائِسٍ مِسْكِيْنٍ مُسْتَكِيْنٍ مُسْتَجِيْرٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ نَفْعًا وَ لاَ ضَرًّا وَ لاَ مَوْتا وَ لاَ حَيَاةً وَ لا نُشُوْرًا Aku mohon ampun kepada Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Mahahidup, Tegar, Pengasih, Penyayang dan Agung. Aku mohon kepada-Nya agar menerima taubatku, sebagai taubat seorang hamba yang hina-dina, papa, miskin, lunglai, pencari suaka berlindung (kepada-Mu), tidak berguna, tidak berbahaya, tidak punya kendali kematian, kehidupan dan kebangkitan terhadap dirinya Kemudian bacalah doa berikut ini: اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَ مِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَ مِنْ صَلاَةٍ لاَ تُرْفَعُ وَ مِنْ دُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْيُسْرَ بَعْدَ الْعُسْرِ وَ الْفَرَجَ بَعْدَ الْكَرْبِ وَ الرَّخَاءَ بَعْدَ الشِّدَّةِ، اَللَّهُمَّ مَا بِنَا مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنْكَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَ أَتُوْبُ إِلَيْكَ Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari nafsu yang tidak pernah puas, hati yang tidak khusyuk, ilmu yang tidak berguna, shalat yang tidak diangkat (diterima), dan doa yang tidak didengarkan (diabaikan). Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kelapangan setelah (ditimpa) musibah, kebahagiaan setelah (dihujani) kesusahan dan kemudahan setelah (ditimpa) kesulitan. Ya Allah, segala karunia yang tercurahkan atas kami bersumber dari-Mu. Tiada Tuhan selain Engkau. Aku mohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu. Diriwayatkan bahwa Imam Ja’far Shadiq as berkata, “Sesiapa yang membaca istighfar setelah shalat Ashar sebanyak 70 kali, Allah akan mengampuni tujuh ratus dosa (yang pernah dilakukannya).” Juga diriwayatkan bahwa Imam Muhammad Jawad as berkata, “Sesiapa setelah melaksanakan shalat Ashar membaca surah (sebelumnya membaca bismillahirrahmanirrahim): إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْر، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ، لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْر، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ Innâ anzalnâhu fî laylatil qadr sebanyak 10 kali, pada hari kiamat surah tersebut akan menjelma sebagai pahala sebanyak amalan para makhluk di dunia ini baginya.” Disunnahkan di setiap pagi dan sore membaca doa al-‘Asyarât. Waktu yang paling baik untuk membaca doa tersebut adalah setelah melaksanakan shalat Ashar pada hari Jumat. Doa ini akan disebutkan setelah ini. c. Ta’qîb Shalat Maghrib dari Kitab Mishbâh al-Mutahajjid Setelah membaca Tasbîhât Fathimah Zahra as, bacalah: إِنَّ اللَّهَ وَ مَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ وَ عَلَى ذُرِّيَّتِهِ وَ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas Nabi saw. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah dan ucapkan salam atasnya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad, anak-cucu dan Ahlulbaitnya. Kemudian bacalah doa berikut ini 7 kali: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ indonesian بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih nan Penyayang, tiada daya dan kekuatan melainkan dengan (pertolongan) Allah Yang Mahatinggi dan Mahaagung. Setelah itu bacalah bacaan berikut ini sebanyak 3 kali: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ وَ لاَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ غَيْرُهُ Segala puji bagi Allah yang mengerjakan segala kehendak-Nya dan tidak mengerjakan segala yang dikehendaki selain-Nya. Kemudian bacalah: سُبْحَانَكَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ اغْفِرْ لِيْ ذُنُوْبِيْ كُلَّهَا جَمِيْعًا فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ كُلَّهَا جَمِيْعًا إِلاَّ أَنْتَ‏ Mahasuci Engkau, tiada Tuhan selain-Mu. Ampunilah seluruh dosaku, karena hanya Engkaulah yang dapat mengampuni seluruh dosa. Setelah itu, kerjakanlah shalat sunnah Maghrib sebanyak empat rakaat dengan dua kali salam, dan janganlah berbicara di antara dua rakaat pertama dan dua rakaat kedua tersebut. Syekh berkata, “Telah diriwayatkan bahwa disunnahkan (dalan shalat sunnah Maghrib tersebut) untuk membaca surah al-Kâfirûn pada rakaat pertama dan surah at-Tauhîd pada rakaat kedua (setelah membaca surah al-Fâtihah). Sedangkan untuk dua rakaat sisanya bebas.” Diriwayatkan bahwa Imam Ali Hadi as membaca surah al-Fâtihah dan ayat pertama surah al-Hadîd hingga ayat yang berbunyi wa huwa ‘alîmun bidzâtis sudûr pada rakaat ketiga dan membaca surah al-Fâtihah dan akhir surah al-Hasyr dari ayat yang berbunyi lau anzalnâ hâdzal Qur`ân pada rakaat keempat. لَوْ أَنزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ ، هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ ، هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ ، هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاء الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ. Pada sujud terakhir shalat sunnah tersebut (sujud terakhir rakaat keempat—pen.) disunnahkan membaca doa berikut ini, khususnya di malam Jumat sebanyak 7 kali: اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَ اسْمِكَ الْعَظِيْمِ وَ مُلْكِكَ الْقَدِيْمِ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ أَنْ تَغْفِرَ لِيْ ذَنْبِيَ الْعَظِيْمَ إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الْعَظِيْمَ إِلا الْعَظِيْمُ‏ Ya Allah, aku mohon kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu dan dengan kerajaan-Mu yang azali agar Engkau melimpahkan shalawat atas Muhammad dan keluarganya dan mengampuni dosa-dosaku yang besar, karena tiada yang dapat mengampuni dosa yang besar kecuali Zat Yang Mahabesar Setelah Anda melaksanakan shalat sunnah Maghrib, bacalah ta’qîb sesuka hati Anda. Bacalah bacaan berikut ini sebanyak 10 kali: مَا شَاءَ اللَّهُ لا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ Segala yang Allah kehendaki (pasti akan terjadi), tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, aku mohon ampun kepada Allah. Kemudian bacalah: اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَ عَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَ النَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَ الرِّضْوَانَ (الرِّضْوَانِ‏) فِيْ دَارِ السَّلاَمِ وَ جِوَارِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ وَ آلِهِ السَّلاَمُ، اللَّهُمَّ مَا بِنَا مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنْكَ، لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَ أَتُوْبُ إِلَيْكَ‏ Ya Allah, aku mohon kepada-Mu segala yang mendatangkan rahmat-Mu, pengampunan-Mu yang tak tergoyahkan, keselamatan dari sengatan api neraka dan segala bencana, kemenangan dengan masuk surga, kerelaan-Mu di dunia akhirat dan berkumpul bersama Nabi-Mu saw. Ya Allah, segala karunia yang kami miliki adalah dari-Mu, tiada Tuhan selain-Mu, aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu. Disunnahkan melaksanakan shalat ghufailah antara (sesudah) shalat Maghrib dan (sebelum) shalat Isya`. Shalat ini adalah dua rakaat. Pada rakaat pertama setelah membaca surah al-Fâtihah bacalah: وَ ذَا النُّوْنِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَ نَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَ كَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِيْنَ Pada rakaat kedua setelah membaca surah al-Fâtihah bacalah: وَ عِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ هُوَ وَ يَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَ الْبَحْرِ وَ مَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلاَّ يَعْلَمُهَا وَ لاَ حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَ لاَ رَطْبٍ وَ لاَ يَابِسٍ إِلاَّ فِيْ كِتَابٍ مُبِيْنٍ Setelah itu bacalah doa qunut berikut ini (sebelum rukuk): اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِمَفَاتِحِ الْغَيْبِ الَّتِيْ لاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ أَنْتَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ أَنْ تَفْعَلَ بِيْ ... Ya Allah, aku mohon kepada-Mu dengan kunci-kunci alam gaib yang tiada seorang pun mengetahui kecuali Engkau agar Engkau limpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan anugerahkan kepadaku ... (ucapkan keinginan Anda). Kemudian bacalah: اَللَّهُمَّ أَنْتَ وَلِيُّ نِعْمَتِيْ وَ الْقَادِرُ عَلَى طَلِبَتِيْ تَعْلَمُ حَاجَتِيْ فَأَسْأَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ عَلَيْهِ وَ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ لَمَّا قَضَيْتَهَا لِي‏ْ Ya Allah, Engkau adalah pemilik karuniaku, mampu untuk mengabulkan segala permintaanku dan mengetahui segala keinginanku. Aku mohon kepada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarganya saw untuk mengabulkan segala permintaanku. Kemudian sebutkanlah segala keperluan dan keinginan Anda. Diriwayatkan bahwa sesiapa yang melaksanakan sahlat ghufailah ini dan memohon segala keinginannya kepada Allah, niscaya Ia akan mengabulkan segala permohonannya itu. d. Ta’qîb Shalat Isyâ` dari Kitab Mishbâh al-Mutahajjid اَللَّهُمَّ إِنَّهُ لَيْسَ لِيْ عِلْمٌ بِمَوْضِعِ رِزْقِيْ وَ إِنَّمَا أَطْلُبُهُ بِخَطَرَاتٍ تَخْطُرُ عَلَى قَلْبِيْ فَأَجُوْلُ فِيْ طَلَبِهِ الْبُلْدَانَ فَأَنَا فِيْمَا أَنَا طَالِبٌ كَالْحَيْرَانِ لاَ أَدْرِيْ أَ فِيْ سَهْلٍ هُوَ أَمْ فِيْ جَبَلٍ أَمْ فِيْ أَرْضٍ أَمْ فِيْ سَمَاءٍ أَمْ فِيْ بَرٍّ أَمْ فِيْ بَحْرٍ وَ عَلَى يَدَيْ مَنْ وَ مِنْ قِبَلِ مَنْ وَ قَدْ عَلِمْتُ أَنَّ عِلْمَهُ عِنْدَكَ وَ أَسْبَابَهُ بِيَدِكَ وَ أَنْتَ الَّذِي تَقْسِمُهُ بِلُطْفِكَ وَ تُسَبِّبُهُ بِرَحْمَتِكَ، Ya Allah, aku tidak mengetahui di mana rezekiku berada, aku mencarinya hanya sesuai dengan rekaan-rekaan hatiku. Karena itu, aku mencarinya di setiap negeri bak orang kebingungan, aku tidak tahu apakah rezeki itu berada di tanah yang lapang ataukah di pegunungan, di bumi ataukah di langit, ataukah di daratan atau di lautan, ataukah di tangan siapa atau (datang) dari siapa. Aku hanya tahu bahwa ilmunya ada di sisi-Mu, sebab-sebabnya ada di tangan-Mu, dan Engkau yang membagi-bagikannya (di antara para makhluk) dengan kemurahan-Mu. Engkau jualah yang menyiapkan segala faktor keberadaannya dengan rahmat-Mu. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ اجْعَلْ يَا رَبِّ رِزْقَكَ لِيْ وَاسِعًا وَ مَطْلَبَهُ سَهْلاً وَ مَأْخَذَهُ قَرِيْبًا وَ لاَ تُعَنِّنِيْ بِطَلَبِ مَا لَمْ تُقَدِّرْ لِيْ فِيْهِ رِزْقًا، فَإِنَّكَ غَنِيٌّ عَنْ عَذَابِيْ، وَ أَنَا فَقِيْرٌ إِلَى رَحْمَتِكَ، فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ جُدْ عَلَى عَبْدِكَ بِفَضْلِكَ، إِنَّكَ ذُوْ فَضْلٍ عَظِيمٍ‏ Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarganya, lapangkanlah rezeki-Mu untukku, mudahkanlah untukku mencarinya, dekatkanlah tempat mencarinya (bagiku), janganlahKau siksa aku dengan mencarinya di suatu tempat yang Engkau tidak menentukan rezekiku berada di situ, karena Engkau tidak membutuhkan ketersiksaanku dan aku sangat memerlukan kasih sayang-Mu. Limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarganya. Anugerahilah hamba-Mu ini dengan kemurahan-Mu. Sungguh Engkau adalah pemilik kemurahan yang luar biasa Pengarang berkata, “Doa ini adalah salah satu doa untuk meminta rezeki.” Disunnahkan juga membaca surah al-Qadr sebanyak 7 kali setelah shalat Isya’, dan dalam shalat wutairah (shalat sunnah dua rakaat setelah shalat Isya` dan dilakukan dalam keadaan duduk) membaca seratus ayat al-Qur’an. Sebagai ganti dari seratus ayat tersebut, disunnahkan membaca surah al-Wâqi’ah pada salah satu rakaat dan surah at-Tauhîd pada rakaat yang lain. e. Ta’qîb Shalat Shubuh dari Kitab Mishbâh al-Mutahajjid اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ اهْدِنِيْ لِمَا اخْتُلِفَ فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِيْ مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarganya, berikanlah aku petunjuk dengan izin-Mu ketika kebenaran sudah dipertentangkan, karena Engkau akan memberikan petunjuk kepada orang yang Kaukehendaki ke jalan yang lurus. Lalu bacalah shalawat berikut ini sebanyak 10 kali: اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ الْأَوْصِيَاءِ الرَّاضِيْنَ الْمَرْضِيِّيْنَ بِأَفْضَلِ صَلَوَاتِكَ وَ بَارِكْ عَلَيْهِمْ بِأَفْضَلِ بَرَكَاتِكَ، وَ السَّلاَمُ عَلَيْهِمْ وَ عَلَى أَرْوَاحِهِمْ وَ أَجْسَادِهِمْ وَ رَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarganya, para washi yang pasrah (atas segala ketentuan Allah) dan dicintai (oleh para makhluk) dengan shalawat-Mu yang teristimewa, dan limpahkan berkah-Mu atas mereka dengan berkah-Mu yang teristimewa. Semoga kesejahteraan, rahmat Allah dan berkah-Nya senantiasa terlimpahkan atas mereka, ruh dan tubuh mereka. Shalawat ini dengan keistimewaan yang luar biasa juga dianjurkan untuk dibaca pada hari Jumat sore. Bacalah juga doa berikut ini: اَللَّهُمَّ أَحْيِنِيْ عَلَى مَا أَحْيَيْتَ عَلَيْهِ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ وَ أَمِتْنِيْ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ عَلِيُّ بْنُ أَبِيْ طَالِبٍ عَلَيْهِ السَّلاَمُ Ya Allah, hidupkanlah aku di atas jalan sebagaimana Engkau telah menghidupkan Ali bin Abi Thalib di atasnya, dan matikanlah aku di atas jalan yang Ali bin Abi Thalib telah meneguk madu kematian di atasnya. Bacalah doa-doa berikut secara bergantian masing-masing sebanyak 100 kali: أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَافِيَةَ أَسْتَجِيْرُ بِاللَّهِ مِنَ النَّارِ وَ أَسْأَلُهُ الْجَنَّةَ أَسْأَلُ اللَّهَ الْحُوْرَ الْعِيْنَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، اَللهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَ لَمْ يُوْلَدْ، وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ سُبْحَانَ اللَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَ اللَّهُ أَكْبَرُ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ مَا شَاءَ اللَّهُ كَانَ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ Aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya. Aku mohon kesehatan kepada Allah. Aku berlindung kepada Allah dari sengatan api neraka. Aku mohon surga kepada-Nya. Aku mohon Hurul ‘Ain kepada Allah. Tiada Tuhan selain Allah, Raja Yang Mahabenar dan Jelas. Katakanlah (wahai Muhammad) bahwa Allah itu Maha Esa, Allah tempat bergantung, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tiada sekutu bagi-Nya. Semoga Allah selalu mencurahkan shalawat atas Muhammad dan keluarganya. Mahasuci Allah, segala puji bagi-Nya. Ttiada Tuhan selain Allah, Allah Mahaagung dan tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah Yang Mahatinggi nan Mahaagung. Setiap yang dikehendaki oleh Allah pasti akan terjadi, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah Yang Mahatinggi nan Mahaagung. Setelah itu bacalah doa berikut ini: أَصْبَحْتُ اللَّهُمَّ مُعْتَصِمًا بِذِمَامِكَ الْمَنِيْعِ الَّذِيْ لاَ يُطَاوَلُ وَ لاَ يُحَاوَلُ مِنْ شَرِّ كُلِّ غَاشِمٍ وَ طَارِقٍ مِنْ سَائِرِ مَنْ خَلَقْتَ وَ مَا خَلَقْتَ مِنْ خَلْقِكَ الصَّامِتِ وَ النَّاطِقِ فِيْ جُنَّةٍ مِنْ كُلِّ مَخُوْفٍ بِلِبَاسٍ سَابِغَةٍ، وَلاَءِ أَهْلِ بَيْتِ نَبِيِّكَ مُحْتَجِبًا مِنْ كُلِّ قَاصِدٍ لِيْ إِلَى أَذِيَّةٍ بِجِدَارٍ حَصِيْنٍ الْإِخْلاصِ فِي الْإِعْتِرَافِ بِحَقِّهِمْ وَ التَّمَسُّكِ بِحَبْلِهِمْ مُوْقِنًا أَنَّ الْحَقَّ لَهُمْ وَ مَعَهُمْ وَ فِيْهِمْ وَ بِهِمْ أُوَالِيْ مَنْ وَالَوْا وَ أُجَانِبُ مَنْ جَانَبُوْا، فَأَعِذْنِيْ اللَّهُمَّ بِهِمْ مِنْ شَرِّ كُلِّ مَا أَتَّقِيْهِ يَا عَظِيْمُ، حَجَزْتُ الْأَعَادِيَ عَنِّيْ بِبَدِيْعِ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ إِنَّا جَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَ مِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لاَ يُبْصِرُوْنَ Ya Allah, aku memasuki pagi hari ini dengan berpegang teguh kepada perlindungan-Mu yang kokoh dan tak tertandingi, (lindungi aku) dari kejahatan orang zalim dan penjahat jalanan, dari kejahatan setiap makhluk yang Kau ciptakan, baik yang bisu maupun yang dapat berbicara dalam perlindungan-Mu, (lindungilah aku) dari setiap yang menakutkan dengan keindahan busana wilayah Ahlulbait Nabi-Mu, (ya Allah, aku memasuki pagi hari ini) dengan berlindung (kepada-Mu) dari setiap makhluk yang hendak menggangguku dengan perantara dinding kokoh keikhlasan, pengakuan atas hak-hak Ahlulbait dan berpegang teguh dengan tali (wilayah) mereka seraya meyakini bahwa kebenaran adalah untuk mereka, bersama mereka, di dalam diri mereka dan dengan perantara mereka, aku mencintai setiap orang yang mereka cintai dan menjauhi setiap orang yang mereka jauhi, lindungilah aku ya Allah, wahai Zat Yang Mahaagung dari kejahatan setiap makhluk yang kutakutkan, aku menyingkirkan musuh-musuhku dari diriku dengan pertolongan Zat Pencipta langit dan bumi (yang berfirman), “Kami membuat tabir di depan dan belakang mereka (para musuh keimanan) lalu Kami tutup mata mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.” Doa (terakhir) ini adalah doa Amirul Mukminin as yang dibaca pada peristiwa Lailatul Mabît dan dianjurkan juga untuk dibaca di waktu pagi dan sore hari. Dalam kitab at-Tahdzîb diriwayatkan bahwa sesiapa membaca doa di bawah ini: سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيْمِ وَ بِحَمْدِهِ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ Mahasuci Allah Yang Mahaagung, aku memuji-Nya. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah Yang Mahatinggi nan Mahaagung sebanyak 10 kali usai melaksanakan shalat Subuh, maka Allah akan menjaganya dari kebutaan, kegilaan, penyakit lepra, kemiskinan, keambrukan rumah (tempat tinggal), dan penyakit di masa tua.” Syekh Kulaini ra meriwayatkan bahwa Imam Ja’far Shadiq as berkata, “Sesiapa yang membaca: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ sebanyak 7 kali usai melaksanakan shalat Subuh dan Maghrib, maka Allah akan menjauhkan 70 jenis malapetaka darinya, yang paling ringan adalah angin topan, lepra, dan kegilaan. Jika ia termasuk golongan orang-orang yang celaka, ia akan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang beruntung.” Syekh Kulaini ra juga meriwayatkan dari Imam Ja’far Shadiq bahwa untuk kepentingan dunia dan akhirat serta menyembuhkan sakit mata, dianjurkan untuk membaca doa berikut ini setelah shalat Subuh dan Maghrib: اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ عَلَيْكَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ اجْعَلِ النُّوْرَ فِيْ بَصَرِيْ وَ الْبَصِيْرَةَ فِيْ دِيْنِيْ وَ الْيَقِيْنَ فِيْ قَلْبِيْ وَ الْإِخْلاَصَ فِيْ عَمَلِيْ وَ السَّلاَمَةَ فِيْ نَفْسِيْ وَ السَّعَةَ فِيْ رِزْقِيْ وَ الشُّكْرَ لَكَ أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِيْ Ya Allah, aku mohon kepada-Mu dengan perantara hak Muhammad dan keluarganya yang ada di pundak-Mu, limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, ciptakanlah cahaya di mataku, kearifan (di hatiku) akan agamaku, keyakinan di hatiku, keikhlasan dalam amalku, keselamatan dalam jiwaku, kelapangan dalam rezekiku, dan (jadikanlah aku) selalu bersyukur kepada-Mu selama Engkau menghidupkanku Syekh Ibnu Fahd dalam kitab ‘Uddah ad-Dâ’î meriwayatkan bahwa Imam Ridha as berkata, “Sesiapa membaca doa berikut ini setelah shalat Subuh, maka segala keperluannya akan dimudahkan dan Allah akan mencukupkan segala kebutuhannya, بِسْمِ اللَّهِ وَ صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ أُفَوِّضُ أَمْرِيْ إِلَى اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ بَصِيْرٌ بِالْعِبَادِ، فَوَقَاهُ اللَّهُ سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوْا، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ، فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَ نَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ كَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِيْنَ، حَسْبُنَا اللَّهُ وَ نِعْمَ الْوَكِيْلُ، فَانْقَلَبُوْا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَ فَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ، مَا شَاءَ اللَّهُ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ، مَا شَاءَ اللَّهُ لاَ مَا شَاءَ النَّاسُ، مَا شَاءَ اللَّهُ وَ إِنْ كَرِهَ النَّاسُ، حَسْبِيَ الرَّبُّ مِنَ الْمَرْبُوْبِيْنَ، حَسْبِيَ الْخَالِقُ مِنَ الْمَخْلُوْقِيْنَ، حَسْبِيَ الرَّازِقُ مِنَ الْمَرْزُوْقِيْنَ، حَسْبِيَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ، حَسْبِي مَنْ هُوَ حَسْبِيْ، حَسْبِيْ مَنْ لَمْ يَزَلْ وَ حَسْبِيْ، حَسْبِيْ مَنْ كَانَ مُذْ كُنْتُ لَمْ يَزَلْ حَسْبِيْ، حَسْبِيَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَ هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ‏ Dengan nama Allah, semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat atas Muhammad dan keluarganya, dan kuserahkan segala urusanku kepada Allah, karena Ia Maha Mengetahui tentang hamba-hamba-Nya, maka Allah menjaganya dari kejahatan makar yang telah mereka rencanakan, tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk dalam golongan orang-orang yang zalim, Kemudian Kami kabulkan permintaannya dan selamatkannya dari lautan kesedihan, dan begitulah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman, cukuplah Allah bagi kami dan Dialah sebaik-baik penolong, maka mereka mendapatkan karunia dan anugerah dari Allah yang tak ternodai oleh keburukan sedikit pun, segalanya sesuai dengan kehendak Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, segalanya sesuai dengan kehendak Allah, bukan kehendak manusia, segalanya sesuai dengan kehendak Allah meskipun seluruh manusia tidak rela, cukuplah bagiku Pengatur (sekalian alam) dari para makhluk, cukuplah bagiku Pencipta (semesta alam) dari para makhluk, cukuplah bagi Maha Pemberi rezeki dari para pengguna rezeki. Cukuplah bagiku Allah, Pengatur semesta alam. Cukuplah bagiku Zat yang memang pantas untuk kecukupanku, cukuplah bagiku Zat yang senantiasa Ia cukup bagiku, cukuplah bagiku Zat yang semenjak aku ada Ia senantiasa cukup bagiku. Cukuplah bagiku Allah, tiada Tuhan selain Dia, hanya kepada-Nya aku bertawakal. Ia adalah Tuhan (penguasa) ‘Arsy Yang Mahaagung Penulis buku berkata, “Guru kami, Tsiqatul Islâm Nuri – semoga Allah menerangi kuburannya – menukil sebuah cerita di dalam bukunya, Dâr as-Salâm dari Mulla Fath Ali Sultan Abadi ra sebagai berikut, Mulla Muhammad Shadiq al-Iraqi pernah ditimpa kesusahan dan penyakit yang sangat parah, dan tidak ada harapan untuk sembuh. Suatu malam ia bermimpi melihat sebuah kemah berkubah yang berdiri tegak di atas sebuah tanah lapang. Ia bertanya (kepada orang-orang yang berada di sekitar itu), ‘Siapakah gerangan pemilik kemah ini?’ ‘Imam Mahdi al-Muntazhar as!’, jawab mereka. Kemudian Mulla Muhammad Shâdiq al-Iraqi bergegas menjumpai Imam Mahdi untuk menceritakan keadaan dirinya dan memohon doa dari beliau supaya dapat terbebaskan dari cengkeraman kesusahan dan penyakit yang sedang menimpanya. Beliau akhirnya memerintahkannya untuk menjumpai salah seorang keturunan Rasulullah saw seraya menunjukkan kemah kepadanya. Mulla Muhammad mohon diri dan langsung menuju ke kemah yang beliau tunjukkan tersebut. Ternyata keturunan Rasulullah saw yang beliau maksud adalah Sayid Muhammad Sultan Abadi yang waktu itu sedang duduk di atas sajadah dan sedang sibuk membaca doa dan al-Quran. Mulla Muhammad mengucapkan salam seraya menceritakan kesusahan yang sedang menimpa dirinya. Sayid Muhammad mengajarkan kepadanya doa pembasmi kesusahan dan pelapang rezeki. Mulla Muhammad terbangun dari tidur yang nyenyak sementara rangkaian doa itu masih terngiang di benaknya. Ia pergi menemui Sayid Muhammad yang selama ini tidak bertegur sapa dengannya. Ketika sampai di rumah Sayid Muhammad beliau berposisi persis seperti yang dilihatnya dalam mimpi. Beliau duduk di tempat shalatnya sambil berzikir dan beristighfar. Mulla Muhammad mengucapkan salam yang langsung dijawab oleh Sayid Muhammad dengan salam dan senyuman seakan-akan Sayid telah mengetahui semua yang terjadi. Mulla Muhammad meminta darinya doa yang dapat membasmi penderitaannya. Sayid Muhammad mengajarkan sebuah doa kepadanya seperti yang diajarkannya di dalam mimpinya. Mulla Muhammad mulai membaca doa tersebut, dan tidak lama kemudian, ia terbebas dari cengkeraman kesusahan dan penyakit yang menimpanya. Doa yang diajarkan oleh Sayid Muhammad kepada Mulla Muhammad adalah sebagai berikut: Pertama, bacalah يافتاح yâ fattâh (wahai Zat pengurai segala kesulitan) setelah fajar menyingsing sambil meletakkan tangan di dada sebanyak 70 kali. Kedua, bacalah doa berikut ini secara bersinambungan: لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لاَ يَمُوْتُ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيْكٌ فِي الْمُلْكِ وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ وَ كَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah, aku bertawakal kepada Zat Yang Mahahidup yang tidak akan pernah mati, dan segala puji bagi Allah yang tidak pernah memiliki anak, tidak memiliki sekutu dalam kerajaan-Nya, dan tidak pernah memerlukan pertolongan orang lain (karena kekuatan-Nya yang tak terbatas), dan sebutlah Ia dengan penuh keagungan. Doa ini terdapat di dalam kitab al-Kâfî dan pernah diajarkan oleh Rasulullah saw kepada salah seorang sahabat yang ditimpa kesusahan. Dengan membaca doa tersebut, tidak lama ia terbebas dari kesusahan yang menimpanya. Ketiga, bacalah doa yang diriwayatkan oleh Ibnu Fahd ra di atas setelah melaksanakan shalat Subuh. Hendaknya kita menganggap penting wirid di atas dan mengerjakannya secara kontinu. Sujud Syukur Disunnahkan setelah melaksanakan shalat untuk melakukan sujud syukur. Zikir-zikir yang dianjurkan untuk dibaca di dalam sujud tersebut– sebagaimana yang diriwayatkan dari Imam Ridha as – adalah sebagai berikut: Membaca syukran syukran sebanyak 100 kali. Membaca ‘afwan ‘afwan (ampun, ampun) sebanyak 100 kali, atau Membaca syukran lillâh sebanyak 3 kali. Yang ketiga ini adalah kadar minimal yang harus dibaca. Doa-doa di Waktu Pagi dan Petang Di saat terbit dan terbenamnya matahari, terdapat doa-doa dan zikir-zikir yang telah diriwayatkan dari Rasulullah saw dan para imam maksum as. Banyak hadis yang menganjurkan kita untuk memperhatikan kedua waktu tersebut. Di bawah ini, kami sebutkan doa-doa yang dianjurkan untuk dibaca pada kedua waktu tersebut: Pertama, para ulama hadis terkemuka meriwayatkan dari Imam Ja’far Shadiq as bahwa selayaknya bagi setiap Muslim untuk membaca doa berikut ini sebelum matahari terbit dan terbenam sebanyak 10 kali: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِيْ وَ يُمِيْتُ وَ يُمِيْتُ وَ يُحْيِيْ وَ هُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ Tiada Tuhan selain Allah Yang Mahatinggal, tiada sekutu bagi-Nya. Hanya bagi-Nyalah segala kerajaan dan pujian, Ia menghidupkan lalu mematikan, mematikan lalu menghidupkan. Ia Mahahidup tak pernah mati. Seluruh kebaikan berada dalam genggaman (kuasa)-Nya. Ia Mahakuasa atas segala sesuatu. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa jika zikir itu lupa tidak dibaca, maka dianjurkan untuk mengqadhanya. Kedua, diriwayatkan dari Imam Ja’far Shadiq as bahwa bacalah sebelum matahari terbit dan terbenam sebanyak 10 kali: أَعُوْذُ بِاللَّهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَ أَعُوْذُ بِاللَّهِ أَنْ يَحْضُرُوْنِ إِنَّ اللَّهَ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ‏ Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar nan Mengetahui dari godaan-godaan setan yang penyeru dan aku berlindung kepada Allah supaya ia tidak menguasaiku, karena Ia Maha Mendengar dan Mengetahui. Ketiga, Imam Ja’far Shadiq as berkata, “Apa yang mencegah kalian untuk membaca doa ini di setiap pagi dan petang sebanyak 3 kali?”: اَللَّهُمَّ مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ وَ الْأَبْصَارِ ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ وَ لاَ تُزِغْ قَلْبِيْ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنِيْ وَ هَبْ لِيْ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ، وَ أَجِرْنِيْ مِنَ النَّارِ بِرَحْمَتِكَ، اَللَّهُمَّ امْدُدْ لِيْ فِيْ عُمْرِيْ وَ أَوْسِعْ عَلَيَّ فِيْ رِزْقِيْ وَ انْشُرْ عَلَيَّ رَحْمَتَكَ، وَ إِنْ كُنْتُ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيّا فَاجْعَلْنِيْ سَعِيْدًا، فَإِنَّكَ تَمْحُوْ مَا تَشَاءُ وَ تُثْبِتُ وَ عِنْدَكَ أُمُّ الْكِتَابِ Ya Allah, Zat yang selalu mengubah (pendirian) hati dan mata, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu, janganlah Kau menyesatkannya setelah Engkau anugerahkan petunjuk kepadanya, dan karuniakanlah padaku, rahmat-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi, selamatkanlah aku dari siksa api neraka dengan rahmat-Mu, ya Allah, panjangkanlah umurku, lapangkanlah rezekiku, dan limpahkanlah rahmat-Mu atas diriku, jika telah tertulis di Ummul Kitâb sebagai orang yang celaka, maka ubahlah, jadikanlah aku sebagai orang yang bahagia, sesungguhnya Engkau (bisa) menghapus dan menetapkan segala sesuatu dan Ummul Kitab itu berada di sisi-Mu. Keempat, diriwayatkan bahwa Imam Ja’far Shadiq as berkata, “Bacalah doa berikut ini di setiap pagi dan malam.” الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ وَ لاَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ غَيْرُهُ، الْحَمْدُ لِلَّهِ كَمَا يُحِبُّ اللَّهُ أَنْ يُحْمَدَ، الْحَمْدُ لِلَّهِ كَمَا هُوَ أَهْلُهُ، اَللَّهُمَّ أَدْخِلْنِيْ فِيْ كُلِّ خَيْرٍ أَدْخَلْتَ فِيْهِ مُحَمَّدًا وَ آلَ مُحَمَّدٍ وَ أَخْرِجْنِيْ مِنْ كُلِّ شَرٍّ أَخْرَجْتَ مِنْهُ مُحَمَّدًا وَ آلَ مُحَمَّدٍ، صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ Segala puji bagi Allah yang akan mengerjakan setiap yang dikehendakinya dan tidak akan melaksanakan setiap yang dikehendaki oleh selain-Nya, segala puji bagi Allah sebagaimana Ia cinta untuk dipuji. Segala puji bagi Allah sebagaimana Ia pantas untuk itu. Ya Allah, masukkanlah aku ke dalam setiap kebaikan sebagaimana Engkau telah memasukkan Muhammad dan keluarganya ke dalamnya, dan keluarkan aku dari setiap keburukan sebagaimana Engkau telah mengeluarkan Muhammad dan keluarganya darinya. Semoga shalawat Allah senantiasa tercurahkan atas Muhammad dan keluarganya. Kelima, membaca doa berikut ini setiap pagi dan petang sebanyak 10 kali. سُبْحَانَ اللَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَ اللَّهُ أَكْبَرُ Di antara doa-doa yang dianjurkan untuk dibaca pada kedua waktu tersebut adalah doa al-‘Asyarât yang akan disebutkan nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar