Total Tayangan Halaman

Sabtu, 29 Agustus 2020

Munajat Ketiga: Munajat Orang-orang yang Takut

Munajat Orang-orang yang Takut بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang إِلَهِيْ أَ تَرَاكَ بَعْدَ الْإِيْمَانِ بِكَ تُعَذِّبُنِيْ أَمْ بَعْدَ حُبِّيْ إِيَّاكَ تُبَعِّدُنِيْ أَمْ مَعَ رَجَائِيْ لِرَحْمَتِكَ وَ صَفْحِكَ تَحْرِمُنِيْ أَمْ مَعَ اسْتِجَارَتِيْ بِعَفْوِكَ تُسْلِمُنِيْ، حَاشَا لِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ أَنْ تُخَيِّبَنِيْ، لَيْتَ شِعْرِيْ أَلِلشَّقَاءِ وَلَدَتْنِيْ أُمِّيْ أَمْ لِلْعَنَاءِ رَبَّتْنِيْ، فَلَيْتَهَا لَمْ تَلِدْنِيْ وَ لَمْ تُرَبِّنِيْ، وَ لَيْتَنِيْ عَلِمْتُ أَمِنْ أَهْلِ السَّعَادَةِ جَعَلْتَنِيْ وَ بِقُرْبِكَ وَ جِوَارِكَ خَصَصْتَنِيْ فَتَقَرَّ بِذَلِكَ عَيْنِيْ وَ تَطْمَئِنَّ لَهُ نَفْسِيْ، Wahai Sembahanku, benarkah setelah aku beriman kepada-Mu Engkau akan menyisaku? (Benarkah) setelah aku mencintai-Mu Engkau akan mencampakkanku? (Benarkah) setelah aku mengharapkan rahmat dan ampunan-Mu Engkau akan menolakku? (Benarkah) setelah aku berlindung dengan maaf-Mu Engkau akan mencampakkanku (ke jurang siksa)? Demi Zat-Mu Yang Mahamulia, tidak mungkin Engkau akan menyia-nyiakanku. Duhai, diriku! Untuk kesengsaraankah ibuku melahirkanku atau untuk kesusahankah ia mengasuhku? Ah, (jika demikian) alangkah baiknya ia tidak melahirkan dan mengasuhku! Ah, sekiranya aku tahu apakah Engkau jadikan aku termasuk golongan orang-orang yang berbahagia dan Kau istimewakan aku dengan kedekatan dan (penghambaan) di haribaan-Mu sehingga hatiku bahagia dengan itu dan jiwaku tenteram إِلَهِيْ هَلْ تُسَوِّدُ وُجُوْهًا خَرَّتْ سَاجِدَةً لِعَظَمَتِكَ أَوْ تُخْرِسُ أَلْسِنَةً نَطَقَتْ بِالثَّنَاءِ عَلَى مَجْدِكَ وَ جَلاَلَتِكَ أَوْ تَطْبَعُ عَلَى قُلُوْبٍ انْطَوَتْ عَلَى مَحَبَّتِكَ أَوْ تُصِمُّ أَسْمَاعًا تَلَذَّذَتْ بِسَمَاعِ ذِكْرِكَ فِيْ إِرَادَتِكَ أَوْ تَغُلُّ أَكُفًّا رَفَعَتْهَا الْآمَالُ إِلَيْكَ رَجَاءَ رَأْفَتِكَ أَوْ تُعَاقِبُ أَبْدَانًا عَمِلَتْ بِطَاعَتِكَ حَتَّى نَحِلَتْ فِيْ مُجَاهَدَتِكَ أَوْ تُعَذِّبُ أَرْجُلاً سَعَتْ فِيْ عِبَادَتِكَ، Wahai Sembahanku, akankah Kaugelapkan wajah-wajah yang telah rebah tunduk karena keagungan-Mu, membisukan lidah-lidah yang telah bergetar memuji kagungan dan keluhuran-Mu, mengunci hati-hati yang telah menyimpan kecintaan kepada-Mu, menulikan telinga-telinga yang telah mekaruniai mendengarkan zikir-Mu dalam kehendak-Mu, membelenggu tangan-tangan yang terangkat oleh cita-cita kepada-Mu karena berharap kasih sayang-Mu, menyiksa tubuh-tubuh yang telah menaati-Mu sehingga ia kurus kering dalam mengabdi kepada-Mu, atau mengazab kaki-kaki yang telah berlari-lari untuk mengabdi kepada-Mu? إِلَهِيْ لاَ تُغْلِقْ عَلَى مُوَحِّدِيْكَ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَ لاَ تَحْجُبْ مُشْتَاقِيْكَ عَنِ النَّظَرِ إِلَى جَمِيْلِ رُؤْيَتِكَ، Wahai Sembahanku, jangan Kaututup pintu-pintu rahmat-Mu atas orang-orang yang mengesakan-Mu dan jangan Kauhalangi para perindu-Mu untuk memandang indahnya rukyah-Mu. إِلَهِيْ نَفْسٌ أَعْزَزْتَهَا بِتَوْحِيْدِكَ كَيْفَ تُذِلُّهَا بِمَهَانَةِ هِجْرَانِكَ وَ ضَمِيْرٌ انْعَقَدَ عَلَى مَوَدَّتِكَ كَيْفَ تُحْرِقُهُ بِحَرَارَةِ نِيْرَانِكَ، Wahai Sembahanku, jiwa yang telah Kaumuliakan dengan bertauhid kepada-Mu, bagaimana mungkin akan Kauhinakan dengan kehinaan pengusiran-Mu dan kalbu yang telah terikat dengan cinta-Mu, bagaimana mungkin Kau akan membakarnya dengan panasnya api-Mu? إِلَهِيْ أَجِرْنِيْ مِنْ أَلِيْمِ غَضَبِكَ وَ عَظِيْمِ سَخَطِكَ، يَا حَنَّانُ يَا مَنَّانُ يَا رَحِيْمُ يَا رَحْمَانُ يَا جَبَّارُ يَا قَهَّارُ يَا غَفَّارُ يَا سَتَّارُ نَجِّنِيْ بِرَحْمَتِكَ مِنْ عَذَابِ النَّار وَ فَضِيْحَةِ الْعَارِ إِذَا امْتَازَ الْأَخْيَارُ مِنَ الْأَشْرَارِ وَ حَالَتِ الْأَحْوَالُ وَ هَالَتِ الْأَهْوَالُ وَ قَرُبَ الْمُحْسِنُوْنَ وَ بَعُدَ الْمُسِيْئُوْنَ وَ وُفِّيَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَ هُمْ لاَ يُظْلَمُوْنَ Wahai Sembahanku, lindungilah aku dari pedihnya amarah-Mu dan besarnya murka-Mu, wahai Yang Mahabelas asih, wahai Yang Maha Penganugerah, wahai Yang Maha Pengasih, wahai Yang Maha Penyayang, wahai Pemilik Kekuatan, wahai Yang Maha Mengalahkan, wahai Yang Maha Pengampun, wahai Yang Maha Menutupi, selamatkanlah aku demi rahmat-Mu dari siksa neraka dan cela pada saat orang-orang mulia terpisah dari orang-orang durhaka, kondisi (ketakutan hari kiamat) tiba, kegoncangan (hari pembalasan) bergoncang, orang-orang baik didekatkan, orang-orang jahat dicampakkan, dan setiap jiwa diberikan ganjaran perbuatannya sedang mereka tidak dizalimi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar