Total Tayangan Halaman

Kamis, 27 Agustus 2020

Bagian Kedua: Amalan Khusus Bulan Ramadhan

a. Malam Pertama Di malam pertama ini terdapat beberapa amalan: Pertama, memerhatikan munculnya hilal bulan Ramadhan. Sebagian ulama mewajibkan hal itu. Kedua, ketika melihat hilal, hendaknya kita menghadap ke arah kiblat, bukan ke arah hilal itu, mengangkat kedua tangan ke arah langit, dan berbicara dengan hilal dengan membaca: رَبِّيْ وَ رَبُّكَ اللَّهُ‏ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَ اْلإِيْمَانِ وَ السَّلاَمَةِ وَ اْلإِسْلاَمِ وَ الْمُسَارَعَةِ إِلَى مَا تُحِبُّ وَ تَرْضَى، اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ شَهْرِنَا هَذَا، وَ ارْزُقْنَا خَيْرَهُ وَ عَوْنَهُ، وَ اصْرِفْ عَنَّا ضُرَّهُ وَ شَرَّهُ وَ بَلاَءَهُ وَ فِتْنَتَهُ Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, Tuhan semesta alam. Ya Allah, munculkanlah ia atas kami dengan (membawa) keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman, dan bergegas menuju kepada yang apa Kaucintai dan ridhai. Ya Allah, berkahilah kami di bulan kami ini, anugerahkan kepada kami kebaikan dan pertolongannya, dan singkirkan dari kami bahaya, kejahatan, malapetaka, dan fitnahnya. Diriwayatkan bahwa ketika Rasulullah saw melihat hilal bulan Ramadhan, beliau menghadap ke arah kiblat dan membaca: اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَ اْلإِيْمَانِ وَ السَّلاَمَةِ وَ اْلإِسْلاَمِ وَ الْعَافِيَةِ الْمُجَلَّلَةِ وَ دِفَاعِ اْلأَسْقَامِ (وَ الرِّزْقِ الْوَاسِعِ) وَ الْعَوْنِ عَلَى الصَّلاَةِ وَ الصِّيَامِ وَ الْقِيَامِ وَ تِلاَوَةِ الْقُرْآنِ، اللَّهُمَّ سَلِّمْنَا لِشَهْرِ رَمَضَانَ وَ تَسَلَّمْهُ مِنَّا وَ سَلِّمْنَا فِيْهِ حَتَّى يَنْقَضِيَ عَنَّا شَهْرُ رَمَضَانَ وَ قَدْ عَفَوْتَ عَنَّا وَ غَفَرْتَ لَنَا وَ رَحِمْتَنَا Ya Allah, munculkanlah ia (hilal itu) atas kami dengan (membawa) keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman, kesehatan yang meliputi (semua orang), penolakan atas seluruh jenis penyakit, (rezeki yang lapang), dan batuan demi melaksanakan salat, puasa, beribadah, dan membaca al-Quran. Ya Allah, serahkanlah diri kami kepada bulan Ramadhan, terimalah ia dari kami, dan sehatkanlah kami di dalamnya sehingga bulan Ramadhan ini berlalu dan Engkau telah memaafkan kami, mengampuni kami, dan merahmati kami. Diriwayatkan bahwa Imam Ja‘far Shadiq as berkata, “Ketika Engkau melihat hilal bulan Ramadhan, maka bacalah: اللَّهُمَّ قَدْ حَضَرَ شَهْرُ رَمَضَانَ وَ قَدِ افْتَرَضْتَ عَلَيْنَا صِيَامَهُ وَ أَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرْآنَ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ، اللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى صِيَامِهِ وَ تَقَبَّلْهُ مِنَّا وَ سَلِّمْنَا فِيْهِ وَ سَلِّمْنَا مِنْهُ وَ سَلِّمْهُ لَنَا فِيْ يُسْرٍ مِنْكَ وَ عَافِيَةٍ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ Ya Allah, telah tiba bulan Ramadhan dan di dalamnya Engkau telah mewajibkan puasa atas kami, serta menurunkan al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelas bagi petunjuk dan (jalan) pembeda (antara kebatilan dan kebenaran). Ya Allah, bantulah kami untuk melaksanakan puasanya, terimalah ia dari kami, sehatkanlah kami di dalamnya, terimalah kami darinya, dan serahkanlah ia kepada kami dengan kemudahan dan afiat dari-Mu. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu, wahai yang Maha Pengasih, wahai yang Maha Penyayang Ketiga, membaca doa ke-43 dari ash-Shahîfah as-Sajjâdiyyah ketika melihat Hilal. Sayid Ibnu Thawus ra meriwayatkan bahwa suatu hari Imam Ali Zainal Abidin as melewati sebuah jalan. Tiba-tiba beliau melihat hilal bulan Ramadhan. Beliau berhenti dan membaca: أَيُّهَا الْخَلْقُ الْمُطِيْعُ الدَّائِبُ السَّرِيْعُ الْمُتَرَدِّدُ فِيْ مَنَازِلِ التَّقْدِيْرِ الْمُتَصَرِّفُ فِيْ فَلَكِ التَّدْبِيْرِ، آمَنْتُ بِمَنْ نَوَّرَ بِكَ الظُّلَمَ، وَ أَوْضَحَ بِكَ الْبُهَمَ، وَ جَعَلَكَ آيَةً مِنْ آيَاتِ مُلْكِهِ وَ عَلاَمَةً مِنْ عَلاَمَاتِ سُلْطَانِهِ فَحَدَّ بِكَ الزَّمَانَ وَ امْتَهَنَكَ بِالْكَمَالِ وَ النُّقْصَانِ وَ الطُّلُوْعِ وَ اْلأُفُوْلِ وَ اْلإِنَارَةِ وَ الْكُسُوْفِ، فِيْ كُلِّ ذَلِكَ أَنْتَ لَهُ مُطِيْعٌ وَ إِلَى إِرَادَتِهِ سَرِيْعٌ، سُبْحَانَهُ، مَا أَعْجَبَ مَا دَبَّرَ مِنْ أَمْرِكَ وَ أَلْطَفَ مَا صَنَعَ فِيْ شَأْنِكَ، جَعَلَكَ مِفْتَاحَ شَهْرٍ حَادِثٍ لِأَمْرٍ حَادِثٍ، فَأَسْأَلُ اللَّهَ رَبِّيْ وَ رَبَّكَ وَ خَالِقِيْ وَ خَالِقَكَ وَ مُقَدِّرِيْ وَ مُقَدِّرَكَ وَ مُصَوِّرِيْ وَ مُصَوِّرَكَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ أَنْ يَجْعَلَكَ هِلاَلَ بَرَكَةٍ لاَ تَمْحَقُهَا اْلأَيَّامُ وَ طَهَارَةٍ لاَ تُدَنِّسُهَا اْلآثَامُ، هِلاَلَ أَمْنٍ مِنَ اْلآفَاتِ وَ سَلاَمَةٍ مِنَ السَّيِّئَاتِ، هِلاَلَ سَعْدٍ لاَ نَحْسَ فِيْهِ وَ يُمْنٍ لاَ نَكَدَ مَعَهُ وَ يُسْرٍ لاَ يُمَازِجُهُ عُسْرٌ وَ خَيْرٍ لاَ يَشُوْبُهُ شَرٌّ، هِلاَلَ أَمْنٍ وَ إِيْمَانٍ وَ نِعْمَةٍ وَ إِحْسَانٍ وَ سَلاَمَةٍ وَ إِسْلاَمٍ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ اجْعَلْنَا مِنْ أَرْضَى مَنْ طَلَعَ عَلَيْهِ وَ أَزْكَى مَنْ نَظَرَ إِلَيْهِ وَ أَسْعَدَ مَنْ تَعَبَّدَ لَكَ فِيْهِ، وَ وَفِّقْنَا اللَّهُمَّ فِيْهِ لِلطَّاعَةِ وَ التَّوْبَةِ، وَ اعْصِمْنَا فِيْهِ مِنَ اْلآثَامِ وَ الْحَوْبَةِ، وَ أَوْزِعْنَا فِيْهِ شُكْرَ النِّعْمَةِ، وَ أَلْبِسْنَا فِيْهِ جُنَنَ الْعَافِيَةِ، وَ أَتْمِمْ عَلَيْنَا بِاسْتِكْمَالِ طَاعَتِكَ فِيْهِ الْمِنَّةَ، إِنَّكَ أَنْتَ الْمَنَّانُ الْحَمِيْدُ، وَ صَلَّى اللَّهُ‏ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّيِّبِيْنَ، وَ اجْعَلْ لَنَا فِيْهِ عَوْنًا مِنْكَ عَلَى مَا نَدَبْتَنَا إِلَيْهِ مِنْ مُفْتَرَضِ طَاعَتِكَ وَ تَقَبَّلْهَا، إِنَّكَ اْلأَكْرَمُ مِنْ كُلِّ كَرِيْمٍ وَ اْلأَرْحَمُ مِنْ كُلِّ رَحِيْمٍ، آمِيْنَ آمِيْنَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ‏ Wahai makhluk yang selalu taat, giat berusaha, berlalu lalang di istana-istana takdir, yang menguasai falak pengaturan. Aku beriman kepada Zat yang denganmu telah menerangi kegelapan, menjelaskan segala ketidakjelasan, menjadikanmu tanda dari sekian tanda-tanda kekuasaan-Nya, dan alamat dari sekian alamat-alamat kerajaan-Nya. Lalu, Ia menentukan dengan (perantara)mu masa dan membuktikan kemakhlukanmu dengan kesempurnaan dan kekurangan, terbit dan tenggelam, serta dengan kebenderangan dan gerhana. Dalam semua itu, Engkau selalu menaaati-Nya dan bergegas melakukan kehendak-Nya. Mahasuci Ia. Alangkah ajaibnya apa yang telah diatur oleh-Nya berkenaan dengan urusanmu dan alangkah lembutnya apa yang telah diperbuat oleh-Nya berkenaan dengan dirimu. Ia telah menjadikanmu kunci bagi sebuah bulan baru untuk sebuah peristiwa baru. Maka, aku memohon Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, Penciptaku dan Penciptamu, Penentu takdirku dan Penentu taqdirmu, Pembentukku dan Pembentukmu agar Ia mencurahkan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad dan menjadikanmu hilal keberkahan yang tidak dimusnahkan oleh masa, hilal kesucian yang tidak dikotori oleh dosa, hilal keamanan dari segala bencana, hilal keselamatan dari segala kejelekan, hilal kebahagiaan yang tidak memiliki kenaasan, hilal kententeraman yang tidak disertai dengan kesusah-payahan, hilal kemudahan yang tidak dicampuri oleh kesulitan, hilal kebaikan tidak dihantui oleh keburukan, hilal keamanan, keimanan, kekaruniaan, kebajikan, keselamatan, dan keislaman. Ya Allah, curahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad dan jadikanlah kami di antara orang-orang paling diridhai yang ia terbit atas mereka, di antara orang-orang tersuci yang ia memandangnya, dan di antara orang-orang terbahagia yang menyembah-Mu di dalamnya. Anugerahkanlah taufik kepada kami ya Allah di dalamnya untuk melakukan taat dan bertaubat, jagalah kami di dalamnya dari perbuatan dosa, karuniakanlah kepada kami di dalamnya untuk mensyukuri karunia, pakaikanlah kepadanya perisai-perisai kesehatan, dan sempurnakanlah atas kami karena ketaatan kami kepada-Mu di dalamnya karunia—shalawat Allah atas Muhammad dan keluarganya yang suci dan kucurkanlah atas kami di dalamnya pertolongan untuk melaksanakan kewajiban taat yang Engkau telah memanggil kami untuk itu, dan terimalah ketaatan tersebut. Sesungguhnya Engkau Lebih Pemurah dari setiap pemurah dan lebih Penyayang dari setiap penyayang, Amin! Amin! Rabbal-‘âlamin. Keempat, melakukan senggama dengan istri di malam pertama itu. Ini adalah salah satu keistimewaan bulan ini, karena melakukan senggama di malam pertama pada bulan-bulan yang lain adalah makruh. Kelima, mandi malam pertama. Diriwayatkan bahwa sesiapa mandi pada malam pertama bulan Ramadhan, penyakit gatal-gatal tidak akan menghampirinya hingga bulan Ramadhan mendatang. Keenam, mandi di sungai yang mengalir dan menuangkan air di kepala sebanyak tiga puluh kali siraman dengan menggunakan telapak tangan sehingga kita tersucikan secara maknawiyah hingga bulan Ramadhan mendatang. Ketujuh, menziarahi kuburan Imam Husain as sehingga dosa-dosa kita sirna dan kita mendapatkan pahala para jamaah haji dan umrah pada tahun itu. Kedelapan, mulai melaksanakan salat sunah seribu rakaat bulan Ramadhan sebagaimana telah disebutkan caranya di akhir pembahasan bagian kedua (Amalan-amalan yang Dilakukan pada Malam Ramadhan, hal.101). Kesembilan, melaksanakan salat sebanyak dua rakaat. Pada setiap rakaatnya, kita membaca surah al-Fâtihah dan al-An’âm. Lalu, kita memohon kepada Allah Swt supaya Ia mencukupi kita dan menjaga kita dari penyakit yang kita khawatirkan. Kesepuluh, membaca doa Allâhumma inna hâdzasy-syahral mubârak yang telah disebutkan pada bab amalan malam terakhir bulan Syakban. Kesebelas, setelah melaksanakan salat Magrib, kita angkat tangan kita seraya membaca doa yang berasal dari Imam Muhammad Jawad as ini sebagaimana disebutkan dalam kitab al-Iqbâl. اللَّهُمَّ يَا مَنْ يَمْلِكُ التَّدْبِيْرَ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، يَا مَنْ يَعْلَمُ خَائِنَةَ اْلأَعْيُنِ وَ مَا تُخْفِي الصُّدُوْرُ وَ تُجِنُّ الضَّمِيْرُ وَ هُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ نَوَى فَعَمِلَ وَ لاَ تَجْعَلْنَا مِمَّنْ شَقِيَ فَكَسِلَ وَ لاَ مِمَّنْ هُوَ عَلَى غَيْرِ عَمَلٍ يَتَّكِلُ، اللَّهُمَّ صَحِّحْ أَبْدَانَنَا مِنَ الْعِلَلِ وَ أَعِنَّا عَلَى مَا افْتَرَضْتَ عَلَيْنَا مِنَ الْعَمَلِ حَتَّى يَنْقَضِيَ عَنَّا شَهْرُكَ هَذَا وَ قَدْ أَدَّيْنَا مَفْرُوْضَكَ فِيْهِ عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى صِيَامِهِ، وَ وَفِّقْنَا لِقِيَامِهِ، وَ نَشِّطْنَا فِيْهِ لِلصَّلاَةِ، وَ لاَ تَحْجُبْنَا مِنَ الْقِرَاءَةِ، وَ سَهِّلْ لَنَا فِيْهِ إِيْتَاءَ الزَّكَاةِ، اللَّهُمَّ لاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا وَصَبًا وَ لاَ تَعَبًا وَ لاَ سَقَمًا وَ لاَ عَطَبًا، اللَّهُمَّ ارْزُقْنَا اْلإِفْطَارَ مِنْ رِزْقِكَ الْحَلاَلِ، اللَّهُمَّ سَهِّلْ لَنَا فِيْهِ مَا قَسَمْتَهُ مِنْ رِزْقِكَ، وَ يَسِّرْ مَا قَدَّرْتَهُ مِنْ أَمْرِكَ، وَ اجْعَلْهُ حَلاَلاً طَيِّبًا نَقِيًّا مِنَ اْلآثَامِ خَالِصًا مِنَ اْلآصَارِ وَ اْلأَجْرَامِ، اللَّهُمَّ لاَ تُطْعِمْنَا إِلاَّ طَيِّبًا غَيْرَ خَبِيْثٍ وَ لاَ حَرَامٍ وَ اجْعَلْ رِزْقَكَ لَنَا حَلاَلاً لاَ يَشُوْبُهُ دَنَسٌ وَ لاَ أَسْقَامٌ، يَا مَنْ عِلْمُهُ بِالسِّرِّ كَعِلْمِهِ بِاْلأَعْلاَنِ، يَا مُتَفَضِّلاً عَلَى عِبَادِهِ بِاْلإِحْسَانِ، يَا مَنْ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ وَ بِكُلِّ شَيْئٍ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ، أَلْهِمْنَا ذِكْرَكَ، وَ جَنِّبْنَا عُسْرَكَ، وَ أَنِلْنَا يُسْرَكَ، وَ اهْدِنَا لِلرَّشَادِ، وَ وَفِّقْنَا لِلسَّدَادِ، وَ اعْصِمْنَا مِنَ الْبَلاَيَا، وَ صُنَّا مِنَ اْلأَوْزَارِ وَ الْخَطَايَا، يَا مَنْ لاَ يَغْفِرُ عَظِيْمَ الذُّنُوْبِ غَيْرُهُ وَ لاَ يَكْشِفُ السُّوْءَ إِلاَّ هُوَ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَ أَكْرَمَ اْلأَكْرَمِيْنَ، صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ أَهْلِ بَيْتِهِ الطَّيِّبِيْنَ وَ اجْعَلْ صِيَامَنَا مَقْبُوْلاً وَ بِالْبِرِّ وَ التَّقْوَى مَوْصُوْلاً، وَ كَذَلِكَ فَاجْعَلْ سَعْيَنَا مَشْكُوْرًا وَ قِيَامَنَا مَبْرُوْرًا وَ قُرْآنَنَا (وَ قِرَاءَتَنَا) مَرْفُوْعًا وَ دُعَاءَنَا مَسْمُوْعًا، وَ اهْدِنَا لِلْحُسْنَى (الْحُسْنَى)، وَ جَنِّبْنَا الْعُسْرَى، وَ يَسِّرْنَا لِلْيُسْرَى وَ أَعْلِ لَنَا الدَّرَجَاتِ، وَ ضَاعِفْ لَنَا الْحَسَنَاتِ، وَ اقْبَلْ مِنَّا الصَّوْمَ وَ الصَّلاَةَ، وَ اسْمَعْ مِنَّا الدَّعَوَاتِ، وَ اغْفِرْ لَنَا الْخَطِيْئَاتِ، وَ تَجَاوَزْ عَنَّا السَّيِّئَاتِ، وَ اجْعَلْنَا مِنَ الْعَامِلِيْنَ الْفَائِزِيْنَ وَ لا تَجْعَلْنَا مِنَ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَ لاَ الضَّالِّيْنَ حَتَّى يَنْقَضِيَ شَهْرُ رَمَضَانَ عَنَّا وَ قَدْ قَبِلْتَ فِيْهِ صِيَامَنَا وَ قِيَامَنَا وَ زَكَّيْتَ فِيْهِ أَعْمَالَنَا وَ غَفَرْتَ فِيْهِ ذُنُوْبَنَا وَ أَجْزَلْتَ فِيْهِ مِنْ كُلِّ خَيْرٍ نَصِيْبَنَا، فَإِنَّكَ اْلإِلَهُ الْمُجِيْبُ وَ الرَّبُّ الْقَرِيْبُ (الرَّقِيْبُ)، وَ أَنْتَ بِكُلِّ شَيْئٍ مُحِيْطٌ Ya Allah, wahai Yang memiliki (hak) mengatur dan Ia Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Zat yang mengetahui pengkhianatan mata, apa yang disembunyikan oleh hati, dan yang dirahasiakan oleh kalbu, dan Ia Mahalembut dan Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami di antara orang-orang yang berniat, lalu beramal, jangan Kaujadikan kami di antara orang-orang yang celaka, lalu bermalas-malasan, dan jangan pula di antara orang-orang yang bersandar kepada selain amalan. Ya Allah, sehatkanlah badan kami dari segala penyakit dan tolonglah kami (supaya dapat melakukan) amalan yang telah Kauwajibkan atas kami sehingga bulan-Mu ini berlalu dari kami dan kami telah melaksanakan kewajiban kami di dalamnya. Ya Allah, tolonglah kami untuk berpuasa, berikanlah taufik kepada kami untuk beribadah, giatkanlah kami di dalamnya untuk melakukan salat, jangan Kauhalangi kami untuk membaca (al-Quran), dan mudahkan bagi kami di dalamnya untuk mengeluarkan zakat. Ya Allah, jangan Kautimpakan atas kami penyakit yang tak kunjung sembuh, rasa capek, penyakit, dan kebinasaan. Ya Allah, anugerahkan kami berbuka puasa dari rezeki-Mu yang halal. Ya Allah, mudahkanlah bagi kami di dalamnya rezeki-Mu yang telah Kaubagikan, mudahkanlah perintah yang telah Kautentukan, jadikanlah ia halal, baik, suci dari dosa, dan bersih dari segala kesalahan dan kedurjanaan. Ya Allah, janganlah Kauberi kami makan kecuali yang baik tidak kotor dan haram, dan jadikan rezeiki-Mu bagi kami rezeki halal yang tidak tercampuri oleh kotoran dan penyakit. Wahai Zat yang ilmu-Nya terhadap yang rahasia seperti ilmu-Nya terhadap yang nyata, wahai Zat yang memberikan karunia kepada para hamba-Nya. Wahai Zat yang Ia Mahakuasa atas segala sesuatu dan mengetahui segala sesuatu, ilhamkanlah kepada kami untuk mengingat-Mu, jauhkanlah kami dari kesulitan (perhitungan)-Mu, sampaikanlah kami kepada kemudahan-Mu, tunjukkanlah kami kepada jalan hidayah, berikanlah taufik kebenaran kepada kami, jagalah kami dari malapetaka, dan lindungilah kami dari dosa dan kesalahan. Wahai Zat yang tidak dapat mengampuni dosa yang besar selain-Nya dan tidak dapat menyingkap keburukan kecuali Ia. Wahai yang Lebih Pengasih dari para pengasih dan lebih pemurah dari para pemurah. Curahkanlah shalawat atas Muhammad dan Ahlulbaitnya yang suci, jadikanlah puasa kami diterima dan bersambung dengan kebaikan dan ketakwaan. Begitu juga, jadikanlah seluruh usaha kami disyukuri, ibadah kami ibadah yang mabrur, (bacaan kami terhadap) al-Quran kami terangkat, dan doa kami didengar. Berikanlah petunjuk kepada kami untuk kebaikan, jauhkanlah kami dari kesulitan, mudahkanlah kepada kami untuk menggapai kemudahan, tinggikanlah derajat kami, lipatgandakanlah kebaikan kami, terimalah dari kami salat dan puasa, dengarkanlah doa-doa kami, ampunilah segala kesalahan kami, dan jadikan kami di antara ahli amal yang telah mendapatkan kemenangan dan jangan Kaujadikan kami di antara orang-orang yang mendapatkan murka dan orang-orang yang sesat sehingga berlalu bulan Ramadhan dan Engkau telah menerima puasa dan ibadah kami, menyucikan seluruh amalan kami, mengampuni dosa-dosa kami, dan mengagungkan nasib kami dari setiap kebaikan. Sesungguhnya Engkaulah Tuhan yang Maha Mengabulkan dan Mahadekat, serta Engkau Maha Meliputi segala sesuatu Kedua belas, membaca doa yang telah diriwayatkan dari Imam Ja‘far Shadiq as berikut ini sebagaimana disebutkan dalam kitab al-Iqbâl. اللَّهُمَّ رَبَّ شَهْرِ رَمَضَانَ مُنَزِّلَ الْقُرْآنِ، هَذَا شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرْآنَ وَ أَنْزَلْتَ فِيْهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ، اللَّهُمَّ ارْزُقْنَا صِيَامَهُ وَ أَعِنَّا عَلَى قِيَامِهِ، اللَّهُمَّ سَلِّمْهُ لَنَا وَ سَلِّمْنَا فِيْهِ وَ تَسَلَّمْهُ مِنَّا فِيْ يُسْرٍ مِنْكَ وَ مُعَافَاةٍ وَ اجْعَلْ فِيْمَا تَقْضِيْ وَ تُقَدِّرُ مِنَ اْلأَمْرِ الْمَحْتُوْمِ وَ فِيْمَا تَفْرُقُ مِنَ اْلأَمْرِ الْحَكِيْمِ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ مِنَ الْقَضَاءِ الَّذِيْ لاَ يُرَدُّ وَ لاَ يُبَدَّلُ أَنْ تَكْتُبَنِيْ مِنْ حُجَّاجِ بَيْتِكَ الْحَرَامِ الْمَبْرُوْرِ حَجُّهُمْ الْمَشْكُوْرِ سَعْيُهُمْ الْمَغْفُوْرِ ذُنُوْبُهُمْ الْمُكَفَّرِ عَنْهُمْ سَيِّئَاتُهُمْ وَ اجْعَلْ فِيْمَا تَقْضِيْ وَ تُقَدِّرُ أَنْ تُطِيْلَ لِيْ فِيْ عُمْرِيْ وَ تُوَسِّعَ عَلَيَّ مِنَ الرِّزْقِ الْحَلاَلِ‏ Ya Allah, wahai Tuhan bulan Ramadhan, Penurun al-Quran, ini adalah bulan Ramadhan yang di dalamnya Engkau telah menurunkan al-Quran dan ayat-ayat yang jelas dari petunjuk dan pembeda (antara hak dan batil). Ya Allah, di bulan ini berikanlah anugerah puasa kepada kami dan tolonglah kamu untuk beribadah. Ya Allah, serahkanlah ia kepada kami, sehatkanlah kami di dalamnya, dan terimalah ia dari kami dalam kemudahan dari-Mu dan afiat, serta tentukanlah di antara keputusan pasti yang akan Kautentukan dan di antara keputusan-keputusan bijaksana yang akan Kaubedakan di malam Lailatul-Qadar, qadha yang tidak dapat ditolak dan diubah supaya Engkau menulisku di antara para jamaah haji (yang berkunjung ke) Rumah-Mu yang suci yang mabrur haji mereka, yang disyukuri usaha mereka, yang diampuni dosa-dosa mereka, yang ditebus kejelekan-kejelekan mereka dan tentukanlah di antara qadha dan qadar-Mu supaya Engkau Memanjangkan umurku dan Melapangkan untukku rezeki yang halal Ketiga belas, membaca doa ke-44, ash-Shahîfah as-Sajjâdiyyah. Keempat belas, membaca doa Allâhumma inna hâdzâ syahru Ramadhân yang sangat panjang sebagaimana disebutkan dalam kitab al-Iqbâl. Kelima belas, membaca doa: اللَّهُمَّ إِنَّهُ قَدْ دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ، اللَّهُمَّ رَبَّ شَهْرِ رَمَضَانَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرْآنَ وَ جَعَلْتَهُ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ، اللَّهُمَّ فَبَارِكْ لَنَا فِيْ شَهْرِ رَمَضَانَ وَ أَعِنَّا عَلَى صِيَامِهِ وَ صَلَوَاتِهِ وَ تَقَبَّلْهُ مِنَّا Ya Allah, telah tiba bulan Ramadhan. Ya Allah, wahai Tuhan bulan Ramadhan yang Engkau telah menurunkan al-Quran di dalamnya dan menjadikannya sebagai penjelas (jalan) petunjuk dan pembeda (antara hak dan batil). Ya Allah, berkahilah kami di bulan Ramadhan ini dan bantulah kami untuk berpuasa dan melakukan salat-salatnya, serta terimalah dari kami Diriwayatkan bahwa ketika bulan Ramadhan tiba, Rasulullah saw selalu membaca doa tersebut. Keenam belas, diriwayatkan bahwa Rasulullah saw selalu membaca doa berikut ini di malam pertama bulan Ramadhan. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَكْرَمَنَا بِكَ أَيُّهَا الشَّهْرُ الْمُبَارَكُ، اللَّهُمَّ فَقَوِّنَا عَلَى صِيَامِنَا وَ قِيَامِنَا وَ ثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَ انْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْوَاحِدُ فَلاَ وَلَدَ لَكَ، وَ أَنْتَ الصَّمَدُ فَلاَ شِبْهَ لَكَ، وَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ فَلاَ يُعِزُّكَ شَيْئٌ، وَ أَنْتَ الْغَنِيُّ وَ أَنَا الْفَقِيْرُ، وَ أَنْتَ الْمَوْلَى وَ أَنَا الْعَبْدُ، وَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ وَ أَنَا الْمُذْنِبُ، وَ أَنْتَ الرَّحِيْمُ وَ أَنَا الْمُخْطِئُ، وَ أَنْتَ الْخَالِقُ وَ أَنَا الْمَخْلُوْقُ، وَ أَنْتَ الْحَيُّ وَ أَنَا الْمَيِّتُ، أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ أَنْ تَغْفِرَ لِيْ وَ تَرْحَمَنِيْ وَ تَجَاوَزَ عَنِّيْ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ Segala puji bagi Allah yang telah Memuliakan kami denganmu, wahai bulan yang penuh berkah. Ya Allah, kuatkanlah kami terhadap puasa dan ibadahkami, kokohkanlah kaki kami, dan tolonglah kami atas kaum yang kafir. Ya Allah, Engkau Mahaesa, maka Engkau tidak memiliki anak, Engkau Mahaabadi, maka tidak ada keserupaan dengan-Mu. Engkau Mahamulia, maka tak suatu pun yang dapat memuliakan-Mu, Engkau Mahakaya dan aku fakir, Engkau adalah Tuan dan aku adalah hamba, Engkau Maha Pengampun dan aku adalah pelaku dosa. Engkau Maha Penyayang dan aku adalah orang yang bersalah, Engkau Maha Pencipta dan aku adalah makhluk, dan Engkau Mahahidup dan aku mati. Aku memohon kepada-Mu demi rahmat-Mu; ampunilah aku, kasihanilah aku, dan maafkanlah aku. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Ketujuh belas, telah disebutkan dalam Bab I bahwa disunahkan membaca doa Jausyan Kabîr di malam pertama bulan Ramadhan. Kedelapan belas, membaca doa untuk haji yang telah disebutkan di bagian pertama amalan bulan Ramadhan. Kesembilan belas, ketika bulan Ramadhan tiba, hendaknya kita memperbanyak membaca al-Quran. Diriwayatkan bahwa sebelum mulai membaca al-Quran, Imam Ja‘far Shadiq as selalu membaca doa berikut ini: اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَشْهَدُ أَنَّ هَذَا كِتَابُكَ الْمُنْزَلُ مِنْ عِنْدِكَ عَلَى رَسُوْلِكَ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ‏ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ كَلاَمُكَ النَّاطِقُ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ جَعَلْتَهُ هَادِيًا مِنْكَ إِلَى خَلْقِكَ وَ حَبْلاً مُتَّصِلاً فِيْمَا بَيْنَكَ وَ بَيْنَ عِبَادِكَ، اللَّهُمَّ إِنِّيْ نَشَرْتُ عَهْدَكَ وَ كِتَابَكَ، اللَّهُمَّ فَاجْعَلْ نَظَرِيْ فِيْهِ عِبَادَةً وَ قِرَاءَتِيْ فِيْهِ فِكْرًا وَ فِكْرِيْ فِيْهِ اعْتِبَارًا، وَ اجْعَلْنِيْ مِمَّنِ اتَّعَظَ بِبَيَانِ مَوَاعِظِكَ فِيْهِ وَ اجْتَنَبَ مَعَاصِيَكَ، وَ لاَ تَطْبَعْ عِنْدَ قِرَاءَتِيْ عَلَى سَمْعِيْ، وَ لا تَجْعَلْ عَلَى بَصَرِيْ غِشَاوَةً، وَ لاَ تَجْعَلْ قِرَاءَتِيْ قِرَاءَةً لاَ تَدَبُّرَ فِيْهَا، بَلِ اجْعَلْنِيْ أَتَدَبَّرُ آيَاتِهِ وَ أَحْكَامَهُ آخِذًا بِشَرَائِعِ دِيْنِكَ، وَ لاَ تَجْعَلْ نَظَرِيْ فِيْهِ غَفْلَةً وَ لاَ قِرَاءَتِيْ هَذَرًا، إِنَّكَ أَنْتَ الرَّؤُُوْفُ الرَّحِيْمُ Ya Allah, aku bersaksi bahwa ini adalah kitab-Mu yang telah diturunkan dari sisi-Mu kepada Rasul-Mu, Muhammad bin Abdillah saw dan kalam-Mu yang berbiacara melalui lisan Nabi-Mu. Engkau telah menjadikannya sebagai pemberi petunjuk bagi makhluk-Mu dan tali yang menyambungkan antara diri-Mu dan para hamba-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku telah membuka janji dan kitab-Mu ini. Ya Allah, jadikanlah pandanganku kepadanya sebagai ibadah, bacaanku sebagai perenungan dan perenunganku sebagai langkah untuk mengambil pelajaran, jadikanlah aku di antara orang-orang yang dapat mengambil nasihat dari nasihat-nasihat-Mu dan menjauhi maksiat-Mu, jangan Kaututup pendengaranku ketika aku sedang membacanya, jangan Kauhamparkan penutup di atas penglihatanku, jangan Kaujadikan bacaanku sebagai bacaan yang tidak disertai oleh perenungan tetapi jadikan aku merenungi ayat-ayat dan seluruh hukumnya dan mengambil syariat agama-Mu, jangan Kaujadikan pandanganku kepadanya sebagai kelalaian dan bacaanku igauan belaka. Sesungguhnya Engkau Maha Belaskasih nan Penyayang. Setelah membaca al-Quran, beliau selalu membaca doa berikut: اللَّهُمَّ إِنِّيْ قَدْ قَرَأْتُ مَا قَضَيْتَ مِنْ كِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَهُ عَلَى نَبِيِّكَ الصَّادِقِ صَلَّى اللَّهُ‏ عَلَيْهِ وَ آلِهِ، فَلَكَ الْحَمْدُ رَبَّنَا اللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِمَّنْ يُحِلُّ حَلاَلَهُ وَ يُحَرِّمُ حَرَامَهُ وَ يُؤْمِنُ بِمُحْكَمِهِ وَ مُتَشَابِهِهِ وَ اجْعَلْهُ لِيْ أُنْسًا فِيْ قَبْرِيْ وَ أُنْسًا فِيْ حَشْرِيْ وَ اجْعَلْنِيْ مِمَّنْ تُرْقِيْهِ (تُرَقِّيْهِ) بِكُلِّ آيَةٍ قَرَأَهَا دَرَجَةً فِيْ أَعْلَى عِلِّيِّيْنَ، آمِيْنَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ‏ Ya Allah, aku telah membaca apa yang telah Kautentukan dari kitab-Mu yang telah Kauturunkan kepada Nabi-Mu yang jujur saw. Maka, bagi-Mu segala puji wahai Tuhan kami. Ya Allah, jadikanlah kami di antara orang-orang yang menghalalkan halalnya, mengharamkan haramnya, dan beriman kepada ayat-ayat muhkam dan mutasyabihnya. Jadikanlah ia sebagai ketenteramanku di dalam kuburku, ketenteramanku di hari Mahsyarku, dan jadikanlah aku di antara orang-orang yang Kaunaikkan (kedudukan) mereka untuk setiap ayat yang mereka baca satu derajat di surga ‘Illiyyin tertinggi. Amin! Rabbal-‘âlamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar