Total Tayangan Halaman

Kamis, 27 Agustus 2020

Sisa Amalan Malam Kedua Puluh Satu

Syekh Kaf‘ami meriwayatkan dari Sayid Ibnu Baqi ra bahwa bacalah doa ini di malam kedua puluh satu: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ اقْسِمْ لِيْ حِلْمًا يَسُدُّ عَنِّيْ بَابَ الْجَهْلِ، وَ هُدًى تَمُنُّ بِهِ عَلَيَّ مِنْ كُلِّ ضَلاَلَةٍ، وَ غِنًى تَسُدُّ بِهِ عَنِّيْ بَابَ كُلِّ فَقْرٍ، وَ قُوَّةً تَرُدُّ بِهَا عَنِّيْ كُلَّ ضَعْفٍ، وَ عِزًّا تُكْرِمُنِيْ بِهِ عَنْ كُلِّ ذُلٍّ، وَ رِفْعَةً تَرْفَعُنِيْ بِهَا عَنْ كُلِّ ضَعَةٍ، وَ أَمْنًا تَرُدُّ بِهِ عَنِّيْ كُلَّ خَوْفٍ، وَ عَافِيَةً تَسْتُرُنِيْ بِهَا عَنْ كُلِّ بَلاَءٍ، وَ عِلْمًا تَفْتَحُ لِيْ بِهِ كُلَّ يَقِيْنٍ، وَ يَقِيْنًا تُذْهِبُ بِهِ عَنِّيْ كُلَّ شَكٍّ، وَ دُعَاءً تَبْسُطُ لِيْ بِهِ الْإِجَابَةَ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَ فِيْ هَذِهِ السَّاعَةِ السَّاعَةِ السَّاعَةِ السَّاعَةِ يَا كَرِيْمُ، وَ خَوْفا تَنْشُرُ (تُيَسِّرُ) لِيْ بِهِ كُلَّ رَحْمَةٍ، وَ عِصْمَةً تَحُوْلُ بِهَا بَيْنِيْ وَ بَيْنَ الذُّنُوْبِ حَتَّى أُفْلِحَ بِهَا عِنْدَ الْمَعْصُومِيْنَ عِنْدَكَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ Ya Allah, curahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, dan tentukan untukku kesabaran yang dapat menutup pintu kejahilanku, hidayah yang dengannya Kaujauhkan aku dari setiap kesesatan, kekayaan yang dengannya Kaututupi pintu kefakiranku, kekuatan yang dengannya Kaumenolak seluruh kelemahanku, kemuliaan yang dengannya Kaumuliakan aku dari setiap kehinaan, ketinggian yang dengannya Kauangkat aku dari setiap kerendahan, keamanan yang dengannya Kausingkirkan dariku setiap ketakutan, kesehatan yang dengannya Kaututupi aku dari setiap malapetaka, ilmu yang dengannya Kaubuka bagiku setiap keyakinan, keyakinan yang dengannya Kausirnakan dariku setiap keraguan, doa yang dengannya Kaubentangkan (pintu) pengabulan di malam ini di saat ini juga, di saat ini juga, di saat ini juga, wahai yang Maha Pemurah, rasa takut yang dengannya Kautebarkan bagiku segala rahmat, dan keterjagaan yang dengannya Kauhalangi aku dari perbuatan dosa sehingga aku berjaya di sisi para imam maksum di haribaan-Mu, demi rahmat-Mu wahai yang Lebih Penyayang dari para penyayang. Diriwayatkan bahwa pada malam kedua puluh satu Hammad bin Utsman bertamu ke rumah Imam Ja‘far Shadiq as. Beliau bertanya kepadanya, “Engkau sudah mandi?” “Sudah, semoga jiwaku menjadi tebusan Anda,” jawabnya. Lalu, beliau meminta tikar yang terbuat dari pelepah kurma dan memanggil Hammad mendekat. Beliau mulai sibuk melaksanakan salat dan Hammad pun melaksanakan salat juga hingga mereka berdua selesai melaksanakan salat. Setelah itu, beliau berdoa dan Hammad mengucapkan “amin” hingga fajar menyingsing. Beliau mengumandangkan azan dan iqamah. Beliau memanggil sebagian pembantu (untuk melakukan salat berjamaah). Beliau menjadi imam salat dalam melaksanakan salat Shubuh itu. Pada rakaat pertama beliau membaca surah al-Fâtihah dan al-Qadr, dan pada rakaat kedua surah al-Fâtihah dan at-Tauhîd. Usai menunaikan salat Shubuh, beliau membaca tasbih dan pujian kepada Allah, mengirimkan shalawat kepada Rasulullah saw dan berdoa untuk semua Mukminin, baik laki-laki maupun wanita. Selanjutnya beliau membaca doa la ilaha illâ anta muqallibal qulûbi wal abshâr hingga akhir. Doa ini terdapat dalam kitab al-Iqbâl. Syekh Kulaini ra meriwayatkan bahwa Imam Baqir as pada malam kedua puluh satu selalu berdoa hingga pertengahan pertengahan malam tiba. Setelah itu, beliau mulai melaksanakan salat. Ketahuilah, disunahkan untuk mandi pada setiap malam selama sepuluh terakhir (bulan Ramadhan) ini. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw selalu melakukan mandi pada setiap malam sepuluh terakhir tersebut. Itikaf pada sepuluh hari terakhir ini juga disunahkan dan memiliki keutamaan yang tak terhingga. Sepuluh hari terakhir ini adalah waktu terbaik (untuk beritikaf). Diriwayatkan bahwa pahala itikaf pada hari-hari tersebut adalah dua kali haji dan dua kali umrah. Ketika sepuluh hari terakhir tiba, Rasulullah saw pergi beritikaf di masjid. Beliau membuat semacam tenda dari kulit dan meninggalkan ranjang tidurnya. Ketahuilah bahwa pada malam (kedua puluh satu) tahun 40 Hijriah ini Amirul Mukminin as syahid, dan pada malam itu kesedihan Ahlulbait as dan para pengikut mereka diperbaharui. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa pada malam itu, seperti halnya malam kesyahidan Imam Husain as tidak satu pun batu yang diangkat dari bumi kecuali di bawahnya terdapat darah segar (mengalir). Syekh Mufid ra berkata, “Pada malam ini, hendaknya kita sering-sering mengirimkan shalawat (kepada Ahlulbait as) dan selalu mengirimkan laknat kepada orang-orang yang telah mezalimi mereka dan kepada pembunuh Amirul Mukminin as. Tanggal dua puluh satu adalah hari pembunuhan Amirul Mukminin as dan sangat tepat untuk membaca doa ziarah untuk beliau. Doa Nabi Khidhir as dapat digunakan sebagai doa ziarah bagi beliau pada hari ini.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar